Pagi sudah menyambut, suara kicauan burung menjadi lagu pagi yang mengisi telinga seorangpemuda bersurai coklat itu. Bukan terpaan sinar matahari yang membangunkannya melainkan suara alarm yang mengalunkan lagu terbaru boygrup bernama NCT, Rainbow judulnya. Tangannya bergarak kesana kemari untuk mencari tahu dimana letak benda kotak itu untuk mematikan alarm,
Lee Donghyuck, namanya. Namun akrab dipanggil dengan Haechan, panggilan yang diberikan oleh sang Mama agar nama Donghyuck-ie hanya digunakan oleh orang rumah. Haechan mencoba membuka matanya yang masih ingin terpejam. Setelah mematikan alarm, Haechan kembali memejamkan matanya. Nyatanya ketika dia memejamkan mata, dikira baru tidur lagi lima menit ternyata sudah setengah jam. Sontak saja Haechan langsung panik dan berlari ke kamar mandi. Ini sudah jam delapan pagi, dia ada jam kerja pagi hari ini.
Beruntung Jaemin -teman satu shiftnya- sudah terbiasa akan ini, bahkan dengan sabar mengerjakan tugas Haechan lebih dulu. Cafe mereka buka jam sembilan pagi, jadi Haechan langsung bergegas keluar dari apartemen kecilnya untuk menuju ke cafe yang 10 menit berjalan kaki dari apartemennya.
Begitu sampai disana, Jaemin langsung melemparkan apron biru pada Haechan. Sudah menduga kalau Haechan akan telat hari ini karena begadang untuk mengerjakan tugas kuliahnya kemarin.
"Jaemin, apa kau tahu gosip terbaru kemarin?" tanya Haechan sembari memakai apronnya. Ah ya, Jaemin satu kampus dengan Haechan, hanya berbeda jurusan.
"Gosip saja yang kau pikirkan, tugas akhirmu itu cepat selesaikan, tinggal bimbingan skripsi sedikit lagi lalu sidang," ucap Jaemin. Haechan yang selesai memakai apron lantas menurunkan satu-persatu kursi cafe,
"Ei, ini menyangkut dirimu Jaemin. Aku dengar ada anak jurusan managemen yang suka padamu," ujar Haechan. Mendengar itu Jaemin menghela nafas,
"Fokus atau aku lempar pot ini ke kepalamu Haechan," ancam Jaemin sambil mengangkat pot kecil berisi tumbuhan kaktus disana. Haechan hanya tertawa,
"Siapa tahu kau tertarik, kan? sudah lama semenjak kau putus dari Jaehyun hyung," ucap Haechan, ia dengan telaten mengelap meja yang sudah dia turunkan kursinya.Haechan ini anak rantau, dia tinggal di kota Seoul untuk melanjutkan pendidikannya. Untuk membiayai hidupnya Haechan bergantung pada beasiswa pendidikan yang dia terima dan juga hasil dari pekerjaan part time yang dilakukannya. Semuanya sudah cukup bagi Haechan, meskipun dia tidak mempunyai televisi di rumah, setidaknya Haechan punya wifi dan laptop sebagai sarana hiburannya.
Namun meskipun tinggal jauh dari orang tuanya, Haechan tak pernah sedikitpun banyak mengeluh pada Jaemin maupun ke orang tuanya. Dia sudah senang memiliki banyak teman dan melakukan hobinya disini. Haechan mengambil jurusan seni musik, impiannya adalah menjadi penyanyi sekaligus komposer lagu. Hidup Haechan itu penuh dengan musik, bahkan playlist musik yang terputar di cafe adalah playlist musik kesukaan Haechan.
🌻🌻🌻🌻🌻🍉🍉🍉🍉🍉
Berbeda jauh dengan kehidupan Haechan yang serba sederhana dan simple, di mansion mewah ini seorang Mark Lee hidup dengan semua kelebihannya. Kelebihan harta, rumah, bahkan sampai ketampanan dan kepintaran yang dimilikinya. Mark adalah seorang pengusaha, pemilik sekaligus CEO perusahaan Neo X Coorporation yang bergerak dibidang teknologi dan layanan masyarakat. Meskipun kaya dan mapan, kedua orang tua Mark sudah tiada, mereka meninggal tepat ketika Mark berhasil mengembangkan teknologi ciptaannya sendiri, ketika perusahaan sudah berhasil jatuh ke tangannya. Kedua orang tua Mark meninggal karena kecelakaan mobil yang disebabkan oleh keteledoran pengemudi dan jalanan yang licin.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT XXX (END)
FanfictionSepanjang hidup Haechan berjalan, dia belum pernah bertemu orang seperti Mark. Hati dan sifatnya begitu dingin hingga rasanya Haechan ingin mati saja daripada bersanding dengan Mark. ...