[11] - Jay Cafe

179 29 2
                                    

~Selamat Membaca~
Jangan lupa Vote dan Komennya 😊
————————————————————

📍Jay Cafe

"Novel baru lagi?"tanya Anin saat melihat Lia membaca novel yang belum pernah Anin lihat.

Lia mengangguk tanda mengiyakan.

"Kurang kurangi lah baca novel nya, hidup lo terlalu fokus di novel lo itu, akibatnya nge buat lo jadi nggak bisa lihat dunia luar"Ujar Cia.

"Dunia luar yang mana maksud lo?"tanya Lia.

"Salah satu nya pacaran."

"Kan gue udah bilang gue mau.."ucap Lia terpotong.

"Mau gaya pacaran kayak di novel yang lo baca"ucap Cia sambung ucapan Lia yang terpotong.

Cia memutar bola mata nya malas karena ia sudah tau jawaban dari Lia. Lia selalu menjawab seperti itu apabila ditanya tentang pacaran.

"Tapi ya tanpa lo sadari masalah percintaan lo itu udah kayak novel novel gitu loh"ucap Anin.

"Maksud nya?" Tanya Lia sambil menyeruput minuman yang ia pesan.

"Ya gitu lo di sukai sama Rafa yang notabene nya most wanted di sekolah, orang kaya, dan juga lo ditembak di lapangan sekolah yang disaksikan oleh semua siswa"jelas Anin.

"Bener juga tuh, lo mikir mikir lagi deh, cowok kayak Rafa tu sayang banget untuk di tolak"ujar Cia meyakinkan Lia.

"No komen"ucap Lia.

Lia mengalihkan pandangan keluar Cafe, melihat kendaraan yang berlalu lalang.

"Btw kita udah lama ya nggak kesini"ucap Lia melihat kedua sahabatnya itu bergantian.

"Iya juga ya, ini pertama kali nya kita ke sini setelah kita naik kelas"ucap Anin yang menyadari bahwa ini pertama kali nya mereka kesini.

"Dulu waktu kelas 10 hampir tiap hari main ke sini"ujar Cia yang mengingat betapa sering nya mereka nongkrong disini waktu kelas 10 bahkan mereka sudah akrab dengan pegawai Jay Cafe.

"Ya gimana nggak jarang kesini, lo berdua aja sibuk nge bucin"sindir Lia.

"Makanya punya pacar"ledek Cia.

"Makanya Rafa tu diterima"sambung Anin meledek Lia.

"Biar bisa triple date kita"sambung Cia.

"No komen deh"ucap Lia yang menyerah apabila di ledek kedua sahabatnya ini.

Lia kembali fokus ke novel yang ia baca tadi. Sedangkan kedua sahabat nya yaitu Cia dan Anin fokus ke handphone mereka masing masing.

Petikan suara Gitar mulai mengalun di seluruh penjuru Jay Cafe. Live music termasuk ciri khas dari Jay Cafe.

Hidupku tanpa cintamu.
Bagai malam tanpa bintang.
Cintaku tanpa sambutmu.
Bagai panas tanpa hujan.
Jiwaku berbisik lirih.
'Ku harus milikimu.

AMERTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang