"Ara, jangan lari!" ujar Alex memperingatkan
Namun wanita itu tidak menghiraukannya dan terus berlari memasuki rumah Arnold.
Langkah kaki Ara terhenti di depan pintu begitu melihat banyaknya orang yang mengelilingi Arnold.
"Papa!" jerit Ara berlari mendekat lalu mengguncang tubuh Arnold yang sudah terbujur kaku
"Papa, bangun!" teriak Ara dengan air mata yang semakin keluar dengan deras
"Sayang, Papa udah--"
"Enggak! Papa belum meninggal! Papa cuma lagi ngerjain Ara!" bantah Ara semakin terisak
"Papa, bangun! Kalau Papa nggak bangun, Ara bakalan marah sama Papa!" lagi-lagi Ara berusaha mengguncang tubuh Arnold, berharap ayahnya itu kembali bangun dan membuka matanya
"Ara…" lirih Alex sambil menarik Ara ke dalam dekapannya secara paksa
"Hiks… hiks… Kak Alex, suruh Papa buat bangun…" pinta Ara lirih sambil mencengkeram punggung Alex
Alex yang tidak mampu menjawab hanya bisa mengeratkan pelukannya kepada Ara, berharap agar wanita itu menyadari jika dia masih ada bersamanya, selalu.
"Kenapa kak Alex diem aja?! Suruh Papa buat bangun!" kini Ara berusaha meronta dari pelukan Alex karena pria itu tidak melakukan apapun untuk membangunkan Papa nya
Alex menangkup wajah Ara yang berusaha kembali melihat ke arah Arnold, "Sayang, jangan kayak gini. Kamu sayang sama Papa kan? Kalau gitu jangan bikin dia jadi nggak tenang di sana"
"Di sana dimana?! Papa masih di sini!" bentak Ara tak terima
Alex kembali menarik paksa Ara untuk dia peluk, "Jangan egois… biarin Papa tenang. Kalau kamu kayak gini, banyak yang kena imbasnya. Mama sama aku bakalan lebih sedih, dan mungkin anak kita juga. Jadi jangan kayak gini lagi, aku mohon" bisiknya lirih
"Hiks… Ara nggak mau ditinggalin Papa" lirih Ara menggeleng dalam pelukan Alex
"Papa nggak mungkin ninggalin kamu, baby"
Ara langsung membuka matanya dan dia langsung bisa melihat Arnold yang tengah tersenyum sambil mengelus pipinya.
(Sebenernya mau beneran, tapi nggak tega:) ya iya lah nggak tega, Papa Arnold kan tokoh fav ku huhu… T_T)
"Papa…" Ara langsung memeluk Arnold dengan erat
"Mimpi buruk tentang Papa ya hm?" tanya Arnold sambil mengelus punggung putrinya
Ara hanya mampu mengangguk lalu semakin mengeratkan pelukannya.
Setelah beberapa saat akhirnya dia melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya perlahan.
Ara menolehkan kepalanya ke sekeliling ruangan, "Papa ke sini sama Mama?" tanyanya saat menyadari jika dia berada di rumahnya sendiri
Padahal ia kira tadi dia berada di rumah Arnold sehingga bisa melihat Papa nya pagi-pagi seperti ini, tapi ternyata tidak.
"Iya, Mama kamu ada di dapur. Katanya pengen masak buat kamu" jawab Arnold
"Dan ini masakannya" sahut Dila yang baru memasuki kamar dengan Alex yang mengekor di belakangnya
Namun Alex membulatkan matanya terkejut saat melihat wajah basah istrinya, dia pun segera menghampiri Ara dan menangkup wajahnya, "Sayang kamu kenapa?" tanyanya dengan cemas
"Nggak pa-pa kok" jawab Ara sambil tersenyum tipis
"Beneran nggak pa-pa?" tanya Alex memastikan, dia tampak ragu dengan jawaban Ara