06. Pulang

9.4K 494 6
                                    

Hi! Maaf ya baru up.

Aku mau nanya dong, menurut kalian cerita Ileana kaya gimana sih?

Happy reading, tata tata.

Sudah dua hari lamanya Ileana di rawat di rumah sakit, semakin hari kesehatannya mulai membaik sekarang balita itu sedang bermain bersama Helmi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua hari lamanya Ileana di rawat di rumah sakit, semakin hari kesehatannya mulai membaik sekarang balita itu sedang bermain bersama Helmi.

Masih ingat dengan Helmi? Ya dia tetangga sekaligus teman kecil Ileana.

Helmi datang bersama kedua orang tuanya, mereka sedang mengobrol bersama kedua orang tua Ileana.

"Nih aa yang ini tulus adek yang ini," Ileana menunjuk dua donat dihadapannya, setelah itu ia memberikan satu donat rasa coklat pada Helmi.

"Cuka gak? Aa?" Tanya balita cantik itu.

Yang ditanya pun melirik Ileana yang sedang menatapnya lalu ia mengangguk antusias. "Suka dong aa, kan papa seling beli kalo pulang kantol."

"Wah nati talo papana aa buli adek mita ya."

Helmi menggunakan kepalanya. "Boleh, tapi makana jangan banyak-banyak, nanti gigina adek sakit."

"Heem."

Ceklek

Pintu kamar terbuka menampilkan dokter paruh baya yang beberapa hari ini merawat Ileana.

"Selamat siang semua, maaf mengganggu," ucap dokter itu ramah.

Kanzia berdiri dari duduknya. "Ah iya Bu, mau periksa adek ya?"

"Iya mau ganti botol infusnya."

"Aa sini dulu adeknya mau diperiksa Bu dokter," Luna menurunkan Helmi dari ranjang Ileana.

Dokter tersebut telah selesai memeriksa Ileana, setelah mengganti botol infus dokter itu berkata bahwa Ileana sudah boleh pulang setelah botol infusnya habis.

"Yeay makacih Bu duktel, adek buleh pulang!" Seru Ileana dengan riangnya.

Balita itu dengan tidak sadar menepuk kedua tangannya dengan riang membuat semua orang di sana memekik kaget.

"Adek gak boleh tepuk tangan," seru Kanzia, ia segera memegang kedua tangan Ileana agar berhenti menepuk kedua tangannya.

Ileana tersenyum menampilkan deretan gigi kecilnya. "Hehehe adek lupa buda."

"Yaudah saya permisi dulu, cepat sembuh ya adek," setelah mengucapkan kalimat itu, dokter tersebut meninggalkan ruangan yang di tempati Ileana.

IleanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang