28

1.5K 183 28
                                    

"Duduk di sana, maaf tempatku kecil" ucap Jeno sembari menunjuk ranjangnya.

Dengan langkah kecil, Jisung masuk ke dalam apartment studio yang Jeno sewa untuk akomodasinya selama berada di Busan.

Setelah menanggalkan sepatunya, Jisung pun duduk di ranjang milik Jeno sembari menoleh ke kiri dan ke kanan, mengamati seisi ruangan.



Dalam sekali lihat, Jisung langsung tahu bahwa ini adalah kamar seorang Jeno. Simple, tidak terlalu banyak pernak-pernik.

Meja belajar lengkap dengan perangkat laptop, lalu gitar akustik yang selalu Jeno mainkan sejak mereka masih SMP.

"Ini" ucap Jeno memecah lamunan Jisung, sembari menyodorkan gelas berisi air putih untuk Jisung.



"Thanks, hyung" Jisung pun meneguk minumannya hingga habis, dan meletakan gelas kosong tersebut pada meja kecil di samping ranjang.

"Hyung, ada yang ingin kutanyakan kepadamu" tanya Jisung kepada Jeno yang kini duduk di lantai sembari menghadap kepadanya.

Senyum hangat Jeno tidak sirna sedikitpun dari wajahnya yang tampan. Jisung ingin waktu berhenti agar ia bisa memandangi lebih lama wajah tampan yang lebih tua.



Buru-buru ia menyadarkan dirinya sendiri dari lamunannya; tujuan utamanya menyusul Jeno kemari adalah untuk memperjelas perasaan serta hubungan yang ada di antara mereka berdua.

Jisung mengeluarkan kertas berisi tulisan yang kemungkinan besar ditulis oleh Jeno dan ditujukan untuk dirinya.

Belum sempat Jisung menunjukkan tulisan itu kepada Jeno, atau bahkan menanyakan siapakah orang yang disukai Jeno sedari kecil.




"Aku menyukaimu, Jisung-ah. Jadilah pacarku" ucap Jeno dengan tenang, menyatakan perasaannya kepada Jisung seraya tersenyum hangat.

Yang lebih muda terdiam. Tangan Jisung yang sudah bersiap untuk membentangkan kertas yang ia bawa-bawa dari Seoul terhenti.

Jantungnya berdebar kencang terlebih saat melihat senyum tampan Jeno yang hanya diperuntukkan kepadanya seorang.




Jisung memanyunkan bibirnya dan membalikkan badannya, memunggungi yang lebih tua.

"Jisung-ah?" Panggil Jeno seraya bangkit berdiri, yang tidak ditanggapi oleh Jisung sama sekali.

"...ini tidak adil" gumam Jisung pelan.



"Apanya yang tidak adil?"

"Semuanya tentang hyung tidak adil! Pertama, Jeno hyung terlihat tampan memakai baju apapun!" Cerocos Jisung.

"Lalu, tidak adil bahwa akulah yang pertama kali jatuh cinta sama hyung, juga tidak adil bagaimana hyung selalu ada untuk menolongku di saat aku kesulitan"




Jeno tidak bisa menahan senyumnya. Pernyataan cinta yang paling menggemaskan jatuh kepada Park Jisung!

"Juga bagaimana hyung selalu terlihat tenang, sedangkan aku seperti orang bodoh yang berbunga-bunga sendiri! Dan semua hal tentang Jeno hyung selalu terlihat keren—tidak adil!"

Jeno melingkarkan tangannya dan memeluk Jisung dari belakang, menaruh dagunya pada pundak yang lebih muda dengan manja.

"Tapi itulah yang kamu suka dariku, kan?" Suara Jeno yang berat dan tenang berhasil menghangatkan hati Jisung.




Jisung membalikkan badannya dan bertatapan mata dengan Jeno hyung-nya.

"Jeno hyung curang..." protes kecil Jisung karena yang lebih tua tahu dirinya tidak bisa menyanggah kata-katanya.

Reply Me, Park Jisung! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang