BAB 21 SIHIR MALAM

1.4K 56 6
                                    

Ajakan yang sangat menggiurkan. “Lepaskan Danu! Terbanglah bersamaku!” Itu seperti sebuah lamaran, tapi diajukan pada istri orang.

Tersihir pada matanya yang biru, senyumnya yang hangat, dan kulitnya kecokelatan yang membuatnya terlihat jantan memikat.

Astagfirullah, sedang apa aku ini? Menikmati indahnya malam bersama pria lain? Di mana rasa malumu?

Rasa bersalah memang menyusup, tetapi kalah dengan hasrat diri untuk secuil menikmati bahagia seperti lainnya.  

“Aku ingin kita berteman. Hanya berteman. Aku tidak mungkin lebih dari itu,” ucapku lebih pada diri sendiri, meskipun Mike ikut mendengarnya.

“Jadi maksudmu? Kamu mau menunggu Danu?”

“Iya!” jawabku mantap. Pada akhirnya, seindah apa pun mimpi yang kita punya, kita tetap harus bangun dan berhadapan dengan realita. Mike hanya mimpi bagiku, sedangkan Mas Danu adalah realita bagiku.

“Sekalipun dia sudah meninggalkanmu untuk hidup dengan wanita itu di luar negeri?”

“Aku akan menunggu sampai dia sendiri yang berkata dengan mulutnya bahwa dia ingin kami bercerai.” Bukankah aku juga sudah berjanji pada Yang Maha Kuasa, jikaTuhan berkenan menyembuhkannya dan mengizinkan Mas Danu pulih seperti sediakala, apa pun permintaannya, sekalipun itu adalah perceraian, maka akan kukabulkan?

“Bagaimana jika ia ingin menceraikanmu tanpa melihatmu lagi?”

“Perceraian tanpa perpisahan, maksudmu?”

Mike mengangguk. Itu pun sudah kuperkirakan. Sudah kutata mentalku untuk menerimanya.  

“Danu bisa mengirim pengacara dan memintamu menandatangani surat cerai, tanpa perlu kembali ke Indonesia untuk bertemu denganmu. Masihkah kau akan bertahan menunggunya? Mengapa bukan kamu yang bergerak untuk memulai?”

“Jika itu kulakukan, artinya aku meninggalkannya ketika dalam kondisi sakit. Aku tak bisa melakukan itu. Jika kami harus berpisah, kami harus berpisah ketika aku tahu dia sudah benar-benar sembuh.”

Mike berdecak kagum. “Tak kusangka kamu punya pemikiran seperti itu. Kukira kamu hanya budak cinta yang bodoh, yang tak melihat jalan keluar untuk semua kebodohanmu itu.”

Sekalipun itu kalimat hinaan, tetapi aku tak sakit hati. Dia benar. Mike selalu benar dalam menilaiku. Sejatinya aku memang hanyalah wanita bodoh yang nyaman dengan kebodohan ini hingga tak mau beranjak pergi meski berkali-kali disakiti.

“Danu bisa saja amnesia dan melupakanmu.”

Deg. Aku memandang lurus ke dalam mata Mike. Mencari tahu apakah itu hanya dugaan atau sebenarnya ia tahu sesuatu tetapi ia menutupinya dariku.

Ia mengedikkan bahu. “Aku hanya mengira-ngira. Benturan di kepalanya sangat serius dan bukan tak mungkin sebagian memorinya terganggu.” Mike mengalihkan pandangan pada kerumunan musik jalanan. Menghindari tatapanku yang menyelidik.   

Bisakah ia semudah itu melupakanku? Tanpa ingat untuk mengatakan sampai jumpa pada wanita yang melayaninya selama lima tahun ini?

“Kata Sekar, dia buru-buru pulang karena ingin menceraikanmu. Jika ia tak kecelakaan, pasti saat ini kamu sudah menjadi janda.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WANITA BERHATI BAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang