The Chapter 9

450 30 1
                                    

Virdian Castle Front Gate at 3.00 pm

*Kaze PoV

Saat aku sedang bertarung dengan si Kirihito sialan itu, dia hanya bisa menghindar dari seranganku ditambah dengan senyum yang tak ku mengerti.

"Prince Kaze, Apa kau sepayah ini? Bagaimana kau bisa menolong sang princess kalau seperti ini? Kau lemah" Ejeknya dengan menatapku sebelah mata yang membuatku sangatlah marah.

Aku pun menebaskan pedangku tetapi tak mengenainya sama sekali. Sial!.

"Prince Kaze, Bye-bye" Senyumnya dengan mengedipkan matanya. Aku pun baru menyadari kalau ada Dark Vampire yang akan menembakku.

Dor...Dor... Tepat dengan suara tembakan itu, ada seseorang yang mendorongku dari samping dan membuatku terkejut. Setelah itu, aku mencium bau darah yang sangat aku kenal, ya! ini adalah bau darah Haruka.

Aku pun langsung bangkit dan mendekatinya yang langsung menutupi lukanya itu, dia hanya bisa tersenyum menatapku.

" Hoi! Apakah kau bodoh?! Kau terluka karena menolongku!" Kataku dengan nadanya yang tinggi sambil memegangi lukanya itu.

"Hehehe..aku memang ceroboh. Ajak aku lagi ya? Ke taman rahasia saat kita masih kecil dulu..." Ujarnya yang langsung tak sadarkan diri. Aku sedikit terkejut kalau dia sudah mengingat semuanya. Dengan amarahku yang sudah melonjak, rasanya aku akan membunuh orang yang ada di depanku ini.

Aku dengan cepat langsung menusukkan pedangku ke perutnya dan membuatnya terkejut dan mengeluarkan darah dari mulutnya sambil tersenyum seperti bangga kepadaku.

"Hebat juga kau, Prince Kaze!" Serunya dengan tersenyum bangga.

"AKU AKAN MEMBUNUHMU SEKARANG, SAMPAH VAMPIRE!" Teriakku yang langsung menunjukkan kemarahanku dengan meninjunya hingga terpental jauh menabrak batang-batang pohon. Dengan gerakan cepat, aku langsung mencekiknya dengan menujukkan mataku yang sangat tajam, penuh kemarahan dan kebencian.

Boom...., Ada ledakan dari peledak asap yang membuatku terkejut dan dia pun berhasil kabur. Semua pasukannya kabur dengan cepat. Aku pun yang kesal langsung meninju batang pohon dengan keras dan aku mengingat soal Haruka. Aku langsung menujunya dan dia masih tak sadarkan diri.

"Hoi!! Haruka! Bangunlah! Jangan bercanda!" Seruku sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya yang lemah itu. Aku pun langsung memeriksa denyut nadinya yang semakin lemah dan membuatku sangat khawatir dengannya.

"Kaze! Apa yang terjadi dengan Haruka?" Panik Fuyumi yang baru saja menghampiriku diikuti oleh Rinne.

"Dia tadi tertembak" Jelasku sambil berusaha memberhentikan darahnya.

"Aduh ini darahnya banyak banget! Wajahnya pucat! Harukaa" Panik Rinne sambil menepuk pelan pipinya.

"Ayo kita bawa kedalam!" Seruku yang langsung menggedongnya dan berlari secepat mungkin sehingga mereka berdua tertinggal sangatlah jauh.

"Kenzo! Adikmu terluka! Apakah kau bisa menyembuhkannya?!" Tanyaku yang langsung membuatnya terkejut dan berusaha untuk menyembuhkannya.

"Ini susah! Darahnya yang dikeluarkannya! Terlalu banyak!" Jelas Kenzo yang berusaha mengobati luka Haruka.

"Lalu kita harus bagaimana? Apakah kita rubah saja dia menjadi vampire kembali?" Tanyaku sambil memegang tangan Haruka dengan erat.

"Tapi itu resikonya lebih berbahaya! Soalnya yang mereka incar adalah kekuatan inner Haruka!" Tolak Kenzo.

"LALU KAU RELA MELIHAT ADIKMU MATI? HAH?" Bentakku dengan keras yang membuatnya terdiam.

"Aku pasti tak ingin kehilangannya!" Jawab Kenzo dengan tatapan seperti tak ingin kehilangan adiknya.

CourageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang