Pengantin Baru (Flashback)

571 91 52
                                    

Warning dulu ini agak 🔞 tapi cuma pembahasannya aja kok gasampe adegannya karena aku belum bisa bikin adegan esek esek 😭🙏
Bagi yang ganyaman gausah dibaca oke?

Xiaojun membersihkan wajahnya dari Make Up tipis yang digunakannya hari ini untui acara resepsi pernikahannya. Sedangkan Mark memutuskan untuk mandi duluan sejak lima belas menit lalu.

Malam ini keduanya menginap di hotel tempat resepsi mereka diadakan, besok baru mereka langsung pulang ke rumah baru yang Mark beli.

Pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Mark dengan handuk yang hanya melilit sebatas pinggangnya sampai atas lututnya juga rambutnya yang terligat basah.

Xiaojun yang mendapati penampilan Mark dari kaca rias besar jadi tersipu melihatnya, sedangkan Mark terlihat santai saja.

"kamu udah selesai?" Tanya Mark pada Xiaojun yang nampak masih sibuk mengusap-usap wajahnya dengan kapas.

"ah ya ini baru selesai kok" Bohong. Padahal sudah selesai daritadi, tapi Xiaojun malu kalau harus menatap Mark langsung jadinya ia berlaga sibuk saja.

"yaudah cepat mandi, tadi air bath up nya udah aku ganti pake air hangat biar badan kamu rileks"

"ah yaa.. makasih ya aku mandi dulu kalau gitu.." Maka Xiaojun buru-buru memasuki kamar mandi tanpa melihat Mark. Sedangkan Mark hanya terkekeh geli melihat tingkah Xiaojun.

.
.

Xiaojun sudah selesai dengan kegiatan membersihkan dirinya sejak sepuluh menit lalu sebenarnya, tapi ia ragu untuk keluar. Ia lupa membawa bajunya tadi saking terburu-buru masuk kamar mandi.

Memang ada Bathrobe sih tapi entah mengapa Bathrobe ini sangat pendek dan kecil yang mana kalau dirinya pakai pasti paha mulusnya terlihat.

Ia jadi bingung, mau keluar tapi malu tapi ia juga tak mungkin keluar dengan setelan jas yang dipakainya tadi.

Maka dengan nekat dan keberaniannya ia perlahan membuka pintu kamar mandi, sedikit melongok melihat apa yang sedang Mark lakukan, ternyata lelaki yang sudah sah menjadi suaminya tersebut sedang memainkan handphone nya sambil berbaring di ranjang.

Xiaojun pun berjalan pelan menuju koper miliknya dan membukanya sepelan mungkin berusaha membuat Mark tak terusik.

"oh kamu udah selesai?" Gagal. Mark malah saat ini meletakkan ponselnya dan menatap ke arah Xiaojun yang sedang membuka kopernya dan seperti ketauan sedang maling sesuatu.

"y-yaa, udah selesai" Xiaojun buru-buru mengambil piyama miliknya dan bangkit dengan buru-buru berniat kembali menuju kamar mandi.

"buru-buru banget sih sayang? ngapain juga ganti baju di kamar mandi? disini kan bisa"

Mark yang nampaknya tahu kalau Xiaojun sedang salah tingkah malah menggodanya, sedangkan Xiaojun tak menghiraukannya dan cepat-cepat kembali ke kamar mandi.

.
.
.

.
.

Keduanya pun kini sibuk dengan pikiran masing-masing sambil berbaring dan menghadap ke langit-langit kamar.

"mau nonton dulu? siapa tau ada film seru" Karena tak betah dengan suasana canggung tersebut, akhirnya Mark pun mengajak untuk nonton film bersama. Ya siapa tau keduanya bisa langsung terlelap.

Mark hendak mengambil remote tv dan mencari channel yang seru sebelum tangan Xiaojun menahannya.

"ya?" Tanya Mark pada Xiaojun.

"umm.. itu.. Mark.. kamu.." Xiaojun tampak ragu menyuarakan apa yang sedang ada dalam pikirannya, membuat Mark bingung.

"itu apa sayang?" Tanya Mark dengan lembut.

"umm k-kamu gamau itu?..." Xiaojun menunduk setelah mengucapkannya. Ia teringat pada perkataan sang ibu bahwa mungkin pasanganmu tak memintamu untuk melakukan ritual 'malam pertama' dengan alasan menunggumu siap, tapi ia pasti menahannya. Xiaojun berasumsi bahwa Mark pasti berpikiran seperti itu juga dan ia tak mau jadi pasangan durhaka. Maka dari itu ia menawarkan diri duluan, jangan menganggap Xiaojun agresif ya. Ingat dia hanya tak mau durhaka!

"itu apa sayang kamu bisa ngomongnya yang jelas? aku gangerti" Mark nampaknya memang sangat bodoh, Xiaojun dalam hati sudah merutuk kesal.

"ritual malam pertama maksudku......" Xiaojun masih tetap dalam posisi menunduknya, sedangkan Mark yang sudah paham hanya tersenyum geli menatap pasangannya yang menggemaskan ini.

"emangnya kamu udah siap? gacapek?" Tanya Mark yang dengan lembut mengangkat wajah Xiaojun dengan kedua tangannya.

"s-siap kok!" Entah kenapa dimata Mark saat ini Xiaojun seperti anak kecil yang sedang disuruh untuk mengerjakan sebuah soal padahal ia tak paham.

"besok aja aku tau kamu capek" Mark mencium kening Xiaojun dengan lembut.

"kamu gamau ya?" Entah kenapa Xiaojun malah kecewa dengan jawaban Mark. Ia jadi merasa Mark tak menginginkannya.

"mau banget sayang, tapi kita kan abis resepsi seharian. emangnya kamu ga capek?hmm?" Mark mengusak rambut Xiaojun gemas.

"kalo aku capek gamungkin aku ajakin kamu" Oh oke Xiaojun semoga kamu tak menyesal sudah mengucapkannya.

"begitu ya? oke kalo gitu kamu jangan nyesel ya" Mark mengukung tubuh Xiaojun dan mengelus pipinya dengan lembut.

"aku gaakan pernah nyesel kalau itu buat kamu. i'm all yours" Xiaojun mulai berani mengucapkan kalimat tersebut sambil mengelus rahang Mark.

Maka malam itu menjadi malam pertama untuk mereka berdua yang tak akan pernah terlupakan.

.
.
.
.
.
.

Mark dan Xiaojun kini sudah berada di dalam rumah baru mereka. Rumah bergaya minimalis dengan ventilasi yang banyak sehingga udara banyak yang masuk. Juga disertai halaman yang banyak terdapat tanaman.

Benar-benar rumah impian Xiaojun. Makanya sejak tadi Xiaojun tak henti tersenyum sambil bulak-balik dari ruangan satu ke ruangan lain. Walaupun dengan jalannya yang aneh, hehe.

"sayang udah dong sini duduk emang kamu gacapek ya? lagian juga ga sakit emang gara-gara semalem?" Mark meledek Xiaojun yang membuat Xiaojun duduk di sampingnya dan mencubit perut Mark.

"ish diem deh kamu!" Mark hanya meringis kesakitan sambil tertawa kecil.

"gimana? suka kan?" Tanya Mark sambil merangkul bahu Xiaojun. Lantas Xiaojun memeluk perut Mark dan menyandarkan kepalanya pada dada Mark.

"suka banget! makasih ya sayang"

"kalo suka kasih aku hadiah dong" Mark menjawil hidung Xiaojun berniat menggodanya.

"dasar pamrih! hadiah apa coba?" Mark menaik turunkan alisnya sambil menatap Xiaojun, sedangkan Xiaojun hanya menatapnya datar.

"mesum!!"

"siapa coba yang semalem ngajak duluan?" Mark nampaknya tak puas menggoda Xiaojun perihal semalam. Sedangkan yang digoda hanya menghadiahi Mark dengan cubitan-cubitan yang sebenarnya tidak sakit itu.

"tapi serius sayang nanti malem aku mau lagi ya? kan perdana di rumah baru. Nanti malam di kamar kita, besok di ruang tamu, besoknya lagi di balkon juga kayaknya menantang"

"MARK! MESUM JANGAN SAMPE KAMU AKU SURUH TIDUR DILUAR YA!"

Don't Forget tap star button and give me ur comment 🥰

After Divorce (MarkXiao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang