Chapter 4

2.7K 213 5
                                    

Happy Reading


"Naruto, kamu datang lagi?" Tanya Sasuke melihat ke arah Naruto yang baru saja membuka pintu ruangan miliknya.

"Bukankah aku sudah bilang kemarin jika aku akan datang lagi?" Dia duduk di bangku sebelah tempat tidur milik Sasuke sambil tersenyum dan meletakkan kantung plastik di meja.

"Apa itu?" Sasuke penasaran melihat ke arah kantung yang Naruto letakkan tadi, dia memang sedikit lapar dan masakan rumah sakit membuatnya bosan.

"Ramen, ingin mencobanya satu?" Naruto membuka kantung plastik dan mengeluarkan isinya.

"Kenapa kamu mengunjungi orang sakit sambil membawa ramen" cibir Sasuke melihat ke arah cup ramen dengan tatapan tajam.

"Eehhh, tapi aku suka ramen" Naruto menjawab melas sambil menempelkan cup ramen di pipinya.

"Kenapa malah membawa makanan kesukaanmu, Usuratonkachi" ucap Sasuke kembali mencibir.

Naruto diam kemudian dan memandang Sasuke dengan raut senang dan memeluk Sasuke erat.

"Apa yang kamu lakukan?!" Sasuke mencoba melepaskan pelukan mereka dengan mendorong dada Naruto menjauh.

"Aku senang kamu mengucapkannya lagi!" Yah, dia senang saat Sasuke memanggilnya dengan sebutan Usuratonkachi, sudah berapa lama dia tidak mendengar panggilan itu?

"Apa kamu ingin membuat tulangku patah?! Kamu memelukku terlalu erat!" Sasuke berteriak dengan marah.

Sadar dengan apa yang  dia lakukan Naruto melepaskan pelukannya dan tersenyum bodoh sambil menggaruk kepalanya.

Sasuke meringis pelan saat merasakan sakit di sekujur tubuhnya karena pelukan Naruto kemudian membaringkan badannya dan menatap marah ke arah langit-langit.

"Karena aku sedang senang hari ini, aku akan membelikan makanan kesukaanmu" Naruto bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu dengan bersenandung ria.

"Memangnya kau tahu makanan kesu-- ah, dia sudah pergi" Sasuke yang menyadari Naruto tak ada bersamanya pun mulai merasa kesepian.

Mengapa dia sangat benci jika di tinggalkan oleh seseorang? Dan kenapa dia benci saat dia sendiri? Kenapa beberapa hari ini tak ada satupun keluarga yang menemuinya? Apa dia tidak punya keluarga? Atau keluarganya tidak menganggap dirinya ada?

Kenapa saat memikirkan itu rasanya dada miliknya sakit? Kenapa air mata mulai jatuh di sudut matanya saat memikirkan tentang keluarga? Apa keluarganya jahat padanya?

Sasuke yang memikirkan semua itu hanya menatap kosong ke arah langit-langit dengan air mata yang menetes dengan perlahan.

Apa tidak ada orang yang menyayangi dirinya di dunia ini? Bagaimana dengan teman-temannya? Bagaimana dengan Naruto--?

Sasuke mencengkram selimut yang menutupi dirinya.

Karena kejadian kemarin Sasuke jadi agak sungkan saat ingin menanyakan sesuatu pada Naruto karena dia tidak ingin Naruto marah padanya saat sesuatu yang tidak dia suka tanpa sadar Sasuke mengucapkannya.

Kenapa dia tidak ingin Naruto marah padanya? Kenapa semua yang dipikirkannya selalu tertuju pada Naruto? Apa ada yang salah dengan dirinya?

"Sasuke!" Teriak Naruto di telinga pemilik nama membuat dirinya kembali pada kesadaran.

"Naruto? Kamu sudah kembali?" Sasuke bingung menatap Naruto kosong dan jangan lupakan air matanya yang sudah kering.

"Hei! Kamu tidak apa-apa kan?!" Panik Naruto menggoyangkan tubuh Sasuke.

Forget [NaruSasu] ON HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang