OHIO
Kedatangan Haechan benar-benar tidak di duga sama sekali, keluarganya tidak berekspetasi jika Haechan akan datang pada mereka dalam waktu dekat mengingat Jaemin bilang kalau Haechan sedang dalam masalah besar hingga membuat mereka berada di Ohio.
"Aku masih belum bisa menjelaskannya sekarang, terlalu rumit," jawab Haechan. Dongsook, adik kembar Haechan hanya bisa mendengus.
"Sok misterius sekali kau ini," ujarnya.
"Jadi Hyung tidak akan lama disini?" tanya Donghyun, si adik kecil.
"Ya, untuk apa juga berlama-lama dengan kalian," balas Haechan.
Ini sudah tiga hari Haechan berada di Ohio, Lucas tidak tinggal disana, dia kembali ke Korea dan menyediakan semua perlindungan yang diperlukan untuk Haechan.
Ayah dan Ibu sedang ada acara dengan tetangga baru pindah lima rumah darisana, jadi karena tiga bersaudara itu -Donghyuk, Dongsook, dan Donghyun- malas untuk pergi keluar, hanya orang tua mereka yang datang.
"Aku akan pergi membeli makanan, kalian ikut tidak?" Dongsook berdiri sembari menatap kedua saudara laki-lakinya yang kompak menggeleng.
"Aku titip roti yang kemarin kau beli," ucap Haechan. Oh by the way, Donghyuck adalah nama asli Haechan sebelum dia mengganti namanya.
Dongsook merotasikan bola matanya, mager sekali dua bocah tengik ini. Kalau saja bukan saudara sudah dia usir dari rumah ini. Tapi...namanya saudara, dia juga merindukan Haechan meskipun sering menendang pantatnya.
"Yasudah," setelah itu Dongsook pergi meninggalkan rumah, berbekalkan sepeda dan toko makanan langganannya yang berjarak 5km dari rumah dia pergi. Dongsook dan Haechan merupakan anak kembar, hanya berbeda kelamin saja, jadi mereka berdua terlihat sama. Hanya saja Haechan versi rambut pendek. Hobi mereka juga sama, bernyanyi, tetapi pada akhirnya Dongsook yang mengambil sekolah peminatan itu langsung bekerja di bidang marketing begitu lulus dari sekolah sedangkan Haechan melanjutkan ke universitas.
Begitu sampai di toko roti untuk membeli pesanan Haechan, Dongsook turun, namun pandangannya langsung tertuju pada mobil lamborgini hitam dengan sedikit garis emas yang membuatnya mengalihkan pandang.
"Harga mobil itu sepertinya tidak bisa kubeli dengan ginjalku," ujarnya sebelum masuk ke dalam toko roti. Karena hanya Haechan yang menginginkan roti, jadi Dongsook cepat keluar darisana, ia menenteng paperbag berisi roti sembari berjalan menuju ke toko selanjutnya karena memang berdekatan, jadi biar saja sepeda di depan toko roti dulu.
Namun langkahnya langsung terhenti ketika seseorang menarik tangannya dan membuat ia berbalik saat itu juga.
"Apa-apaan?!" protes Dongsook.
"Pulang," ucap pria di depan Dongsook. Perempuan itu mendengus dengan wajah masam, cobaan apalagi ini? orang gila tampan darimana juga ini?
"Rumahku disini, kenapa aku harus pulang, dasar bodoh! lepaskan aku!" Dongsook berusaha dengan keras melepaskan tangannya,
"Sudahi penyamaranmu Haechan," ucapnya sembari menarik rambut Haechan yang dia kira pasangan itu,
"Akh!" Dongsook mengaduh sakit, Dongsook tidak sudi membiarkan pria ini hidup. Mendengar nama saudaranya yang disebut membuat Dongsook terdiam, dia teringat perkataan Haechan saat malam pertama dia ada di Ohio.
"Jika ada orang yang mengenalimu sebagai aku, hajar dia untukku. Dia yang mengurungku selama ini, tapi jangan beritahu aku disini,"
Kepalanya terasa perih sekarang, sialan! kalau ini yang dilakukan pria ini pada Haechan setiap harinya, Dongsook menatap pria di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT XXX (END)
FanfictionSepanjang hidup Haechan berjalan, dia belum pernah bertemu orang seperti Mark. Hati dan sifatnya begitu dingin hingga rasanya Haechan ingin mati saja daripada bersanding dengan Mark. ...