Haii!! Siapa yang lagi nungguin cerita ini update lagi??
Gimana reaksi kalian nih pas tau cerita ini update lagi??
Siapa yang penasaran sama part ini?
Siapa yang udah siap baca part ini?
Siapa yang udah siap menguras emosi di part ini??—HAPPY READING!!—
***
“Mungkin aja, Ris. Nothing is impossible, gengsi bakal kalah sama cinta. Nantinya juga elo bakal ungkapin semuanya ke kita soal perasaan lo ke Killa.”
—Yusuf Alvaro Nugroho
***
KEADAAN KANTIN saat ini benar-benar riuh. Beberapa orang sibuk menikmati makanan mereka masing-masing. Beberapa di antara mereka juga ada yang mengobrol satu sama lain. Aktivitas kantin yang benar-benar terlihat seperti biasanya.
Aris baru sampai di kantin sambil masih membawa buku matematikanya. Dia mulai menelisik seisi kantin yang sangat ramai. Dia tampak mencari-cari di mana keberadaan teman-temannya sambil masih terus melangkah ke depan. Hingga akhirnya, dia menemukan teman-temannya di penjual mi ayam Bi Ijah. Pria itu segera membelokkan langkahnya ke arah penjual mi ayam.
Sementara itu, kedelapan temannya tampak asyik mengobrol satu sama lain. Beberapa di antara mereka ada yang menyimak sambil memakan hidangannya—mi ayam Bi Ijah. Rifky yang menyadari kehadiran Aris, pria itu mulai berseru, “Itu Aris, baru dateng. Dari mana aja, Ris?” tanya Rifky. Membuat Aris menghela napasnya seraya duduk di kursi panjang—tempat teman-temannya berkumpul—di sebelah Devano.
“Nggak perlu tau,” ucap Aris seraya menaruh buku matematikanya di atas meja. Membuat teman-temannya menatapnya nanar.
“Itu buku matematika yang elo cari, kan?” ucap Alvaro yang melihat label pelajaran di buku bersampul coklat yang terletak di atas meja itu. “Ketemu di mana?” tanya Alvaro. Menatap Aris menyelidik.
Aris menghela napasnya pendek. “Di Killa. Dia yang nemuin buku gue.”
UHUK!
Anggi, Nathan, dan Aldi yang tengah memakan mi ayam mereka menjadi tersedak karena hal ini. Ketiganya mulai mengambil es teh di meja, lalu meneguknya. Sementara yang lain hanya terdiam—menatap ketiganya seketika.
“Lo serius? Buku elo ditemuin Killa?” tanya Anggi. Membuat Aris menoleh ke arahnya sambil mengangguk mengiyakan.
“Tadi Killa ngasih tau gue kalo buku matematika gue ada di dia pas tadi liat demos ekskul voli. Eh, terus dianya pingsan sama mimisan kayak kemarin,” ucap Aris yang secara tak sadar mulai membuka ceritanya dengan Killa hari ini.
Yusuf menggebrak meja di dekatnya pelan. “Nah, kan, apa gue bilang juga. Tadi berarti lo liatin Killa dan jadiin liatin demos ekskul sebagai alesan elo aja, kan?” tanya Yusuf. Membuat Aris menghela napasnya pendek—tak langsung menggubris pertanyaan Yusuf.
“Aris, Aris. Jadi orang jangan gengsi, Ris. Gengsi, kok, digedein,” ucap Devano sambil menepuk bahu Aris pelan. Membuat Aris semakin terdiam.
“Jangan-jangan, dia mulai suka sama Killa lagi. Tapi dia gengsi,” sahut Nathan menimpali. Membuat Aris mendengus pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killa, Luka, dan Cinta [TERBIT]
Novela Juvenil•Terbit di Penerbit Prospec Media pada bulan Februari 2022• *** [SPIN-OFF HEARTACHE, I'M (NOT) FINE, DAN LOST MY EUPHORIA] *** ⚠️ SEBAGIAN PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN⚠️ *** #4 ALASKAR ••Disarankan membaca Novel Heartache, I'm (Not) Fin...