Sang dewi malam menyinari dinginnya malam bersalju ini. Tapak kaki-kaki terlihat jelas di atas putihnya salju yang tebal. Ruka serta kawan-kawannya sedang menuju ke Old Veera Town dimana tempat kedua orang tua Kaze bersembunyi. Kini, mereka berada di Fraz Town hanya tinggal beberapa kilo lagi mereka akan mencapai Old Verra Town.
"Baiklah, semuanya kita akan beristirahat disini, karena wajah Ruka yang semakin pucat!" Seru Kenzo dengan tegas.
"Ah tidak! Kita harus melanjutkannya!" Tegas Ruka sambil berdiri dan berjalan ke depan. Tidak sampai 5 langkah, ia pun terjatuh ke timbunan salju putih itu.
"Ruka! Kau baik-baik saja?" Tanya Kaze yang langsung menghampiri Ruka.
"Entah mengapa, aku merasa seseorang menuju kemari dan kekuatanku semakin melemah ketika aku merasakan orang itu mendekat kemari" Jelas Ruka dengan memandang ke arah lurus.
"Tak kusangka, kau sangatlah hebat.."
"Siapa itu?!" Teriak Hibiki dengan mewaspadai sekitarnya.
"Akhirnya kita bertemu kembali bukan, Kaze?" Ujar seseorang dengan tersenyum renyah memandangi mereka dengan tatapan sinis itu. Kaze sangat lah kenal dengan suara ini, bukan dia saja, tapi Kenzo, Hibiki, Gin, Rene, dan Nanami.
"Kau siapa?" Gumam Ruka dengan menatapnya aneh. Seorang perempuan yang cantik akan tetapi terasa sekali auranya yang jahat memancar keluar.
"Pantas kau tidak mengetahuiku, Haruka Miyamoto. Aku adalah mantan dari seorang Kaze Hiiragi, Midori Tsuchino" Kata Midori dengan menatap Ruka begitu membencinya.
"M-mantan?" Gumam Ruka tak percaya sambil menatap Kaze. Reaksi Kaze juga sama-sama tak percaya.
"Kenapa kau ada disini?" Tanya Kenzo dengan sinis.
"Tentu saja, aku ingin membawa Haruka Miyamoto, Adik kembarmu, Kenzo" Jawabnya dengan enteng.
"Tak akan kubiarkan!" Sahut Nanami sambil berdiri di depan Ruka, Ia melihat Midori dengan tajam.
"Mengapa kalian menghalangi? Biasanya kalian membelaku? Ada apa ini? Apakah kalian sudah terkena racun pesonanya?" Sahut Midori dengan tatapan tajam ke arah Ruka. Ruka hanya bisa diam tanpa kata.
"Karna kau lah yang terkena racun si penjahat itu!" Jawab Kaze dengan dingin.
"Oh ya? Semua ini adalah kehendakku!" Jawabnya dengan tersenyum penuh bangga.
Dor....dor....
Hibiki membidik Midori dengan pistolnya. Tatapan kebencian tertangkap dalam bayang-bayang lensa mata Hibiki."Dasar perempuan pembohong..."
"Baiklah, aku tidak akan bertele-tele lagi... Aku akan langsung membunuh kalian dan membawa gadis itu ke tuanku!" Sahutnya yang langsung menyerang ke arah mereka. Mereka sudah berada di posisi menyerang dan memegang masing-masing senjata.
Midori membawa sebuah pedang yang tajam pada tangan kanannya dan ia akan menyerang Gin. Gin pun menyerangnya kembali dengan pedangnya. Terdengar decitan suara pedang yang saling beradu satu sama lain.
Pada saat itu, Rene pun langsung menendangnya dari samping akan tetapi tendangannya malah tertangkap tangan kiri Midori dan Midori pun melempar Rene kearah Gin dengan keras membuat mereka terlempar hingga jauh.
Kenzo dan Nanami pun langsung menyerang dengan bersamaan. Akan tetapi, Midori bisa menghindari serangan mereka dengan mulus. Midori pun mengeluarkan kekuatan vampirenya yang dapat membuat orang yang tak dapat di sentuhnya bisa terjatuh dengan kerasnya. Mereka pun terkena dampaknya dan mengeluarkan banyak darah.
"Kakak!!! Nanami!! Rene!! Gin!!" Teriak Ruka tak percaya dan hampir mengeluarkan tangisannya. Tubuhnya merasakan gemetar yang hebat.
"Rinne! Fuyumi! Larilah bersama Ruka! Kami akan melindungi kalian!" Kaze menyuruh mereka dengan cepat.