Angin menerpa dengan cepat dan dingin sekali. Pepohonan sekitarnya pun bergoyang lemah lembut. Dengan keadaan seperti ini, mereka harus memasuki hutan yang saat itu sangatlah gelap, tak ada satu pun cahaya yang datang untuk mereka.
At Virdian Forest at 9.00 pm
Haruka, Fuyumi maupun Rinne telah meninggalkan istana yang mereka tempati.
"Hey, ini semakin gelap saja" Gerutu Fuyumi yang tak bisa melihat jalan.
"Lalu kita akan istirahat terlebih dahulu?" Tanya Haruka.
"Ihh aku mah tidak mau! Nanti tiba-tina ada ular gimana?" Khawatir Rinne sambil berusaha memeandangi sekekelilingnya.
"Aduh... kamu ini aneh ya! Dimana-mana mending ular daripada vampire menyerang kita!" Jawab Fuyumi sedikit kesal.
"Yasudah, kita akan beristirahat disini" Ujar Haruka menengahi mereka.
Mereka pun tertidur dengan bersenderan di batang pohon yang besar. Mereka tertidur dengan sangat nyenyak sekali.
Beberapa jam kemudian, Haruka mendengar sebuah ranting kayu yang diinjak dengan seseorang.
Kraakkk..... suaranya sangatlah nyaring, Haruka pun langsung membangunkan kedua temannya itu, karena dia merasa ada yang aneh disekitar sini.
"Hoii.. kalian bangunnn... ada vampire..." Bisik Haruka sambil menggoyang-goyangkan pundak mereka berdua.
"Hoamm... kau serius?" Tanya Fuyumi yang setengah sadar itu.
"Sungguh.. ini adalah hawa keberadaan Dark Vampire, terasa sangat dingin dan banyak sekali angin yang berhembus" Jelas Haruka dengan sejelas-jelasnya.
"Ah... mungkin kau sedang bermimpi?" Seru Rinne yang menghiraukannya.
Arghh....Darah....Bau...Haus....terdengar suara yang sangat mengerikan itu, benar apa yang dikatakan Haruka, ada segerombolan Dark Vampire yang telah melingkari mereka semua.
"Yaampun! Ini banyak sekali! Bagaimana cara kita menyerangnya?!" Kaget Fuyuki yang langsung meloncat berdiri di samping Haruka.
"Kita harus membunuh mereka, tapi apa mungkin dengan sebanyak ini?" Tanya Rinne dengan bingung
"Mungkin, asalkan kita berusaha terlebih dahulu! Ayo kita serang mereka!" Teriak Haruka yang langsung menyerang Dark Vampire yang ada dihadapannya, begitu juga Fuyumi dan Rinne.
Tak jauh dari tempat pertempuran, ada 2 orang laki-laki yang melihat keadaan pertempuran dengan senyuman bahagia.
"Kalian akan kalah, matilah kalian!" Seru Salah satu orang itu dengan tatapan yang sangat mematikan.
"Apa kita akan membantu mereka, Tuan Aldnor?" Tanya pelayannya.
"Tak usah, apabila sang princess telah selesai melawan mereka, kita hadang dia" Jelas Aldnor yang telah duduk manis melihat keadaan sekitarnya.
Tak..tak...tak suara aduan pedang terdengar semakin sangat sengit. Tampaknya, memang Haruka, Fuyumi, dan Rinne yang akan memenangkan ini. Hanya tinggal, 10 Dark Vampire lagi yang harus mereka bunuh.
"Ayo kita bunuh mereka!" Seru Haruka yang langsung melaju melawan salah satu Dark Vampire di depannya, tiba-tiba, angin berhembus sangat kencang membuat mereka terpental jauh.
Dakk..... bunyi tubuh mereka yang menerpa batang pohon, Fuyumi serta Rinne dalam keadaan sekarat.
"K-kalian...b-baik...b-baik...saja?" Tanya Haruka sambil menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya itu.
Tak ada respon sama sekali....
"Tolong!!!" Teriak Fuyumi, Haruka pun langsung menengok kearahnya dan kaget melihat dark vampire telah mencekiknya sangat keras. Saat Haruka menghadap Rinne, dia pun juga diperlakukan seperti Fuyumi.
"Apa yang kau lak..." Kata-katanya terpotong ketika dia terkejut melihat siapa yang ada di depannya itu.
"Ka-kazuki senpai?!" Katanya terdengar terbata-bata.
"Ara, ternyata kau telah mengenali pelayanku? Sungguh kau luar biasa, Princess" Kagum Orang yang baru saja datang dari belakang tubuh Kazuki.
Haruka hanya bisa membulatkan mulutnya saja, dia melihat orang yang didepannya dengan sangat terkejut dan sangat ketakutan.
"Hallo, kenapa kamu berdiam saja? Apa kau sudah mengingatku?" Tanyanya dengan tatapan tajam di dalam manik matanya.
"Menjauhlah dariku! Atau tidak ka-kau akan kubunuh!" Ujar Haruka sambil memegang pedangnya tegak, walaupun kata-katanya begitu tegas, dari gerakan tubuhnya dan tangannya gemeteran membuat orang yang di depannya tersenyum sangat kejam.
Takk.... pedang Haruka pun terpental sangat jauh dan kini dia tak mempunyai senjata apapun, orang itu pun melangkah maju ke arah Haruka berdiri.
"Kamu cuman mempunyai dua pilihan..."Katanya dengan santai sekali, Haruka hanya bisa terduduk jatuh karena kakinya tak mampu menahan berat tubuhnya lagi.
"Pertama, Kau ikut kami tanpa perlawanan, maka temanmu akan kami lepaskan. Kedua, apabila kamu tidak mau, kita akan membunuh teman-temanmu disini, sekarang dan tepat di depan matamu. Setelah itu, Kami akan membunuhmu. Bukankah itu seperti kematian orang tua mu? Hahaha" Lanjutnya dengan tawanya yang sangat kejam, membuat kuduk Haruka berdiri semua, dia mengingatnya, dia mengingat semuanya, siapa dia sebenarnya... di suatu saat orang tuanya terbunuh untuk melindunginya. Haruka hanya bisa memejamkan matanya dan menutup matanya erat-erat, mendengar kata-kata itu, melihat kejadian itu.
"Jadi.... pilihlah salah satu" Katanya sambil mendekatkan daguku agar sejajar dengan wajahnya. Tapi, Haruka tak memberi jawabannya. Dia hanya bisa menangis mengingat itu semua.
Bu, Ayah... Tolong aku... Aku tak mau ada korban lagi... aku tak mau mereka meninggalkan aku... Aku takut bu... Aku bukanlah orang yang diharapkan oleh ibu. Kakak! Tolong aku.... Kaze.... Siapapun tolong aku.... Aku takut!", Batinnya dia selalu berharap ada yang datang menyelamatkannya.
"Ohh Okay kalau ini jawabanmu, ternyata kamu ini memilih untuk mati, fine. Hey Kalian cekik mereka dengan keras sampai mereka mati! Aku akan menebuskan pedangku kepadanya!" Suruhnya dengan lantang. Haruka tak bisa apa-apa. Hanya terdiam sambil menitikkan air matanya.
Dug.... tiba-tiba ada yang memukul orang itu sangat keras, membuatnya tak bisa berkutik. 5 orang penyelamat telah datang menolong semuanya!.
"Hoi! Kau tak apa, Haruka?" Tanya seseorang, Haruka pun membuka matanya dan langsung memeluk orang itu dengan erat dan menangis menjadi-jadi.
"Kaze....terimakasih...huaaa" Tangisnya sangat lepas sekali.
"Kenzo-sama, Mereka pingsan" Seru seorang wanita yang sangat cantik.
"Kerja bagus, Rene, Gin!" Seru Kenzo yang sekarang sedang fokus serta marah sekali melihat orang yang ada di depannya.
"Ohh... ternyata ada pahlawan yang kesiangan!" Seru orang itu dengan tersenyum penuh kekejaman.
Kenzo pun mulai menghajarnya, tapi sayang! Meleset! Dan mereka pun kabur dari sana dengan senyuman yang sangat misterius di wajah mereka.
"Haruka, mau sampai kapan kamu menangis seperti ini?" Tanya Kaze mengejek.
"Diam kamu! Dasar Baka!(Bodoh)" Seru Haruka yang menjauhinya dan melihat sekekelilingnya.
"Hai, Salam kenal, Aku..." Ujar Rene saat Haruka melihatnya sedari tadi. Tapi, ttiba-tiba, Haruka langsung memeluk Rene.
"Ren, apa kabar?" Tanya Haruka dengan ramah. Semuanya langsung tercengang kaget apa yang Haruka katakan.
"Kau juga, Gin! Aku sudah pernah bilang sama kau! Aku benci sama wajahmu yang sangat sombong itu! Buang jauh-jauh!" Seru Haruka sambil melepaskan pelukannya dan menunjuk Gin, secara garis besar dia memaki-makinya.
"Dan.... Kau! Kenzo-san.. Tidak-tidak! Kakak! Kenapa kau tidak memberitahu aku kalau aku ini keluarga mu?! Dan aku mengingatnya saat melihat dia? Yaampun, aku sebenernya salah apa ya?" Omel Haruka dengan beribu huruf yang keluar dari mulutnya.
"Ehhh?! Kamu saudara kandungnya Kenzo?" Terkejut Kaze dengan wajahnya yang stay cool dan dari balik matanya dia sangat terkejut.
"Huft... aku juga baru ingat.. aku itu kena amnesia! Pantaslah aku tak tahu! Ah tidak bukan Amnesia ini adalah sihir, ya sihir khusus, Pure Blood Vampire!" Jelas Haruka yang serada kesal dengan keadaannya. Walaupun dia sudah di tolong oleh 5 orang itu, dia tetap saja mengomel-ngomel.
"Kau sudah mengingatnya ya, Ruka?" Tanya Kenzo dengan lembut dan memeluk saudara kembarnya.
"K-kalian jahat! Mengapa tak menceritakan kepadaku semua ini? Kalian jahat!" Bentak Haruka sambil menangis dan marah-marah dalam pelukan kakaknya itu.
"Pantas saja kalian sangat terlihat mirip sekali!" Seru Hibiki yang baru nyambung.
"Emang iya! Makanya aku curiga banget sama gayanya si Kenzo! Ternyata benar dugaanku!" Sesal Kaze yang sudah dibohongi sambil memukul pelan pundak sobatnya itu.
"Ruka, Apa kau ingat, sebenarnya kau bukanlah Manusia?" Tanya Kenzo yang membuat Kaze dan Hibiki baru sadar.
"Iya.... aku ingat" Ujar Haruka lemah dan melepaskan pelukannya.
"Berarti hipotesis kita soal ini kita salah, Hibiki" Ujar Kaze sambil memegang dagunya yang kelihatanya dia seperti orang yang sedang berpikir.
"Kau benar, kalau bukan kirihito, berarti dia siapa?" Tanya Hibiki.
"Mungkin dia adalah orang yang telah membunuh orang tua kalian, Kenzo-sama, Ruka-sama" Jelas Rene dengan tatapan menyelidik.
"Yang membunuh orang tua kami ya? Aku tak tau" Jawab Haruka
"Aldnor..." Jawab Kenzo mengepalkan tangannya, dia sangat marah.
"......" Semuanya terdiam tak ada suara, jadi mereka memutuskan untuk kembali ke istananya Kaze.
.......................................
Virdian Castle at 2.00 am
*Haruka PoV
Kejadian itu... beberapa tahun lalu, yang membunuh orang tua ku.... siapa diriku sebenarnya.... Aku sudah mengingat semuanya. Namaku yang sebenarnya, bukanlah Haruka Kano, tapi Haruka Miyamoto. Begitu juga sebutan untuk seluruh keluargaku, Miyamoto, sang Pure Blood terkuat dan tercerdas.
"Ren! Tolong ambilkan teh! Aku haus!" Suruhku dengan berteriak.
"Hey! Baru mengingat masa lalunya aja sudah ngelunjak!" Ejek Gin yang tak tampang senang.
"Lah, aku kan menyuruh Rene, bukan menyuruhmu, sombong!" Ujarku yang tak kalah.
"Kau punya kakikan? Bisa jalan kan? Kenapa tak kau ambil sendiri?" Ujarnya yang dengan tatapan tajam. Aku yang tatap seperti itu, aku pun sudah kehabisan kesabaran.
"Yaampun kalian berdua! Berhentilah berkelahi!" Lerai Rene yang sedari tadi melihat adeganku dengannya.
"Oi, muka sombong kayak sampah, seharusnya kau ngaca dulu ya? Kamu benar-benar berani denganku? Kau cari mati denganku?"Tantangku yang tak takut dengannya.
"Heh... Anda tak mengaca? Sifat menjengkelkanmu itu lagi-lagi keluar. Baiklah, akan ku ladeni"Ujarnya dengan tersenyum merendahkanku.
"Kenzo-sama...!" Bentak Rene yang sudah kesal di abaikan oleh kami dan meminta bantuan ke Kakak.
"Kalian berdua... bisakah kalian berdua diam dan jangan banyak berbicara? TTerutama, kau Ruka! Kamu ini baru mengingat dirimu saja sudah seperti ini" Sindirnya sangat pedas kepadaku. Aku pun terdiam dan duduk memalingkan wajahku dari wajahnya.
"Okay, sekarang aku mau nanya!" Ujar Kaze
"Bagaimana bisa, Haruka yang dulunya seorang vampir, malah sekarang dia menjadi manusia?" Lanjutnya.
"Itu adalah hal yang mudah bagi keluarga kami, karena keluarga kami mempelajari sihir untuk merubah vampire menjadi manusia dengan imbalan nyawa" Jelas Kakak
"Lalu, nyawa siapa yang telah mempertaruhkan Haruka demi menjadi manusia?" Tambah Kaze
"Itu adalah... Ibuku, tidak, yang kau kenal adalah Hanaki Miyamoto. Sebelum mereka terbunuh, ia sudah memasangkan mantra itu kepada Haruka, dan itu membuatnya menjadi manusia dan melupakan masa lalunya menjadi vampire" Jelas panjang lebar Kakak.
Jujur, aku mendengarnya saja sudah mengantuk sekali, ini sama saja dongeng dibuku-buku.
"Lalu, apa dia bisa berubah menjadi vampire kembali?" Tanya Hibiki yang mungkin dari tadi dia simpan.
"Bisa... tapi ada satu hal" Ujar Kakak. Aku pun langsung terkejut.
"Ah! Aku tak mau!" Potongku menolak.
"Mengapa?" Tanya Hibiki
"Apa kalian tak memakai otak untuk berpikir atau hati untuk berperasaan? Aku sudah menjadi manusia dalam belasan tahun, aku juga mempunyai sahabat manusia, bagaimana aku bisa kalau aku menjadi vampire lagi? Mereka akan menjauhiku!" Jelasku yang sudah benar-benar menolak.
"Tapi kau akan diincar terus oleh mereka! Kau harus berubah menjadi vampire!" Bentak Gin yang sudah tak tahan.
"Ah terserah kalian saja! Pokoknya aku menolak! Sangat menolak!" Bentakku.
"Hal itu adalah, yang bisa mengembalikan Haruka menjadi vampire adalah, orang yang benar-benar mencintai Haruka, menjaganya, dan selalu bersamanya" Jelas Kakak dengan raut wajah serius menatapku.
Orang yang benar-benar mencintaiku? Itu adalah hal bodoh yang tak akan aku anggap serius. Walaupun sudah 2 orang yang telah melakukan hal gila, tetap saja itu membuatku sangat malu!
"Sebenarnya, kalau diingat-ingat ibu sangat ingin kau, Ruka, berjodoh dengan seseorag" Cerita Kakak sambil menatap mataku, aku pun langsung tersedak, saat itu aku sedang meminum teh.
"Berjodoh? Ah kakak menyampaikan hal gila!" Kataku tak percaya.
"Semua vampire itu pasti sudah terlihat jodohnya, walau kalian tak tau, tapi sebenarnya, ada tatto yang menggambarkan kalau kalian jodoh" Jelas Hibiki.
"Apa gambarnya bergambar bintang dileher, Kaze-sama?" Tanya Rene memastikan. Aku pun merasa aneh... Perasaan buruk pun datang kepadaku..
"Benar, itu adalah salah satunya, memangnya kau pernah melihatnya, Ren?" Tanya Kakak dengan tersenyum simpul.
"Aku tak sengaja melihat gambar itu di leher Ruka-sama" Jawabnya polos. Aku pun lagi-lagi tersedak.
Uhuk...uhukk.....
"Kau tak apa, Ruka-sama? Apa aku mengagetkanmu?" Tanya Rene Khawatir.
"Bagaimana aku tak kaget, aku ini sedang minum, malah membicarakan topik yang ahh... sudahlah.. aku malas" Jawabku malas yang langsung pergi ke kamar tamu, mengecek keadaan sahabatku ini.
Tiba-tiba, Gin langsung menghadangku diikuti oleh Hibiki yang menjaga depan pintu layaknya penjaga gawang.
"Hey... kalian minggir" Ujarku berusaha untuk melewati rintangan berat ini.
"Aku mulai curiga..." Ujar Kakak yang langsung menatap Kaze yang sedari tadi santai sekali.
"Kaze! Jangan-jangan kau mempunyai tanda seperti Ruka?" Tanya kakak to the pointnya.
"Kalau iya mengapa, kalau tidak mengapa?" Tanyanya dengan tatapannya dingin tapi tetap cool.
"Kalau benar memang ada, berarti yang di katakan Hanaki-sama tentang ramalan masa depannya Ruka-sama benar-benar menjadi kenyataan" Ujar Gin mengingat kata-kata ibu.
"Iya, aku memang ada tatto yang sama dengan Haruka" Tutur Kaze sambil melihatku dengan tatapan dingin.
1 detik.....
5 detik....
10 detik.....
"APAAAA??!!!!" Teriakku dengan sangat tak percaya. Ini pasti bohongkan? Ahhh aku berharap ini mimpi!!.
.................................TBC.............
Halooo!!! Aku rindu kalian,:* hahahha maaf ngepostnya lama banget-_- efek liburan jadi kagak ada ide.... Cerita makin kesini makin aneh-_-. Oke fix! Jangan lupa kasih vote and commentnya ya! Makasih lho:) Jangan lupa baca cerita baruku Pluviophile's Love memang kisahnya agak berbeda hehe^^