Menghabiskan tiga hari liburan bersama, kini keluarga kecil itu sudah berada di rumah kembali. Ileana dan Athar sedang tiduran di sofa, mereka kecapekan akibat perjalanan yang begitu lama dan juga macet.
"Lho kok abang tidur di sini?" Ucap Kanzia yang muncul dari dapur membawa beberapa minuman dingin.
"Kecapekan mungkin, sayang," jawab Dika.
Kanzia duduk di lantai dekat sofa yang beralaskan karpet tebal. "Kecapekan gimana, tadi aja di mobil abang tidur mulu. Mana sambil mangap lagi," ucapnya.
"Adek, minum dulu sayang," panggil Kanzia.
Ileana yang sedang anteng menonton televisi pun menoleh. "Mau cucu, buda."
"Susu nya habis adek, nanti kita beli lagi ya. Sekarang minum es teh aja ya," ujar Kanzia, lalu memberikan dot kecil milik Ileana yang sudah terisi es teh manis.
"Makacih buda."
"Habis minum kita mandi ya, terus bobo siang."
"Heem buda."
"Abang banun! Abanggg!!!"
"Hemmm."
Lagi-lagi Ileana hanya mendapat gumaman tidak jelas dari Athar.
Balita itu beranjak, meninggalkan abangnya yang masih terus tertidur.
"Buda, abangna gak banun-banun ihh jadi kucel adekna," adu Ileana.
"Ya udah, biar bunda yang bangunin abang. Adek tunggu sini dulu ya, bentar lagi papa dateng," ujar Kanzia.
Ileana mengangguk, lalu Kanzia pergi meninggalkan Ileana setelah mengecup singkat pipi bulatnya.
Beberapa menit kemudian, Dika datang menghampiri Ileana yang sedang duduk anteng di meja makan. "Hai adek," sapa Dika.
"Papaaaa."
Dika mendudukkan dirinya di sebelah Ileana. "Kenapa?" Tanya Dika melihat Ileana yang terus menatapnya.
"Adek mau culita," ujar Ileana.