Agak nggak jelas 😔
*#*
"Ara!"
Pluk...
"Kalau masuk tuh salam dulu! Ini malah langsung teriak-teriak kayak orang gila!" sembur Sinta kesal begitu melihat putranya masuk dengan tidak sopan dan langsung meneriakkan nama Ara
Jadi dia yang saat itu sedang berada di sofa ruang tamu tidak tahan lagi untuk tidak melemparkan sebuah bantal sofa ke wajah Alex yang menyebalkan itu.
Alex menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Maaf-maaf, Bun. Alex kebawa suasana, Alex kira rumah sendiri"
"Walaupun rumah sendiri juga harus tetep salam"
"Iya, Bun. Iya" jawab Alex tidak ingin memperpanjang pembahasan ini
"Ara dimana, Bun?" tanyanya kemudian sambil menolehkan kepalanya ke sekeliling
Sinta pun berdiri dari duduknya dan merampas bantal sofa yang ada di tangan Alex lalu membekapkannya ke wajah Alex.
"Bun, Bunda apaan sih?" protes Alex dengan suara tidak jelas karena teredam bantal
"Kamu tuh ya, istrinya siapa tapi malah tanya ke siapa? Abis kamu apain Ara sampai dia pergi dari kamu hah?!" sentak Sinta setelah melepaskan bekapannya, bisa meninggal di tempat anaknya itu jika dia terus melakukannya
"Alex--"
"Oh… apa jangan-jangan…" sela Sinta sambil menatap Alex tajam
"Apa?" tanya Alex bingung
"Harusnya Bunda yang nanya, apa itu hah?! Kamu main-main sama cewek nggak bener di kantor?!" sentak Sinta sambil menunjuk leher dan dada Alex
Alex tersentak, dia buru-buru memegang dadanya yang sejak tadi terekspos.
Sial! Apakah itu alasan semua karyawannya tadi memandanginya? Ini… ini mengerikan! Bagaimana dia bisa menghadapi karyawan-karyawannya di kantor besok?!
Alex menjambak rambutnya frustasi sambil terus mengumpati kebodohannya dalam hati.
"Kenapa?! Bener kan apa yang Bunda bilang?!" ujar Sinta lagi
Alex tersadar dari pikirannya sendiri lalu buru-buru mengancingkan kemejanya lagi.
"Itu nggak bener, Bun. Ini tuh gara-gara menantu Bunda sendiri" bantah Alex
"Tapi kan Ara--"
"Bunda nggak tau aja gimana Ara abis dari Amerika" sela Alex
"Alex mau nyari Ara dulu, assalamualaikum" Alex mencium punggung tangan Sinta cepat lalu langsung keluar dari rumah orang tuanya itu
Sekarang dia akan pergi ke rumah mertuanya. Bagaimana bisa dia lupa jika Mama-Papa Ara kini berada di Indonesia? Tentunya wanita itu akan lebih memilih pergi ke sana karena rindu kepada Mama dan Papanya daripada ke rumah Ayah dan Bundanya.
Kini, dia ragu apakah dia bisa membalas perbuatan Ara padanya. Karena pastinya istrinya itu akan meminta untuk menginap setidaknya satu malam. Lalu bagaimana mungkin dia melakukannya di rumah Arnold?!
*#*
"Papa!" pekik Ara riang saat melihat kedatangan Arnold
"Hai, sayang. Udah lama?" tanya Arnold sambil memeluk putrinya sebentar
Setelah itu dia duduk di salah satu sofa yang ada di sana bersama dengan istri dan anaknya.
"Baru aja kok" jawab Ara
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl 2 [Tamat]
Художественная прозаlanjutan cerita My Innocent Girl