20

1.3K 163 5
                                    

"Hyung, Ji bakal pulang agak sore ya.. Ada buku yang harus Ji beli" ketik Jisung pada chat katalknya kepada Jaemin.

Kemudian ia memasukkan kembali teleponnya dan memasang senyumnya kepada wanita yang ia ketahui bernama Jihyun melalui perkenalan singkat mereka tadi.

"Aku gatau kamu temannya Jaeminnie oppa!" Tutur Jihyun dengan ceria, lalu ia berlanjut menyeruput Iced Americano-nya.


Dari cara Jihyun memesan kopinya saja sudah mengingatkan Jisung akan Jaemin yang selalu menambahkan 8 extra shot espresso pada kopinya.

Jihyun menawarkan Americano-nya kepada Jisung, yang membuat pemuda itu menggelengkan kepalanya dan menolak kopi pahit tersebut.

Kemudian Jihyun banyak bercerita tentang Jaemin, bahkan sebelum Jisung menanyakan hubungan antara Jihyun dengan Jaemin.


Sedikit cemburu, namun Jisung tidak bisa membenci wanita itu. Jihyun memiliki kepribadian yang semakin diperhatikan, semakin bertolak belakang dengan kepribadian Jisung.

Ia ceria, supel, berani, dan mandiri. Hanya dengan mengobrol sebentar saja, Jisung dapat melihat karakter Jihyun yang kuat dan mengaguminya.

Jisung dibuat semakin minder dengan kepribadiannya sendiri, yang bisa dibilang tertutup, pemalu, dan serba penakut. Sangat bertolak belakang dengan kepribadian Jihyun.


Dari percakapan singkat mereka, Jisung mengetahui fakta yang bahkan Jaemin sendiri belum pernah bagikan dengannya.

Sebelum Jaemin pindah ke apartment dan bertetanggaan dengan Jisung, rupanya Jaemin tinggal di US bersama dengan keluarga Jihyun.

Ya, Jaemin adalah seorang yatim piatu yang diangkat anak oleh orangtua Jihyun. Namun entah karena alasan apa, Jaemin kembali ke Korea tanpa sepengetahuan Jihyun.


Setelah melalui pengurusan visa yang serba ribet, dalam waktu tiga bulan Jihyun berhasil pergi ke Korea untuk menyusul Jaemin.

Seharusnya, Jisung lega karena ini berarti hubungan antara Jaemin dan Jihyun hanya sebatas kakak dan adik tiri—di sini Jaemin kakaknya karena Jihyun seumuran dengan Jisung.

Namun ada yang janggal. Mengapa Jaemin tidak pernah bercerita jika ia memiliki adik tiri? Apa ini karena Jaemin tidak menganggap Jihyun sebagai adiknya sendiri?


Jisung masih saja terdiam mendengarkan cerita Jihyun, sembari sesekali merespon dengan tawa kecilnya atau senyum lebar berbentuk hati, ciri khas seorang Jisung.

Hingga akhirnya Jisung memberanikan diri untuk bertanya kepada wanita itu. "Jihyun-ssi, kenapa ingin ke Korea dan bertemu dengan Jaeminnie hyung?"

Jihyun tersenyum sembari mengatupkan kedua tangannya—kedua matanya berbinar, sungguh terlihat cantik.


"Waktuku tidak banyak—aku mengidap meningioma, nama keren untuk tumor selaput otak, kalau kamu tidak tahu" ucapnya sembari terkekeh, dan Jisung terbelalak dibuatnya.

Bagaimana mungkin wanita ini, yang fisiknya terlihat lebih mungil darinya, menceritakan penyakit mematikan yang dideritanya dengan senyum lebar terpampang di wajahnya?

"Oh maaf, kamu tidak nyaman ya? Kebiasaanku, padahal Jaemin oppa sudah memperingatkanku untuk tidak berbicara terlalu banyak mengenai diriku kepada orang yang baru kukenal!"

Tutur Jihyun sembari menepuk pahanya pelan, sungguh terlihat manis di mata siapapun yang melihatnya, termasuk Jisung.


"Tidak apa, Jihyun-ssi. Kalau kamu butuh tempat bercerita, aku siap mendengarkanmu kapan saja" Jisung menawarkan diri untuk menjadi tempat Jihyun untuk curhat.

Reply Me, Park Jisung! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang