"Tangkap mereka berdua!" Teriak lantang pemimpin dari penduduk asli pulau tersebut menunjuk kearah Naruto dan Sasuke yang berusaha kabur.Sebanyak tiga puluh orang penduduk asli pulau tersebut pun mengejar Naruto dan Sasuke dengan sesekali mengeluarkan Ninjutsu yang mereka kuasai.
Karena kehebatan mereka berdua menghindari dan menangkis semua serangan yang di lancarkan oleh tiga puluh pemuda yang mengejar mereka pun membuat pemimpin penduduk asli pulau tersebut bertanya-tanya siapa sebenarnya mereka berdua itu.
"Apa yang akan kita lakukan?" Tanya Naruto dengan sesekali melihat kebelakang.
"Berlari terus menerus pun bukan pilihan yang bagus," Sasuke menoleh kearahnya, "Apa sebaiknya kita kalahkan saja mereka?"
"Jika melawan apa kau yakin bisa mengalahkan mereka semua?" Naruto mengangkat satu alisnya bertanya. Mereka ada tiga puluh satu di tambah sang pemimpin loh, apa melawan sungguh pilihan yang bagus?
"Terus apa? Kau punya pilihan lain?" Tanya Sasuke jengah, dia capek tau harus melarikan diri terus selama tiga hari penuh ketika tidak sengaja berpapasan dengan penduduk asli.
"Menyerahkan diri?" Naruto tersenyum menampilkan gigi rapi miliknya. Otak bodohnya tidak bisa memikirkan pilihan bagus untuk mereka, karena pilihan apapun yang akan mereka ambil semuanya memiliki resiko yang besar.
Mendengar hal itu Sasuke pun berhenti berlari, seperti yang Naruto katakan, dia akan menyerahkan diri.
"Kenapa kau berhenti!?" Tanya Naruto panik menghampiri Sasuke yang tidak beranjak dari posisinya.
"Seperti yang kau katakan barusan, aku sedang menyerahkan diri." Jawab Sasuke cuek dengan muka datar.
"Tadi aku hanya bercanda, Sasuke! Cepat gerakan lagi kakimu untuk berlari!" Panik Naruto semakin menjadi-jadi ketika mendengar suara derap langkah kaki yang semakin dekat.
Sasuke memandang Naruto tepat di mata dan tersenyum tipis, "Jika mereka melakukan hal aneh, kita hanya perlu mengalahkan mereka! Tenangkan dirimu!"
Nafas Naruto menjadi semakin cepat ketika ketiga puluh satu penduduk asli pulau tersebut berhasil mengelilingi mereka berdua. Jantungnya berdetak kencang, bola matanya bergerak kesana kemari tidak bisa tenang.
Sasuke yang mengetahui hal tersebut pun menggenggam tangan Naruto guna menenangkan kekasihnya itu.
"Sasuke..." Gumam Naruto menatap Sasuke dengan keringat dingin di sekitar wajahnya.
"Trik apa yang sedang kalian rencanakan!?" Tanya pemimpin itu menatap heran mereka berdua yang hanya diam saja sedari tadi.
"Kita tidak memiliki trik apapun. Kita menyerahkan diri." Ucap Sasuke menatap pemimpin tersebut tajam.
"Ulangi apa yang baru saja kau katakan!"
"Kita berdua menyerahkan diri!" Ucap Sasuke sekali dengan lebih lantang dari sebelumnya.
Pemimpin tersebut memasang wajah curiga kepada Sasuke kemudian memerintahkan dua rakyatnya untuk memeriksa Naruto dan Sasuke.
Dua orang yang di perintahkan olehnya untuk memeriksa Naruto dan Sasuke menggeleng ketika tidak menemukan satu benda pun pada tubuh mereka berdua.
"Bawa mereka ke desa!" Ujar Takahashi, nama pemimpin dari Dream island tersebut sambil berjalan terlebih dahulu.
Ketika Sasuke dan Naruto di dorong dengan kasar mereka berdua tak melawan dan mengikuti Takahashi dalam diam. Padahal mereka berdua sudah berkeliling jauh di pulau ini tetapi bagaimana mungkin mereka berdua tidak melihat desa yang Takahashi dan orang-orangnya tinggali?
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget [NaruSasu] ON HOLD
RomanceAku tidak akan membiarkanmu pergi meninggalkanku untuk yang kedua kalinya, Sasuke. SemiCanon NaruSasu Naruto; Seme Sasuke; Uke bagi anda yang homophobic silahkan tinggalkan halaman ini : ) see my profil for other story about NaruSasu