Setelah berpelukan beberapa saat tadi, Arsen memutuskan untuk segera membersihkan dirinya sebelum melanjutkan aktivitasnya.
Dan itu membuat Asya akhirnya keluar dari kamar sang kakak.
Begitu dia keluar, dia mendapati Saga tengah duduk sendirian di sofa ruang tamu sambil bermain ponsel.
"Kak Saga sendirian aja?"
Saga langsung menoleh begitu mendengar suaranya. Laki-laki itu tersenyum manis lalu menggeser duduknya agar Asya bisa duduk di sampingnya.
"Iya. Reza sama Azka lagi di dapur" jawabnya sambil mengantongi handphonenya
"Ngapain di dapur?" tanya Asya
"Mungkin nyari makanan" jawab Saga
"Tante, Reza ambil ayamnya satu ya?" Reza berteriak sambil berlari ke arah ruang tamu dengan membawa sepotong paha ayam
"Tante di dapur?" tanya Saga begitu Reza duduk di sofa dan memakan ayam kecap di tangannya
Reza hanya mengangguk sembari mengunyah, lalu begitu daging ayam di mulutnya habis, dia berkata, "Lagi nyiapin makanan. Eh si Azka nawarin buat bantuin Tante Ara dong, yaudah gue ke sini aja sambil bawa ayam daripada di sana keliatan nggak ngapa-ngapain"
"Emang Lo pernah ngapa-ngapain?" sinis Saga
"Gue nggak pernah ngapa-ngapain di sini selain ngehabisin makanan" kata Reza ringan
"Dan Lo juga nggak pernah bantuin Tante Ara nyiapin makanan kayak si Azka. Hati-hati Lo, jangan sampai Azka ambil start duluan buat dapetin orang tuanya--hmpt"
Saga membungkam mulut Reza dengan kuat. Andai dia bisa, akan dia buat laki-laki gila ini mati karena bekapannya.
"'Ambil start duluan buat dapetin orang tuanya'? Maksudnya apa sih, kak? Asya nggak paham deh" tanya Asya polos
"Itu, Sya. Si Saga--hmpt"
"Enggak, Sya. Bukan apa-apa kok" sela Saga
Setelah berkata demikian dia menatap Reza tajam.
*#*
"Bunda..." Arsen memeluk bahu Ara dari belakang
"Hai, sayang" sapa Ara sambil mengusap lengan anaknya
"Arsen capek banget hari ini, Arsen dikerjain Reza, Saga, sama Azka abis-abisan" adunya
Ara hanya terkekeh pelan lalu melepaskan lengan Arsen perlahan. Dia berjalan menuju kulkas lalu mengeluarkan sebuah kue coklat.
"Abang emang harus dikerjain sesekali" kata Ara yang tadi sempat mendengar cerita dari Azka yang membantunya
Arsen berdecak kesal lalu mengulurkan tangannya untuk mencolek kue yang kini berada di atas meja makan, namun tangan Ara langsung memukulnya.
"Kalau nunggu yang lain itu kelamaan, Bun. Arsen mau nyicipin dikit...aja. Lagian ini kan kuenya Arsen" ucap Arsen yang mengetahui maksud Bundanya
"Bukan itu"
Arsen mengerutkan keningnya, "Terus?" tanyanya bingung
"Buka kado dari Bunda dulu"
Tanpa kata Arsen langsung mengulurkan kedua tangannya di hadapan Ara, bersiap menerima kado apapun yang akan diberikan oleh sang ibu.
"Tunggu sebentar" kata Ara
Wanita itu berjalan ke kamarnya lalu kembali lagi sambil membawa sebuah kotak kado.
Dia memberikannya kepada Arsen dan langsung hendak dibuka oleh laki-laki itu, namun Ara mencegahnya.
"Abang tebak dulu apa isinya?" katanya
