Pagi itu para mahasiswa sudah menyelesaikan prosedur checkout, dan mereka sedang sibuk memasukkan barang-barang mereka ke dalam bus.
Jeno sebagai ketua acara sangat sibuk sehingga ia pun tidak bisa menemukan sosok Jisung di antara para mahasiswa yang mulai berjalan menaiki bus.
Setelah memastikan tidak ada barang satupun yang tertinggal di penginapan, Jeno pun menaiki bus nomor tiga—di mana ia melihat Jisung duduk di sebelah Jaemin.
Jeno mencari tempat duduk Haechan—yang ternyata sudah diisi oleh Renjun. Tatapan matanya seperti baru saja dikhianati, untung saja Mark buru-buru melambaikan tangannya.
Sang ketua pun menduduki bangku kosong yang terdapat di sebelah Mark, lalu mengisyaratkan kepada supir bus bahwa sudah aman untuk memulai perjalanan.
Sepanjang perjalanan, matanya terus tertuju pada bangku milik Jisung dan Jaemin. Saking tajamnya pandangan Jeno, bangku Jaemin dan Jisung mungkin bisa berlubang karenanya.
"Jen, jangan terlalu patah hati ya" bisik Mark sembari menepuk-nepuk pundak sang sahabat. "Welcome to the jomblo club"
"Patah hati—?" Tanya Jeno dengan bingung.
"Di saat satu sahabat diterima jadi pacar", ucap Mark sambil menunjuk bangku Haechan, "satunya lagi ditinggal pacaran"
Jeno mengerjapkan kedua matanya tidak mempercayai pendengarannya. Ditinggal pacaran? Siapa? Dirinya?
"Kamu belum tau? Ini pembicaraan yang lumayan hangat di group chat kampus lho—Jisung dan Jaemin jadian!"
Jeno terdiam. Seketika itu juga dunianya terasa runtuh. Padahal ia sudah bertekad ingin menyatakan perasaannya kepada Jisung setelah pulang dari acara LDK ini. Namun ternyata ia kalah cepat!
*****
"Jadi ini hari pertama kita jadian ya Ji?" Tanya Jaemin memastikan kembali, tentunya setelah mengantar Jisung pulang sampai ke depan unit apartmentnya.
"I-iya?" Ucap Jisung canggung. Ini merupakan pertama kalinya ia pacaran, sehingga Jisung tidak yakin apa yang harus ia lakukan setelahnya.
"Aku mau tandain di kalenderku" ucap Jaemin yang mengeluarkan handphonenya sembari tersenyum lebar—oh jantung Jisung dibuat berdebar kencang oleh senyumannya.
"A-aku juga—" buru-buru Jisung mengeluarkan handphonenya, mungkin inikah yang harus dilakukan ketika pacaran?
"Kamu ga perlu ngapa-ngapain, Ji. Biar aku yang ingetin kamu—sudah berapa hari berlalu sejak aku mencintaimu"
Hati Jisung melambung tinggi mendengar ucapan Jaemin kepadanya yang begitu dipenuhi oleh cinta, membuat senyum manisnya kian mengembang.
"Masuk gih, istirahat. Nanti malam kutelepon diangkat ya" ucap Jaemin sembari mengelus surai Jisung.
Jisung mengangguk dan masuk ke unit apartmentnya. Sebelum pintunya menutup, Jisung kembali melongokan kepalanya melalui celah pintu. Jaemin masih berdiri di tempatnya.
Kepala bulat Jisung yang menyembul keluar terlihat sangat menggemaskan, dan Jaemin pun tertawa kecil saat melihatnya.
"Ung? Ada apa Jisung-ah?" Tanya Jaemin dengan lembut.
"...please take care of me, hyung" ucap Jisung pelan sebelum buru-buru menutup pintunya dengan malu.
Jisung dapat mendengar suara tawa Jaemin dibalik pintu, wajahnya memerah hebat dan terasa panas karena menahan malu.
"Ji? Sudah pulang?" Sapa Doyoung setelah menyadari keberadaan Jisung yang sedang menyender di pintu masuk.
"I-iya ma" Jisung menunduk berusaha menyembunyikan wajahnya. Namun Doyoung menghampirinya seraya menyeringai lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reply Me, Park Jisung! (END)
FanfictionPerjalanan seorang Park Jisung menemukan pasangan hidupnya. Pairing: Chenji x Jaemsung x Jensung Siapakah akhirnya yang mendapatkan hati Jisung? Terinspirasi dari seri Reply 🥰 Start: 2021.02.14 End: 2021.09.25