Virdian City at 12.00 am
Dor...dor...dor...Suara pelatuk pistol itu terdengar sangat jelas di hadapan seorang gadis kecil berumur 6 tahun itu. Dia sangat ketakutan melihat banyak darah dimana-mana. Dia melihat jasad ayah dan ibunya yang sudah tak bernyawa itu.
"Ayah.....Ibu......." Tangis gadis itu sambil mengumpat dibalik pot bunga yang besar itu.
"Harukaa... Dimana kau??" Tanya orang yang membunuh ayah dan ibunya. Dia pun mendengar ada isak tangis gadis itu dan mendekatinya dengan senyum penuh dengan kemenangan.
"Ketemu kau! Hahahaha matilah kau!" Seru Orang itu sambil menganyunkan pistolnya kearah Haruka.
"Tolonggg....." Teriaknya sambil melindungi kepalanya dan menutup matanya sangat erat.
Dor...dor..Suara tersebut terdengar lagi di telinganya. Apakah aku sudah mati, pikirnya. Dia tetap memejamkan matanya itu dan ada orang dibelakangnya.
"Apakah kau baik-baik saja, Nona?"
Haruka pun mengalihkan pandangannya kepada seorang laki-laki yang lebih tua 4 tahun darinya. Dia pun mendekati Haruka dan mengelus rambut Haruka itu. Dia pun tersenyum dan langsung menghilang begitu saja. Haruka hanya bisa termenung melihat ketampanan laki-laki itu. Dan saat itu juga, Pamannya, Rei Kano berlari menghampiri keponakannya itu dan memeluk keponakannya itu.
"Haruka, ayo ikut paman"
"Kemana?" Tanyanya dengan sudut mata yang masih ketakutan.
"Kau akan mengetahuinya nanti" Jawabnya sambil menghapus air mata yang jatuh perlahan-lahan.
.......................................
Mellinum Academy A Class at 9.00 am
*Haruka PoVHari ini sunggulah cerah. Di kelas aku hanya mendengarkan tentang sejarah Pure Blood Vampire, Dark Vampire dan Monster-monster yang hidup di dunia ini.
"Hoi, Haruka! Apa yang sedang kau lamunkan?" Tanya teman sebangkuku, Rinne Kazesawa.
"Tidak ada" Jawabku singkat dengan menatapnya menggunakan lensa mataku yang Sky Blue ini.
"Pasti kau sedang membayangkan Kazuki-senpai kan?" Goda Rinne dengan menatapku menggunakan lensa matanya yang berwarna purple.
"Ahh tidak kok! Aku tidak memikirkannya!" Ujarku yang tidak setuju dengan pernyataan Rinne itu.
Rinne memang pintar menggodaku saja! Memang dia mengetahui kalau aku menyukai Kazuki-senpai yang tampannya luar biasa, dan juga dia itu ramah, baik, suka menolong, dan kuat sekali dalam melawan monster dan dark vampire.
"Ekhem, Rinne dan Haruka apa yang sedang kalian bicarakan?" Tegur Yato-sensei yang sudah berada di hadapan kami.
"Tidak ada kok!" Jawabku dengan santai.
"Lalu, mengapa kalian seru sekali dengan obrolan kalian itu?" Tanyanya lagi dengan meruncingkan matanya itu untuk mencari tau.
"Karenaa.... Kami sedang membicarakan tentang Pure Blood Vampire! Benarkan, Rinne?" Tanyaku sambil menyikut tangannya Rinne sebagai kode.
"Benar Sensei! Kami sedang membicarakan tentang Pure Blood Vampire, hehehehe" Tawa Rinne sangat lah khas.
"Baiklah, kalau begitu kita akan memulai pelajaran selanjutnya" Serunya yang langsung mengalihkan ke pelajaran sebelumnya.
"Hufftttt, hampir saja" Napasku yang lumayan sesak itu sekarang sudah mulai kembali normal.
Millenum Academy Restaurant at 12.00 pm"Huaaaa akhirnya terbebas juga dari penjelasan Yato-sensei yang membuat orang mengantuk!" Sahut Rinne yang melegakan badannya dari kesuntukkan.