[10] - 24/7

195 34 0
                                    

~Selamat Membaca~
Jangan lupa Vote dan Komennya 😊
————————————————————

Pertanyaan Cakra tentang apakah Rafa menyerah begitu saja?. Jawaban nya yaitu tidak. Rafa tentu tidak menyerah begitu saja, apalagi Rafa yang dari kecil selalu mendapatkan semua hal yang ia mau.

Dan sekarang yang ia mau yaitu menjadikan Lia sebagai kekasih nya, maka dari itu ia akan berjuang untuk mendapatkan apa yang ia mau.

Semenjak Acara penembakan yang berakhir di tolak itu Rafa selalu mengikuti kemana pun Lia pergi selama mereka berada di sekolah.

Hari ini adalah hari ke tujuh Rafa mengikuti Lia. Kemana pun Lia Rafa akan mengikuti nya. Rafa selalu berada di samping Lia.

Dari Rafa yang menunggu Lia di gerbang sekolah, walaupun Rafa harus datang ke sekolah lebih pagi. Rafa yang duduk di kelas Lia sebelum bel masuk berbunyi. Rafa yang langsung ke kelas Lia saat bel istirahat dan pulang berbunyi.Rafa hanya balik ke kelas nya saat PBM berlangsung.

Apakah Lia marah? Tentu saja iya. Waktu hari pertama Lia selalu mengusir Rafa, tapi sayang usiran itu tidak di dengar oleh Rafa. Hari kedua Lia tidak marah dia hanya diam karena ia pikir Rafa akan capek dengan sendiri nya.

~~~~~

Bel istirahat pun berbunyi. Rafa langsung ke kelas Lia yang ada di sebelah kelas nya, Padahal guru yang ada di kelas Rafa saja belum keluar.

Rafa berdiri di depan kelas Lia menunggu guru yang ada di kelas Lia Keluar.

"Ngapain kamu di sini?" Tanya Pak Toni, guru yang barusan mengajar di kelas Lia. Ketika pak Toni keluar ia langsung melihat Rafa yang berdiri di samping pintu kelas Lia.

"Nggak ngapa ngapain kok pak."

"Akhir akhir ini saya jarang lihat kamu terlambat, udah tobat kamu?"

"Terlambat salah, nggak terlambat juga salah, trus saya harus ngapain pak biar nggak salah di mata bapak?"

"Ya nggak salah malahan bagus kamu udah nggak terlambat lagi, Lagian kurangi lah nakal nya ingat kamu itu udah kelas 11 tahun besok udah kelas 12."

"Bapak ngomong mulu, tu yang di belakang mau keluar tu pak" ujar Rafa saat melihat anak kelas XI ipa 2 yang terhalang keluar karena pak Toni yang berdiri tepat di pintu kelas.

Pak Toni pun langsung minggir agar anak kelas XI ipa 2 bisa keluar.

"Dengerin nggak yang saya bilang tadi."

"Iya pak saya denger, Yaudah ya pak saya kantin dulu bye pak"pamit Rafa.

Rafa yang melihat Lia keluar bersama teman nya langsung menyusul nya.

"Hai gimana belajar nya tadi" tanya Rafa sok akrab dengan Lia ketika ia sudah di samping Lia, berjalan sejajar dengan Lia.

"Oi raf duluan aja lu" ujar Cakra yang baru saja menyusul.

"Main keluar aja lo tadi, buk Tias belum keluar juga"ucap Bian.

"Berisik"jawab Rafa.

AMERTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang