Setelah puas berbelanja dan pergi ke salon, kini Haechan sedang menikmati waktu bersantai di bathup. Minhyung pergi untuk menjemput Mark dan membicarakan beberapa hal bersama dengan Jeno.
Setelah setengah jam berendam di air hangat, akhirnya Haechan memutuskan untuk keluar dari kamar mandi dan segera bersiap.
"Oh iya, baju untuk Mark dan Minhyung," ucapnya sembari memakai bathrobe, Haechan berjalan keluar dari kamar mandi kemudian berjalan menuju ke kamar Mark.
Sembari menyenandungkan lagu 10.000 hours milik JB, Haechan memilih setelan baju di walk in closet milik Mark.
"Ini sepertinya bagus," Haechan mengambil setelan jas hitam, kemeja putih dan dasi berwarna merah maroon. Setelah itu Haechan keluar dari walk in closet dan menaruh setelan jas itu diatas ranjang.
"Tinggal punya Minhyung," ucapnya. Saat hendak pergi keluar dari kamar Mark, Haechan melihat sebuah pintu di dekat rak buku,
"Ada ruangan lain? aku belum pernah melihatnya," ucap Haechan, karena dia suka penasaran, ia pergi mendekati pintu itu dan masuk ke dalam ruangan itu tanpa berfikir panjang.
Ruangan itu tak terlalu besar, dengan meja di tengah ruangan yang di dominasi warna merah maroon itu. Haechan memperhatikan semua barang yang ada disitu, terlihat membosankan karena penuh dengan dokumen-dokumen yang Haechan tidak tahu apa itu, tetapi matanya menangkap sebuah papan dengan berbagai sticky notes dan foto-foto yang menempel disana.
Rasa penasasaran Haechan semakin memuncak karena ada foto yang begitu dikenalnya, dan ketika Haechan sudah berhasil berdiri di depan papan itu, ia bisa melihat dengan jelas siapa sosok yang ada foto.
Dirinya.
Tak hanya satu, tetapi ada banyak foto disana yang diambil pada tanggal yang berbeda-beda. Dan foto itu diambil ketika Haechan belum bertemu dengan Mark ataupun Minhyung. Rahang Haechan mengeras, dia tidak tahu bagaimana cara menjelaskan perasaannya saat ini, marah? sedih?
Apalagi ditengah-tengah kumpulan foto dan informasi di sticky notes itu terdapat tulisan 'TARGET' disana dengan spidol berwarna merah.
"Jadi kalian berencana untuk menjebakku?" gumam Haechan. Ia meneliti setiap foto dan tulisan yang ada disana dan mengingat semua detailnya. Selang lima menit dia berada di ruangan itu, Haechan keluar dari kamar Mark menuju ke kamar Minhyung. Ia menyiapkan baju milik Minhyung seperti tidak terjadi apa-apa.
Setelah menyiapkan pakaian milik Minhyung dan Mark, Haechan merias dirinya, memakai baju yang dia beli bersama dengan Minhyung tadi. Tak lama kemudian terdengar suara dari luar, suara milik Mark dan Minhyung yang bersahutan.
Haechan tersenyum, ia yang sudah selesai berias langsung keluar dari kamar dan menghampiri Mark yang muncul lebih dulu dihadapannya.
"Daddy!!!" serunya sembari memeluk Mark dengan erat,
"Ada apa hm?" tanya Mark sembari menahan pinggang Haechan,
"Selamat ulang tahun Daddy!" jawab Haechan sembari mengecup bibir Mark sekilas,
"Kau tahu kan apa yang harus kau lakukan malam ini dengan Daddy untuk hadiah ulang tahun?" tanya Mark sembari menatap Haechan dengan intens. Kepala Haechan mengangguk lucu,
"Tentu saja, aku akan memuaskan Daddy Mark dan Daddy Minhyung hari ini," Haechan menarik dasi Minhyung yang kini berdiri disampingnya kemudian mengecup rahang milik Minhyung dan menjilatnya.
"Bad kitty, kau perlu dihukum malam ini," ucap Mark.
"Hukum aku sampai tidak bisa berjalan," balas Haechan yang mendapat kekehan dari Mark dan Minhyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT XXX (END)
FanfictionSepanjang hidup Haechan berjalan, dia belum pernah bertemu orang seperti Mark. Hati dan sifatnya begitu dingin hingga rasanya Haechan ingin mati saja daripada bersanding dengan Mark. ...