21. Mimpi itu tidak nyata

2.3K 176 32
                                    

"Kapan adek pulang buda? Cini bucen," keluh seorang balita yang hanya menatap bosan sekelilingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kapan adek pulang buda? Cini bucen," keluh seorang balita yang hanya menatap bosan sekelilingnya.

"Sabar ya sayang nanti bunda tanya dokternya dulu."

Ileana hanya mengangguk mendengar ucapan bundanya. Andaikan Athar ada di sini pasti balita itu tidak akan kesepian karena saat ini ia hanya berdua bersama bundanya sedangkan papanya sudah pergi ke kantor.

"Abang tapan pulangna buda? Gak acik adek gak itut coalna."

"Adek kan masih kecil, kalau udah besar baru boleh ikut."

"Huh lama."

Ceklek

Suara pintu terbuka menampilkan seorang doker yang merawat Ileana selama di rumah sakit. "Selamat siang."

"Ah selamat siang ibu, mau periksa adek ya."

"Iya ibu, kebetulan sekarang adek udah boleh pulang."

Setelah mengucapkan itu kemudian dokter tersebut lantas memeriksa kondisi Ileana serta melepas jarum infus yang melekat di tangan balita tersebut.

"Yeayyy bebacc, makacih ya bu duktel cekalang tananna adek gak cakit lagi," ucap Ileana dengan nada riangnya.

Dokter tersebut tersenyum menatap Ileana dan Kanzia bergantian. "Sama-sama jaga kesehatan ya jangan sampai kaya gini lagi. Terus makannya dijaga ya ibu jangan jajan sembarangan, sama jangan makan es krim dulu oke?"

"Ciappp bu duktel."

"Oke ibu keluar dulu ya, mari bu."

"Sekali lagi makasih ya bu," ucap Kanzia.

Ting!

Suara notifikasi dari ponsel milik Kanzia, entah perasaannya mulai tidak enak ia segera membuka notifikasi terebut dan mulai membacanya. "Ini gak mungkin," ujar Kanzia lirih.

Fian, Abel, Aldo, dan Beni menatap seseorang dihadapannya dengan pandangan yang sulit diartikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fian, Abel, Aldo, dan Beni menatap seseorang dihadapannya dengan pandangan yang sulit diartikan. Rasa senang, sedih bercampur aduk.

"Yan, lo yakin dia gak kenapa-kenapa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IleanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang