Aku cukup kesal atas perlakuan dari mama aku masa dibilang kaya gitu, ternyata anak dan ibu sama sama menyebalkan.
Saat aku mengomel dalam hati tiba tiba syam menarik tanganku untuk mengikutinya ke dalam kamarnya.
Dan tepat pada depan kamarnya yang ada dilantai dua ada ukiran tulisan."Kamar pangeran tampan"
Aku sedikit menahan tawa saat membaca ukiran itu, dan syam melihatku sedikit heran kenapa aku tersenyum dan menahan tawa, sampai sampai iya menggelengkan kepalanya.
"Selamat datang dimakar ku Deva" Ucap syam layaknya pegawai hotel yang menyambut para tamu.
Aku melihat kamarnya yang 2 kali hmm 3 kali lebih besar dari pada kamarku dan arka, ini sangat luas bahkan lengkap dengan kamar mandi dan TV serta peralatan ps.
Mataku lebih fokus pada sebuah foto yang menempel tepat diatas tpat tidur, dan itu adalah fotoku, kenapa aku? Kapan syam memotret diriku??
"Syam itu photo ku?? "
"Iya itu photo mu"
"Sejak kapan kamu mengambil photoku?? " Tanyaku padanya.
"Saat diphoto buku, dasar aneh liat kamu kan lagi baca diphoto itu" Ucapnya sambil mengacak acak rambutku.
"Deva mendekatlah sini, duduklah disamping ku" Ucapnya sambil menarik tanganku.
"Iya syam ada apa" Kataku sambil duduk di sampingnya
"Deva percaya ga kalau cinta itu bisa datang tiba tiba kepada siapapun, ga perduli baik atau jahat, kaya atau miskin dan ta mandang jenis kelamin".ucap syam sambil menatap Deva dengan penuh arti
" Trus apa lagi" Tanya Deva sambil melirik semua sudut kamar syam.
"Dasar ga peka" Ucap syam lirih sambil menjauh dari Deva.
"Siapa ya ga peka"
"Lupain ayo De kita turun buat sarapan"ajak syam dan akhirnya dengan sedikit rasa malu Deva mengikuti syam dari belakang menuju ruang makan.
*diruang makan.
Deva duduk dikursi untuk ikut gabung sarapan dengan syam berserta ibunya.
Beraneka makanan udah siap dengan segala macam menu lengkap tersusun rapi diatas meja, Deva mencoba tetap tenang padahal dalam lubuk hatinya terdalam iya malu dan sedikit tidak percaya diri untuk gabung makan bersama.
Sadar akan tingkah dari Deva, ibu syam yang sebut saja sebagai tante melati mencoba membuka topik pembicaraan dengan Deva.
" Ayo nak Deva dimakan makanannya kita sarapan bareng, anggap saja ini sebagai rumah deva"
"Iya tante" Jawab Deva malu malu.
"Panggil aja tante mamah, biar lebih enak dan akrab" Ucap Ibu Melati.
"Syam devanya diajak makan sambil ngobrol gitu malah diem aja" Ucap Ibu melati dengan nada cukup naik.
"Mamah ganggu Syam aja liat pacar Syam" Ucap syam tampa disaring
Aku yang sedang minum air, tersedak akan perkataan dari sibangsat.
"Owh jadi kalian udah pacaran, uh senengnya mamah" Ucap bu melati sambil senyum senyum.
"Gimana mah pilihan Syam baguskan, mamah suka"kata sibangsat dengan miris akan Ahlak
" Mamah si dukung banget, nak dava kan terlihat baik, sopan dan cantik "
"Tapi tante aku sama Syam cuma te...
" Udah uda sayang ayo kita makan, keburu dingin sarapannya nih"kata Syam memotong pembicaraanku, dan sitante melati senyum senyum sendiri kaya cacingan.
KAMU SEDANG MEMBACA
the twins story
Short Storybagaimana keadaan mu jika menyukai saudara kembarmu? arghh sungguh mustahil dan juga ta mungkin bersatu, namun ini nyata adanya.. kelanjutan dari kisah masa sma kita{ bagas dan iqbal}