36. Piggy bag

5.2K 534 16
                                    

Mark menyunggingkan senyum miring ketika panggilannya diangkat, pria itu langsung mengucapkan apa maunya tanpa ingin berbasa-basi terlebih dahulu 

"Aku akan membawanya." ucap seseorang disebrang sana, setelah itu panggilan terputus. Mark memasukkan ponselnya ke dalam saku kemudian berjalan masuk ke dalam mobil sedaritadi dia sedang menunggu seseorang lagi keluar dari bar setelah menelfonnya. 

"Oi Mark, lama tidak bertemu." sapaan itu membuat Mark langsung menoleh ke sumber suara dan menemukan perempuan beramput sebahu dengan warna hitam dan pirang yang di mix. Namanya Shin Ryujin, mereka pernah menjadi partner sekali, itupun karena keadaan Ryujin terdesak. Meskipun mereka tidak menjadi partner untuk selamanya, namun Ryujin tunduk pada Mark karena pria itu sudah menyelamatkan nyawanya. Sebisa mungkin Ryujin selalu dengan senang hati menerima perintah dari Mark.

Perempuan itu berdiri dihadapan Mark, 

"Kau pernah berurusan dengan Jeon Wonwoo dan Villain, kan?" tanya Mark. Ryujin mengangguk,

"Akan ku ambilkan file-nya." Ryujin selalu tahu apa yang diinginkan oleh Mark, toh pria itu memang jika bertemu dengannya meminta informasi. Ryujin adalah gudang informasi banyak orang, bayarannya mahal untuk setiap informasi yang dia dapatkan. 

Dengan mengendarai mobil Mark, mereka pergi ke kediaman Ryujin yang ditinggali bersama dengan Lia. Kekasih Ryujin. 

Begitu membuka pintu rumahnya, Lia langsung menyambutnya dengan sebuah lemparan sepatu.

"Sudah kubilang jangan pergi ke bar itu lagi!" protesnya. Ryujin tak langsung membalas, dia menghampiri sosok Lia yang masih merajuk itu kemudian memeluknya,

"Aku kesana untuk bekerja." balas Ryujin.

"Ck." Lia mendorong tubuh Ryujin lalu berlalu pergi bergitu saja menuju ke kamar. Melihat itu Ryujin hanya tertawa kecil, lalu mereka melanjutkan perjalanan menuju ke ruang rahasia milik Ryujin, tempat dia menyimpan arsip data yang dia kumpulkan selama ini. 

Mark mendudukkan dirinya di sofa sedangkan Ryujin terlihat mencari dimana letak dokumen milik Wonwoo diantara banyaknya map di loker besi itu. 

"Gotcha." Ryujin menarik satu map kemudian menyajikannya di depan Mark dengan meletakkannya di meja. 

"Kedua orang tuanya dibunuh, olehmu lebih tepatnya. Kekasihnya dulu merupakan bagian dari anggota intel..hm...kalau tidak salah FBA namanya. Namun dia membelot, jadilah dia diburu banyak agen." jelas Ryujin. 

"Dan kutebak dia terbunuh." ucap Mark. 

"Ya, kalau tidak salah yang membunuhnya adalah sahabatnya sendiri." Ryujin mengamati Mark, 

"Untuk apa kau memerlukan ini? dia menantangmu?" Ryujin bertanya, 

"Tidak, dia menginginkan tunanganku." jawab Mark. 

"Untuk apa?" Ryujin mengernyitkan kening mendengar jawaban dari Mark, tidak masuk akal ditelinganya.   

"Entahlah, dia mengincar chip yang ada dalam tubuhnya." jawab Mark. 

"Chip? apa isinya?" tanya Ryujin yang terdengar tertarik dengan ini. 

"Entah, Ayahnya bekerja di FBA, yang pasti itu penting." Mark berdiri dengan map yang diberikan Ryujin di tangannya. 

"Aku akan menghubungimu jika memerlukan beberapa informasi lagi." ucap Mark, mereka berdua berjalan keluar, 

"Kuharap kau memberiku bayaran." balas Ryujin. Mark terkekeh, ia kemudian mengambil dompetnya lalu memberikan cek kosong pada Ryujin. Dia sudah menduga ini, perempuan itu menerimanya dengan senyum merekah. 

THAT XXX (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang