"Kak Alex" panggil Ara
"Kenapa?" tanya Alex yang tengah mengeluarkan semua pakaian yang dibawanya keluar kota kemarin
Tadinya Ara menawarkan diri, tapi Alex menolaknya mentah-mentah dan menyuruh istrinya itu untuk diam saja di atas ranjang.
"Mana oleh-olehnya dari luar kota?" tagihnya
"Nih" Alex memberikan sekotak coklat kepada istrinya
"Coklat?"
"Iya, biar anak kita nanti manis kayak kamu" goda pria itu sambil mencubit pipi Ara gemas
"Gembel" balas Ara berusaha tidak tersipu
"Mau berapa kali kamu ngeplesetin gombal jadi gembel?"
"Suka-suka Ara lah"
"Ya ya ya, terserah kamu" pasrah Alex lalu melanjutkan kegiatannya
Setelah selesai, dia berbalik dan mendapati Ara sudah menghabiskan cukup banyak coklat, "Sayang, jangan banyak-banyak. Dimakan sama besok kan masih bisa"
Ara mengerucutkan bibirnya saat Alex merampas sekotak coklat di tangannya.
"Jangan cemberut gitu dong. Aku punya sesuatu lagi buat kamu" bujuk Alex mengeluarkan sebuah kotak lagi, tapi kali ini lebih kecil
"Ini apa?" tanya Ara menerima kotak itu
"Coba buka"
Wanita itu pun akhirnya membuka kotak di tangannya, "Wah… anting-anting"
"Buat Ara?" tanya Ara mendongak menatap Alex
Alex pun tersenyum sambil mengangguk, "Suka nggak?"
Ara mengangguk antusias lalu mengembalikan kotak itu kepada Alex, "Bantuin pakek"
"Hah? Tapi kan--"
Alex menghela napas pasrah saat melihat mata penuh harap yang ditunjukkan oleh Ara.
"Yaudah siniin"
Ara langsung memberikan kotak itu kepada Alex kemudian melepas anting yang tengah dipakainya saat ini.
Setelah selesai, wanita itu mengarahkan salah satu telinganya ke hadapan Alex.
"Sayang, aku takut nggak bisa, nanti kalau kamu ketusuk sama antingnya gara-gara aku gimana?" ucap Alex ragu
"Nggak pa-pa, nanti Ara bantuin"
Akhirnya Alex pun mulai memasangkan anting itu di telinga sang istri.
"Sayang, lubangnya yang ini kan? Kok susah sih?" kata Alex karena anting itu sudah sedikit masuk ke lubang di telinga Ara tapi entah kenapa tidak juga tembus hingga ke baliknya
"Makanya pelan-pelan"
"Sayang, kamu aja deh yang masukin, aku takut"
"Nggak mau. Udah cepetan masukin"
"Ck! Iya deh iya, tapi bilang kalau emang sakit ya?" kata Alex
"Iya"
Sementara itu di balik pintu kamar yang tertutup, "Kita pergi aja deh, kayaknya mereka lagi… nggak usah gue jelasin lah"
Seseorang yang baru saja berucap itu langsung menarik tangan rekannya untuk pergi.
Niatnya yang ingin bertemu dengan Alex akhirnya harus batal karena mendengar percakapan itu dari balik pintu.
Pantas saja sedari tadi dia memanggil pria itu tapi tak kunjung menyahut, ternyata sedang… ah sudahlah.
"Datang tak diundang, pulang tak diantar. Udah mirip kayak jelangkung kita" gerutu Tina yang tengah ditarik oleh Devan keluar dari rumah Alex