part 9

2.8K 237 13
                                    

Deva pov

Entah pukul berapa aku terbangun, rasanya ada seseorang yang sedang menggerayangi tubuhku, apakah ini mimpi atau alam bawah sadar??

Perlahan sebuah tangan memelukku, menjelajahi badanku, tangan itu semakin dalam dan brutal tapi ia melakukanya dengan lembut sangat lembut.

Aku tak munafik setiap sentuhan yang dilakukannya aku menikmati, terserah geli dan nikmat, membuat naik birahi dalam jiwa ini, namun apakah ini nyata?? Atau perasaanku saja?? Aku ingin menoleh kepada orang yang sedang melakukan ena ena padaku namun aku tidak berani untuk melakukan itu.

Kini sosok itu kembali membelaiku, dengan penuh persaan mengelus elus leherku lalu ia mencium leherku, menciumnya sangat lama dan terasa sakit. Aku ingin teriak namun sekali lagi ia menahan mulutku dengan tangannya. Barulah itu aku sadar ini bukan mimpi!!

Sambil tetap menciumi leherku dengan ganas, lalu tanganya kembali bokongku, memegangnya arghh tidak melainkan meremasnya dengan kuat dan bergairah hingga rasa sakit ku makin bertambah.tuhan tolonglah diriku.

Iya kembali mencoba membuka celanaku, namun aku memberontak mencoba menolak karna aku tau apa yang akan dia lakukan selajutnya, sebelumnya terasa sebuah barang yang menonjol mengesek gesekannya pada bokongku.

Makin lama orang itu makin membabi buta, semakin dipenuhi nafsu dan semakin gila mataku sampai diikat, tanganku juga dan menutup mulut ku, aku mati kutu dibuatnya,

"Siap siaplah keperawanan mu akan kurenggut Deva! "

Sosok itu mengesek gesekan kembali penisnya diduburku, terasa keras dan besar, gatal nanamun nikmat, tuhan tolong aku.

Ia melumaskan satu jari ditangannya
Untuk membuat jalan dipantatku.perih,sangat amat perih yang kurasakan tidak ada rasa nikmatnya aku mencoba menjerit tapi sekali lagi tanganya yang besar dan gagah menutup rapat mulut ku.

Aku hanya bisa menahan tangis merasakan siksaan yang begitu menyakitkan ini, setelah cukup bermain jarinya iya kembali mencoba memasukan kontolnya yang begitu besar masuk kedalam pantatku.

"Bersiap siaplah, tenang cuma sakit sejenak lalu nikmatilah surgawi dunia"

"Tenang tidak main kasar,pelan pelan jangan takut sayang"

Aku hanya tetap menangis tampa bisa berbuat apa apa, arka kau dimana atau apakh ini kau arka, kenapa kau tidak bicara langsung bahwa ini dirimu tidak usah menggunakan cara ini arka.

Arka tolong aku, aku takut.. .

Tak lama kemudian sepertinya perlahan suara lirih terdengar seseorang membuka pintu kamar dan

"Apa yang kau lakukan pada Deva bangsat" Ucap arka teriak dengan penuh amarah

"Pergi kau, bangsat sekali lagi kau melakukan ini pada adiku "

Lalu arka melepaskan semua ikatan yang ada ditubuhku dengan sangat amat lembut, lalu aku menangis sejadi jadinya dalam pelukan arka, aku takut benar benar takut lalu aku menumpah ruahkan segala yang kurasakan malam ini.

"Arka aku takut"

"Jangan takut, ini ada arka sayang jangan takut"

"Arka apakah kau tau siapa yang melakukan ini padaku kak"tanyaku dalam tangis

" Hmm tidak"ucap Arka sambil menenangkan deva.

"Yauda masih malam, ayo kita tidur jangan takut biar Arka temenin deva yah, istirahat jangan mikir yang aneh aneh"

"Iya ka" Kataku sambil memeluknya sampai tidur.

...

Keesokan paginya aku terbangun dengan posisi masih memeluk Arka, Arka sepertinya tidak tidur semalaman  demi menjagaku, aku sayang kamu ka

Aku melihat wajah tampan abang ku, hingga aku ga sadar telah menciumnya, mencium bibirnya yang manis.

"Udah bangun hmm? " Tanya Arka yang mengejutkan ku

"Lain kali kalau mau cium yang adil dong, masa lawan ciumnya orang tidur ga berasa"ucap Arka yang mampu membuatku malu.

" Yauda yuk mandi bareng, trus turun buat makan habis itu pulang ke rumah "

"Iya ka"

Syam pov

Sore itu, gua mengikuti Arka dan deva pergi ke suatu tempat, masuk kepedalaman hutan yang cukup menyeramkan, gua ga tau kemana mereka tuju yang jelas gua cukup emosi melihat deva yang begitu hangatnya memeluk Arka.

Gua mengikuti mereka perjalanan, kalo gua ketawan bisa abis gua sama Arka, perlahan tapi pasti gua tetep mengikuti motor Arka, arghh soal hujan cukup deras turun membuat padangan gua sedikit teralihkan oleh ujan, hanya sayup lampu motor dari kejauhan motor Arka lah yang mampu gua liat, hampir aja gua keilangan arah. Namun Tuhan masih baik pada gua.

Hingga sampailah kesebuah rumah tua, deva dan Arka memasuki rumah itu. Gua liat deva merasa senang sekali sampai sampai iya ta lepas dari pelukan Arka, hari semakin larut sore dan gua masih tetap memantau mereka yang saling bermesraan dikolam berenang, menikmatinya membuat gua kebakar emosi yang mendalam.

Hari berlanjut malam, hingga nafsu gua sudah tak tertahan lagi, dengan penuh telat gua memanjat dinding kamar deva, perlahan gua masuk melewati jendelanya.

Terlihat deva sedang tidur dengan sangat nyama, entah apa gua yang melihatnya semakin berambisi bagaimanapun deva harus menjadi milik gua, hingga tercetuslah akal untuk menikmati tubuhnya.

Tubuhnya yang halus, harum dan wangi tidak ada sedikitpun yang tidak gua menikmati kemulusanya, tampa sadar deva juga ikut terbangun. Gua yang sedikit gugup namun tetap santai lagipula gua bisa menakutinya.
Gua mencium lehernya, meremas bokongnya yang berisi.

Perlahan gua mendengar rintihan suara deva menangis, ingin rasanya untuk menyudahi ini, namun sekali lagi nafsu mengalahkan gua, gua yang  hampir merebut keperawanan deva gagal oleh Arka.

Ternyata Arka melihat gua, dan gua langsung berlari meloncati  jendela untuk kabur mencari zona nyaman dari jangkauan Arka.

Setelah cukup lama gua pergi, ada niatan kembali untuk menuntaskan hasrat gua untuk melakukan "itu" Dengan deva, perlahan gua kembali menuju kamar disana, saat gua mengintip kembali kekamar, ternyata Arka memeluk deva dan deva pula sudah tertidur.

Gua bukan orang bodoh, gua lanjut pulang kerumah berharap kabur cukup lama dan jauh dari sisi Arka.

the twins storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang