AFTER STORY

2.6K 123 6
                                    

Until I Die
after story

Sena tengah membukakan pintu, lalu tersenyum sangat lebar. Hari ini Jeno datang untuk makan malam bersama orang rumah.

Disambut hangat, dan kini semuanya tengah berada di ruang makan. Sebenarnya sedikit canggung, Jeno ingin memulai hubungan lebih lagi dengan Sena, dan disinilah dia—meminta restu.

Bunda
Udah sekarang dimakan dulu, Nak Jeno pasti udah lapar

Jeno lalu mengangguk. Otaknya berpikir, makan dulu, atau bicara dulu?

Dia menyerah. Mungkin sudah terlalu lama dia meninggalkan Sena, dan tidak bertemu keluarganya lagi. Juga, pertemuan terakhir mereka yang tak begitu baik. Dia putuskan setelah makan saja.

Dentingan sendok dan pikir yang bersentuhan, tanpa ada pembicaraan yang keluar. Kini ganti Sena yang gugup.

Sena lalu melihat ke arah samping, tangan Jeno yabg nampak tak yakin setiap menyuapkan makanannya. Dia segera meraih tangan itu, dan menggenggamnya erat.

Jeno menoleh ke arah Sena lalu tersenyum.

Semuanya sudah selesai makan. Jisung bergegas untuk menaruh piringnya di dapur. Sebenarnya untuk melarikan diri dari kecanggungan.

Sena sudah bilang tadi pada Jisung maksud dari Jeno kemari, dan Jisung tak suka jika suasananya hening begini, jadi dia memutuskan duduk di sofa ruang tamu sambil mengintip sedikit-sedikit.

Bunda lalu tersenyum menatap dua sejoli di hadapannya yang tampak gugup di waktu yang bersamaan.

Bunda
Bunda udah tahu. Nak Jeno santai saja

Jeno lalu menatap kedalam mata Bunda, dan mulai menghela nafasnya.

Jeno
Mungkin Jeno punya banyak hal yang belum bisa dikatakan, bahkan dijelaskan. Kepergian Jeno ke luar negeri, memutuskan untuk menyendiri beberapa waktu, dan tiba-tiba aja kembali. Saya minta maaf untuk itu.

Bunda mendengarkan dengan seksama, namun tak melunturkan senyumannya.

Jeno
Saya memantapkan diri, bahwa tidak seharusnya saya pergi, dan kini, berada di sini, Jeno akan menebus semua kesalahan, dan selalu menjaga Sena hingga akhir.

Sena nampak menunduk dari tadi. Jantungnya berdegup kencang, dan tangannya mengepal erat di bawah meja.

Jeno menoleh dan meraih tangan Sena untuk digenggam, membuat Sena juga ikut menatap Jeno.

Jeno
Bunda, izinkan Jeno menikahi Sena, menjadi pendamping hidup, sekaligus penjaganya. Jeno pastikan kali ini tidak akan meninggalkan Sena lagi.

Akhirnya. Bunda lalu tersenyum lebih lebar, menampakkan giginya. Ia menatap Sena sekarang.

Bunda
Bunda ikut Sena aja

Sena lalu mengerutkan dahinya, seakan tidak mau jika dilempar pertanyaan seperti ini.

Bunda
Sena mau? Mau sama Jeno?

Pipi sena sekarang berubah menjadi semu merah, dia malu, sekaligus gugup.

Sena
Aku..

Jisung
Jisung sebagai adik satu-satunya setuju. Udah, selesai kan? Kak Sen lama

Jisung menyaut tanpa memberikan Sena waktu menjawab. Kini semuanya tertawa.

Sena
Sena mau. Atas izin bunda

Bunda lalu mengangguk.

Bunda
Tolong jaga Sena ya, Nak Jeno. Bunda harap kamu gak ninggalin Sena lagi.

Dengan mantap Jeno mengangguk.

###

Sena
Nggak ada yang mau kamu jelasin?

Jeno mengerutkan keningnya.

Jeno
Soal apa?

Sena
Semua. Dari awal

Jeno lalu paham. Dia merubah duduknya menjadi menghadap Sena. Keduanya kini ada di sofa kamar Sena.

Jeno
Aku belum sempat minta maaf soal Sha--

Sena
Ya. Udah. Kalau soal itu, aku udah ngerti

Jeno lalu tersenyum. Tampak wanita di depannya itu benar-benar tak ingin membahas yang itu.

Jeno
Dan, aku juga minta maaf soal kecela--

Sena
Jeno! Aku minta penjelasan, bukan permintaan maaf kamu. Semuanya bukan salah kamu aja

Jeno tersenyum sambil membelai pipi manis Sena.

Jeno
Yaudah. Kamu mau aku jelasin apa, Sen?

Sena
Soal Jaemin?

Jeno terdiam sebentar. Dia mengatur nafasnya. Sudah sejak lama dia tak mengungkit masalah Jaemin.

Sena
Kalau kamu gamau gapa--

Jeno
Aku memang merasa bersalah atas meninggalnya Jaemin. Dia minta aku buat gantiin jadi donor kamu, bahkan setelah dia tau apa resikonya.

Sena menatap sendu, dan masih mendengarkan penjelasan Jeno. Dia meraih tangan Jeno yang sedikit gemetar lalu menggenggamnya erat.

Jeno
Jaemin orang baik. Sahabatku. Bahkan dia peduli sama kamu. Aku menyesal Sen pernah punya hubungan gabaik sama dia.
Dia bahkan bilang kalau aku yang seharusnya ada di samping kamu. Jadi dia yang gantiin aku buat jadi pendonor itu.

Sena sedikit terkejut, bahkan hatinya juga ikut sesak. Jaemin terlalu baik, bahkan sangat baik.

Sena
Iya, Jaemin baik banget. Tapi, ini semua bukan salah kamu. Jaemin pasti juga udah bahagia di sana sama mamanya.

Jeno mengangguk, dan menyembunyikan wajahnya ke arah samping. Air matanya mendadak keluar tanpa izin.

Sena lalu memegang kedua pipi Jeno, mengarahkannya untuk menatap dirinya.

Sena
Jeno, bukan berarti kalau Jaemin pergi, dia ga jadi sahabatmu lagi. Dia tetap ada kok, di sini

Sena mengucapkan itu sambil memegang dadanya, menunjukkan bahwa ada jantung Jaemin di dalam dirinya.

Seketika Jeno menangis, dirinya tak kuasa. Sena membawa Jeno kedalam pelukannya, menepuk punggungnya.

Sena
Kita jaga Jaemin sama-sama, dan jangan tinggalin aku lagi ya

Jeno mengangguk di dalam pelukan sena. Dia berjanji pada dirinya sendiri, bahwa dia akan menjaga keduanya, Sena, dan jantung Jaemin.

Until I Die  》NCT Lee Jeno ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang