Millenum Academy Hospital at 6.00 am
Suara kicauan burung terdengar di telinga seorang gadis yang tertidur di salah satu ruangan rumah sakit. Dia pun terbangun sambil menahan rasa sakit dan nyerinya di seluruh tubuhnya.
"Ouch, sakit sekali!" Lirih gadis itu kesakitan.
"Harukaaa!!! Kau sudah bangun??" Sahut Fuyumi dengan khawatir dan langsung memeluk temannya itu.
"Fuyumi!!! Kau tak apa? Syukurlah!" Ujar Haruka sambil membalas pelukan Fuyumi. Tak terasa, Fuyumi pun menangis di pundak temannya itu.
"Yaampun, kenapa kamu menangis?" Tanya Haruka tertawa. Bukannya menangisnya mereda, malah dia menangis menjadi-jadi.
"Gimana dia tidak menangis, Haruka! Kita itu khawatir sama kamu!" Sahut Rinne yang baru datang sambil tersenyum.
"Kalian ini terlalu khawatir sama aku!" Kata Haruka dengan tersenyum.
"Harukaa-channn huhuhuhu" Tangis ayah Haruka ini terdengar jelas ditelingaku.
"Ayah! Jangan bilang ayah juga nangis semalaman?" Tanya Haruka dengan mengangkat salah satu alisnya. Fuyumi pun melepaskan pelukkannya dan kini Ayahnya yang memeluknya sangatlah erat.
"Ayah sangat khawatir denganmu!" Ujar Ayah Haruka sambil menangis.
"Ayah, aku gabisa napas!" Sahut Haruka yang berusaha mengambil napas.
"Ah maaf!" Jawabnya yang langsung melepaskan pelukannya. Haruka pun langsung mengambil napas sangat banyak karena dia kekurangan oksigen.
"Haruka-chan, sebaiknya kau tak usah mengikuti misi ini ya? Soalnya, kau terlihat pucat sekali" Kata Ayah Haruka dengan wajahnya yang khawatir. Haruka pun secara reflek menggelengkan kepalanya.
"Ouch! Sakit banget leherku!" Lirih Haruka memegangi leher bagian kanannya. Mereka bertiga pun hanya bisa berdiam diri dan akhirnya, Ayahnya berbicara padanya.
"Kau digigit oleh Vampire, kemarin malam" Ujarnya dengan tatapan yang sedikit penuh amarah.
"Hah?" Haruka terkejut dan berusaha mengingat kejadian tadi malam.
"Apa kau bisa mengingatnya?" Tanya Rinne dengan tatapan khawatir.
"Ya, aku mengingatnya" Jawab Haruka dengan suara yang pelan dan menundukkan wajahnya.
"Aku akan menjelaskan tentang Aiden" Ujar Ayah Haruka sambil duduk di tempat duduk.
"Aiden adalah orang yang menjadi makanan vampire untuk selama-lamanya. Tapi, ketika kau dihisap darahnya untuk pertama kalinya, maka kau akan lolos apabila kau tidak bertemu dengan vampire yang meminum darahmu itu. Saat kedua kali lah kau akan benar-benar menjadi Aiden Vampire itu" Cerita panjang Ayah Haruka. Haruka hanya mengangguk mengerti.
"Aku akan tetap mengikuti misi ini ayah!" Seru Haruka dengan serius.
"Tidak, ayah tidak akan mengizinkanmu!" Seru Ayah Haruka dengan tatapan tak setuju.
"Tolong ayah! Aku tak ingin teman-temanku berjuang sendiri, sedangkan aku hanya berdiam diri? Aku tak menyukai itu!" Seru Haruka dengan tatapan tajam.
"Tidak akan ayah izinkan!" Bentak Ayahnya itu dan itu membuat Haruka sedikit ketakutan.
"Aku janji aku akan selamat ayah! Aku tak akan terluka!" Haruka tetap bersikeras atas pendiriannya. Teman-temannya hanya bisa berdiam diri tanpa sepatah kata pun. Ayahnya pun menghembuskan napas berat.
"Okay, Ayah izinkan, asalkan kau harus selamat" Ujar Ayahnya dengan serius.
"Baik ayah! Aku berjanji!" Jawab Haruka dengan penuh semangat.
