Chapter 23

1.7K 143 30
                                    

Happy Reading

Hari sudah berubah menjadi sore. Angin di sekitar laut menjadi lebih kencang dari biasanya membuat ombak yang cukup besar menyapa terumbu karang.

Tidak ada tanda-tanda jika akan ada badai, cuaca pun terlihat cerah sore itu. Naruto mengajak Sasuke untuk keluar dari penginapan mereka dan pergi kearah bukit yang tidak terlalu tinggi di sisi sebelah kanan pantai.

Perjalanan menuju ke sana tidak ada percakapan yang berarti, hanya obrolan ringan antara dua orang remaja yang sedang jatuh cinta.

Naruto melirik kearah bawah sebelah kirinya menatap tangan Sasuke lalu berinisiatif untuk menggenggam tangan cantik miliknya tersebut.

Sasuke menoleh ketika merasakan sentuhan tangan Naruto. Dia tidak mengatakan apa-apa mengenai tindakan yang Naruto lakukan. Tapi dia juga tidak membalas genggaman tangan Naruto.

"Kapan kita akan pergi dari pulau ini?" Sasuke memandang kearah laut luas di sebelah kirinya. Angin menerpa wajahnya membuat rambut miliknya yang ringan tersapu kebelakang.

"Besok pagi." Naruto mengikuti arah pandang Sasuke kemudian menutup matanya untuk merasakan angin sejuk sore itu.

Sasuke memilih untuk tidak menimpali ucapan Naruto dan melanjutkan jalannya dengan sedikit menarik tangannya agar Naruto mengikutinya.

Mereka berdua sudah semakin dekat dengan puncak bukit karena memang sejak awal bukit itu tidak begitu tinggi. Bukit itu gundul, tidak ada pohon apapun disana yang ada hanya rumput pendek berwarna hijau subur.

Naruto melirik kearah sekitar memastikan tidak ada orang lain di bukit itu selain mereka berdua lalu dia pun duduk di rumput yang tidak begitu tebal tersebut.

"Kemana tujuan kita selanjutnya? Bisakah kau memberitahu ku sekarang?" Sasuke duduk di satu kaki milik Naruto karena paksaan darinya.

Naruto tidak ingin baju yang Sasuke kenakan kotor karena tanah makanya dia memaksa Sasuke agar duduk di pangkuannya walaupun harus berdebat terlebih dahulu.

"Suatu pulau di tengah laut." Naruto menerawang jauh dengan senyuman di bibirnya.

"Apa rencana mu setelah sampai ke pulau tersebut? Mengapa kita harus ke pulau itu? Mengapa tidak pulau lain?" Pertanyaan beruntun Sasuke berikan. Dia sudah penasaran sejak mereka sampai ke pelabuhan tetapi dia baru memiliki kesempatan untuk bertanya sekarang.

Naruto menatap lembut kearah wajah Sasuke kemudian menautkan jari mereka berdua mesra.

Sasuke yang mendapat pandangan seperti itu dan perlakuan lembut darinya jadi merasa ragu apakah Naruto yang telah menggagahinya beberapa hari yang lalu dan tadi pagi adalah orang yang berbeda dengan yang sekarang?

"Pulau itu tidak terlalu besar, akses agar dapet ke pulau itu pun tidak mudah, bukan sembarang orang dapat ke sana, di sekitar pulang tersebut memiliki banyak monster laut yang ganas dan besar." Ucap Naruto mulai menceritakan bagaiman pulau yang akan mereka datangi, "Pulau itu spesial. Cakra kita tidak akan terdeteksi oleh ninja pelacak jika berada di pulau itu makanya banyak ninja kriminal yang pergi ke sana walau kebanyakan dadi mereka akan mati terlebih dahulu sebelum sampai ke sana."

"Bagaimana Cakra kita tidak akan terlacak jika berada di pulau tersebut?" Tanya Sasuke kagum dan heran di saat yang bersamaan, "Bagaimana kau bisa tahu pulau tersebut ada Naruto?"

"Aku pernah membaca gulungan-"

"Kau pernah membaca gulungan?! Sejak kapan orang bodoh ini tertarik untuk membaca gulungan??" Sasuke tertawa kecil mengejek kearah Naruto.

Bukannya tersinggung karena ucapan Sasuke Naruto malah tersenyum karena akhirnya dapat melihat tawa Sasuke yang sudah lama hilang.

Ketika tawa Sasuke berhenti Naruto memilih untuk melanjutkan ucapannya, "Seperti yang ku katakan tadi, aku pernah membaca gulungan tentang fenomena alam yang terjadi karena bentrokan kekuatan yang besar. Akibat perang ninja yang tidak pernah ada akhirnya dulu itu lah yang membuat aliran Cakra di sekitar pulau tersebut menjadi tidak stabil dan membuat Cakra orang yang ada di pulau tersebut tidak terlacak."

Forget [NaruSasu] ON HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang