Bonus - Birthday pt.1

2K 127 11
                                    

"Happy birthday, to you~" nyanyi Renjun dengan suara merdunya.

"Ayo ditiup lilinnya, Ji!" Timbrung Haechan sembari merangkul Renjun yang mulai gemetar kedinginan.

"Tunggu, tunggu, make a wish dulu dong" Potong Mark, menghentikan Jisung yang sudah memanyunkan bibirnya hendak meniup lilin.




"Berisik, kalian semua!" Seru Chenle, merasa malu karena keributan yang mereka timbulkan di tengah-tengah area glamping.

"Kamu yang paling berisik" Jeno menjitak kepala adiknya Chenle dengan santainya. Jisung tersenyum lebar melihat semua kehebohan yang sedang terjadi tepat di depan kedua matanya.

Ia lalu mengatupkan kedua tangannya dan memejamkan matanya, dengan khusyuk meminta permohonan ulang tahunnya dalam hati.



Tidak berapa lama, ia meniup lilinnya hingga padam seluruhnya—dan semua yang hadir di sana bertepuk tangan dengan gembira.

Hari itu, 5 februari 2022, merupakan hari ulang tahun Jisung yang ke-21. Dan mereka memutuskan untuk pergi glamping di Gapyeong, Gangwon-do.

Awalnya Jeno berencana untuk pergi berdua saja dengan Jisung, sekalian merayakan 100 hari mereka jadian.



Siapa sangka Renjun, Haechan, Chenle dan bahkan Mark—mengintili mereka berdua, dan sampailah mereka berenam di area glamping ini.

Jeno kecewa, namun kekecewaan itu terbayarkan setelah ia melihat senyum lebar Jisung yang manis—dan memutuskan untuk menelan pil pahit tersebut.

Jisung memotong kuenya dengan pisau plastik bawaan dari toko kue tersebut, namun tangannya gemetar karena dingin—ide siapa sih, glamping di cuaca sedingin ini?



Ide seorang oknum bernama Lee Jeno. Modusnya Lee Jeno, lebih tepatnya. Ia berharap bisa berpelukan dengan Jisung sepanjang hari, berdalih untuk menjaganya agar tetap hangat.

Jeno meraih tangan Jisung dan membantu Jisung memotong kuenya. "Ahem" Mark berdeham dengan nada menggoda yang disusul dengan, "ciee"

Jisung buru-buru melepaskan genggaman tangan Jeno, sehingga yang lebih tua merutuki kehadiran sang sahabat, Mark yang tidak terlalu bisa membaca suasana.



Menghiraukan Mark, Jeno membagi rata strawberry cheesecake milik Jisung, dan memasukkan mereka ke dalam papercup sebelum memberikannya kepada yang lain.

Semuanya melahap kue mereka dalam diam, termasuk Jisung—yang kini bibirnya belepotan karena meringue yang menetes kental pada bibir ranumnya.

Jeno meraih meringue itu dengan jemarinya lalu menjilatnya dengan tatapan menggoda yang membuat wajah sang kekasih memerah hebat—sukses menuai segala bentuk protes dari semua orang yang hadir saat itu.



"Please get a room, you two!" Chenle yang pertama kali berseru dengan lantang, bangkit dari tempat duduknya sembari menunjuk satu dari tiga tenda glamping yang mereka sewa.

"Oh jangan takut, I will" balas Jeno, tidak mau kalah beradu mulut dengan sang adik—ikut bangkit dari duduknya dan menjulurkan lidahnya dengan kekanakkan.

"Sudah, ih!" Jisung berusaha menengahi keduanya, bertengger pada pinggang Jeno seperti seekor bayi koala.

Jeno tersenyum dan mengelus surai Jisung dengan penuh kasih sayang, membuat Chenle mengepalkan tangan hingga buku jarinya memutih.



"Sudahlah, Chenle-ya. Begitu-begitu dia itu kakakmu lho" Mark merangkul pundak Chenle dari samping dan berusaha terlihat bijak dengan kata-katanya.

Reply Me, Park Jisung! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang