Kehidupan Mark

1K 154 45
                                    

Jangan lupa sebelum baca pencet tombol bintangnya ❤

Mark berjengit kaget saat ponselnya berdering dengan nyaring, tanpa melihat id caller ia pun mengangkat panggilan.

"halo"

"daddy nya chaka baru bangun ya?" Ah Xiaojun ternyata.

Sejak bercerai Xiaojun memang memanggil Mark dengan sebutan 'Daddy nya chaka' alih alih memanggil namanya, karena semasa masih bersama keduanya memanggil dengan sebutan yang dipakai oleh Chaka yaitu 'Daddy' dan 'Dadda'. Mereka hanya membiasakan saja karena pernah saat itu Mark memanggil Xiaojun dengan sebutan 'Sayang' dan Chaka malah mengikuti. Sejak saat itu merekapun memutuskan untuk menggunakan panggilan 'Daddy' dan 'Dadda' sehari-hari.

"ah ya aku baru bangun. Kenapa?" Tanya Mark sambil bangkit dari kasur dan berjalan keluar kamar.

"Hari ini dan besok Chaka sama kamu aja boleh? Mama bilang papa lagi kurang sehat makanya aku harus kesana. Musimnya juga lagi pancaroba gini aku takut Chaka sakit kalo aku ajak"   Pinta Xiaojun dari sebrang telpon, samar-samar ia bisa mendengar suara sang anak yang berisik dan meminta tambah sereal. Jadwal Chaka bersama Mark memang jatuh pada Weekend, mengingat kesibukannya sebagai seorang dokter.

"Hari ini aku libur tapi besok masuk jadi aku ajak Chaka aja gapapa. Jadi Chaka aku jemput kesitu atau kamu anter?"

"biar aku anter aja sekalian berangkat. thankyou yaa daddy nya chakaaa! Chaka mau ngomong ga sama daddy?" Disebrang telpon Xiaojun bertanya pada Chaka.

"Daddy i love you!" Mark terkekeh dengan ucapan sang anak.

"Daddy love chaka too! See u soon baby boy"  Panggilan pun berakhir, samar setelah panggilang tertutup Mark juga berucap dengan lirih 'and daddy love dadda too'

Ah Mark bisa membayangkan bagaimana keadaan pagi di kediaman Xiaojun. Chaka yang minta tambah sereal terus karena sang anak memang sangat cinta pada sereal, serta Chaka yang tak henti berceloteh atau bertanya ini itu kemudian Xiaojun yang pastinya dengan bawel mengingatkan sang anak bahwa tak baik berbicara ketika sedang makan. Ah sungguh ia sangat rindu keadaan paginya.

Sangat berbeda dengan pagi di kediamannya. Sepi, sunyi, apartemen berantakan, meja makan yang kosong. Ya begitulah..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bel Apartemen Mark berbunyi. Ah itu pasti Xiaojun dan Chaka, maka dengan segera ia berjalan dan membukakan pintu yang disambut dengan suara riang sang anak yang memanggilnya dan minta digendong. Lantas Mark menggendong Chaka dan menghujaninya dengan ciuman yang membuat sang anak tertawa geli, Xiaojun hanya tersenyum menyaksikannya.

"kamu mau masuk dulu?" Tanya Mark pada Xiaojun setelah sesi kangen-kangenannya dengan sang anak berakhir.

"ah gausah nanti keburu siang. Ini perlengkapannya Chaka sama aku bawain kamu beberapa makanan, taro kulkas aja masih bisa dinikmatin kok sampe 3 hari ke depan. Pasti kamu belum sarapan juga kan?" Xiaojun menyerahkan Sebuah tas dan paper bag lumayan besar yang Mark yakini sebagai perlengkapan Chaka dan Makanan yang telah mantannya itu masak.

"hehe" Mark menggaruk kepalanya yang tak gatal karena ucapan Xiaojun benar.

"kebiasaan banget deh. kalo butuh apa-apa kan bisa minta tolong aku"

"Aku gaenak sama kamu..." Xiaojun hanya memutar matanya.

"yaudah aku berangkat ya. Chaka dadda pergi dulu ya! Baik-baik sama Daddy oke?" Xiaojun mengingatkan Chaka.

"Oke dadda!" Xiaojun pun memberikan ciuman pada sang anak yang membuat Mark mupeng. Dan Xiaojun benar-benar pergi setelahnya.

Kehidupan Mark setelah sendiri memang tak teratur. Apartemen berantakan tak ia hiraukan. Biasanya ia menyewa orang setiap akhir pekan untuk mengurus Apartemennya tersebut. Makan pun tak pernah teratur, apalagi ia sama sekali gabisa masak bahkan hanya untuk menggoreng sebuah telur, ya Ramyeon instant bisa sih tapi kan gabaik kalau setiap hari. Maka dari itu hampir setiap hari ia Delivery makanan kalau sudah terlalu sering makan Ramyeon instant

Xiaojun sudah hafal dengan sifat Mark tersebut. Maka ketika jadwalnya Chaka bersama Daddy nya itu ia pasti selalu menyertakan beberapa makanan yang bisa disimpan selama beberapa hari untuk Mark makan. Xiaojun bahkan masih sepeduli itu padanya, ia terkadang merasa malu.

"Daddy hari ini Chaka mau makan ramyeon ya" Pinta sang anak kala keduanya sedang menonton di ruang tengah.

"gaboleh, nanti Dadda marah. Kan Dadda gasuka kalo Chaka makan ramyeon" Xiaojun memang melarang anaknya untuk sering-sering makan ramyeon instant, karena tentu saja tak baik dan tak sehat untuk Chaka.

"ih daddy gaseru! dadda gabakal tau kalo daddy gabilang kok" Chaka masih membujuk sang Daddy agar menurutinya.

"hmm gimana yaa?" Mark berlagak seperti sedang berpikir dengan telunjuk yang ia letakkan pada bawah dagunya.

"ayo dong daddy! pleaseee" Chaka memohon dengan menyatukan kedua telapak tangannya dan menatap sang Daddy dengan Puppy Eyesnya.

"oke tapi sekali ini aja ya" Mark akhirnya mengiyakan sedangkan Chaka bersorak girang sambil lompat-lompat di atas sofa.
.
.
.
.
.
.

.
.
.

.
.
.
.

Seharian itu dihabiskan Mark dan Chaka hanya di Apartemen saja. Tadi mereka sempat main ps bersama juga. Untungnya Chaka memang tipe anak yang lebih suka menghabiskan waktu di rumah. Saat ini sudah pukul 9 malam dan sang anak tentunya sudah tidur. Chaka tak biasa tidur malam-malam karena sang Dadda pasti marah kalau Chaka tidur di atas jam 9, makanya sang anak terbiasa tidur pada jam itu walaupun sedang bersama sang Daddy.

TING

Ponsel di nakas samping tempat tidur berbunyi menandakan masuknya sebuah pesan, ternyata dari Xiaojun.

Dadda nya Chaka

hai daddy nya chaka!
chaka udah tidur kan?

udah kok nih pules banget

hari ini kemana?Chaka tadi sebelum tidur udahsikat gigi dan cuci muka kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hari ini kemana?
Chaka tadi sebelum tidur udah
sikat gigi dan cuci muka kan?

gakemana-mana, chaka tadi
cuma minta main ps aja.
Iya udah kok tenang aja

oke kalau gitu
daddy nya chaka juga
tidur ya besok kerja kan?

daddanya chaka juga!
salam buat mama dan papa kamu.

Mark menatap sang anak dengan sendu sambil mengelus lembut rambutnya, ia rindu keluarga kecilnya, ia masih ingin membesarkan Chaka dengan penuh kasih sayang bersama-sama dengan Xiaojun. Namun ia sadar diri kalau ia tak bisa membahagiakan Xiaojun.

"maafin daddy karena gabisa bahagiain dadda ya chaka. Kamu harus selalu jaga dadda ya buat daddy"

TBC

Jangan lupa Vote dan Commentnya!
Sampai bertemu di chapter selanjutnya!❤

After Divorce (MarkXiao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang