Happy Reading
“Apa kau yakin ini jalan yang benar untuk sampai ke tempat Naruto berada saat ini, Kiba?” Sakura melihat sekeliling dengan pandangan kurang yakin serta kedua tangan yang memeluk tubuhnya karena udara yang dingin di pegunungan.
“Tidak usah banyak bicara, ikuti saja arahan ku, percaya pada penciuman Akamaru.” Kiba menjawab tajam.
Sakura mengepalkan tangannya jengkel marah, saat dia ingin memukul belakang kepala Kiba Yamato menghentikannya.
“Sakura-san...” Gumam Hinata dengan tangan yang saling bertautan melihat kearah Sakura yang terus meronta ingin memukul Kiba.
“Sudah, sudah, ayo kita lanjutkan perjalanan dan mencari tempat berteduh, karena sepertinya tidak berapa lama lagi akan datang hujan.” Kakashi menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal dengan senyum palsu di wajahnya.
Temperamen Sakura memang pendek seperti biasa jika ada seseorang yang mengatakan sesuatu tidak sukainya, dia akan marah dan langsung memukul siapapun yang membuat mood nya jelek tersebut.
Yamato melepaskan Sakura setelah dia sudah tenang kembali, meskipun masih sedikit beradu mulut dengan Kiba.
Kakashi menghela nafas kasar dalam diam kemudian menatap kearah langit mendung di atasnya dengan pandangan mata yang susah di artikan.
Mereka berlima melanjutkan perjalanan dengan tempo lambat, jalan di gunung itu sedikit curam serta banyak batu serta dahan pohon tumbang yang menghalangi.
Para wanita saling menolong saat melewati rintangan yang sedikit sulit.
Tak lama setelah mereka sampai di puncak hujan lebat turun mengguyur bumi, tubuh mereka terasa berat dan kaki mereka sulit untuk melangkah.
“Yamato, buatlah tempat berteduh untuk kita semua. Kita tidak akan bisa melanjutkan perjalanan dengan keadaan sekarang.” Perintah Kakashi.
Yamato mengangguk patuh dan langsung mengeluarkan Jutsu Mokuton miliknya untuk membuat tempat berteduh yang sederhana untuk mereka berlima.
“Kakashi-sensei! Kita lanjutkan saja perjalanan kita sekarang! Bisa saja nanti jika hujan sudah berhenti Sasuke-kun akan berpindah tempat lagi! Kita tidak akan mungkin bisa mengejarnya lagi jika itu terjadi!” Sakura berkata dengan suara yang lantang serta sedikit perasaan marah di dalamnya.
Kakashi memandang Sakura di depannya dengan tanpa ekspresi. Jadi, sebenarnya tujuannya datang kesini jauh-jauh itu untuk menemui Naruto dan membawanya pulang atau menemui Sasuke?
“Sakura, jangan membantah. Ikuti saja arahan dariku, tidak ada hal baik yang terjadi jika kita terlalu terburu-buru.” Kakashi berbalik memunggungi Sakura kemudian masuk kedalam rumah pohon yang Yamato buat.
“Kakashi-sensei!” Teriak Sakura sekali lagi karena merasa gurunya itu tidak peduli dengan apa yang dirinya katakan.
“Sakura... Tidak bisakah kau diam? Kita tidak membutuhkan suaramu saat ini.” Kiba memandangnya sinis kemudian menyusul Kakashi masuk kedalam rumah. Akamaru menggonggong menyetujui ucapan Kiba.
Hinata menatap kearah Kiba dan Sakura secara bergantian dengan wajah panik kemudian dia memutuskan untuk ikut masuk kedalam rumah yang di buat Yamato dengan perasaan tidak nyaman.
Sakura yang di tinggal sendiri di luar pun memilih untuk melanjutkan perjalanan sendiri, dia ingin untuk segera bertemu Sasuke dan membawa pulang Naruto.
“Kakashi-sensei....” Panggil Hinata pelan.
“Biarkan saja, Hinata.” Kakashi tersenyum di balik masker yang menutupi setengah wajahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forget [NaruSasu] ON HOLD
RomanceAku tidak akan membiarkanmu pergi meninggalkanku untuk yang kedua kalinya, Sasuke. SemiCanon NaruSasu Naruto; Seme Sasuke; Uke bagi anda yang homophobic silahkan tinggalkan halaman ini : ) see my profil for other story about NaruSasu