part 15

2.2K 172 33
                                    

" Hei apa yang kau lakukan padaku arka!!! "

Aku cukup emosi dan merasa sesak ketika arka menjatuhkan tubuhnya diatas tubuhku,  memang  benar arka tidak melakukan apapun cuma aku saja yang merasa keberatan.

Entah apa yang ada dipala arka, yang jelas dari gestur tubuh dan wajahnya iya merasa nyaman tapi aku? Aku tersiksa dengan berat badanya yang luar biasaa.

" De, sebesar apa rasa rasa sayangmu padaku de? "

"Jangan tanya kalau tau jawabannya dong ka, turun ih berat tau!! " Ucapku sambil mendorong badannya menjauh

"Baiklah baiklah, sekarang tidur sudah malam acara timpah menimpahnya kita lanjut besok lagi"

"Oke oke kita tidur, tapi kau menjauh dariku ka kau berat! "

"Enak saja,  kau harus tetap tidur bersamaku"

Hingga pada akhirnya mereka tidur saling berpelukan satu sama lain, terkadang pertengkaran kecil itulah yang membuat beberapa momen terkesan manis meski kadang ujung dari ceritanya sadis.

**

Selamat pagi

Masih dipagi yang sama namun dengan perasaan yang berbeda, pagi ini nampak berbeda dari pagi pagi sebelumnya.
Dalam pagi ini aku hanya berharap beberapa kenyataan cukuplah hanya menjadi angan angan.

Semburan mentari pagi belum terasa, hanya beberapa goresan jingga yang ada  di ufuk timur dan si kerbau ini masih saja tertidur dengan begitu pulasnya, diakan abang seharusnya memberikan contoh yang baik untuk adiknya dari hal kecil saja ia ta bisa dasar payah.

Bisanya hanya marah dan menyuruh, entah kenapa semua bahkan hampir menyeluruh dari sikap seorang kakak pada adiknya seperti itu? Sudahla lupakan saja lebih baik melakukan hal yang baik dari pada kita menghibahi arka bersama sama.

"Hei bisa bisanya pagi seperti ini kau memikirkan hal yang burung tentang ku? "

"a- apa maksudmu ka? "

"Kenapa kau menyamakan abangmu dengan seekor kerbau? "

What jadi arka tau apa yang aku pikirkan, tau dari mana dia. Sejak kapan dia bisa membaca pikiran seseorang?

" Kenapa kaget? Bingung? Sana mandi , jauh jauh kamu bau!! "

"Hmm iya deh tuan arka yang wangi"

"Pinter"

Ih dasar bukanya dia lebih malas dari aku dasar kerbau okelah saatnya kita mandii
ga butuh waktu lama dan banyak bacot intinya diskip masa orang mandi diceritakan cukup fulgar, lupakan lupakan.

"Deva sini sayang, tolong Deva pergi kepasar yah bubu lagi banyak kerjaan sayang"

"Hmm okelah bu, Deva belanja sekarang"

"Ajak abangmu biar tidak terlalu repot nantinya"

"Arghh si kerbau itu mana mau bu, yauda Deva pamit ".

Yah betulah hari hari jika dirumah membantu bubu masak, kepasar untuk belanja dan lain lainlain terlihat cukup aneh untuk seorang anak laki-laki tapi aku tidak terlalu mementingkan itu.

Bagiku baik laki ataupun perempuan memiliki kesetaraan yang sama satu dengan yang lain dalam segala hal, baik sekolah, kuliah, kerja bahkan cinta semua memiliki peran yang sama.

Setelah merasa cukup dan telah membeli semua yang ada liat bubu, aku bergegas pulang. Hari ini cukup terik dari biasanya untung saya aku tidak lupa untuk membawa payung.

" Kasep, anjeun tiasa ngabantosan abdi??"¹
Suara lirih kakek kakek yang mengejutkanku
(Nak, bisa bantu kakek sebentar)

" Naon anu kuring tiasa lakukeun pikeun anjeun bah "²

the twins storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang