𝕬𝕸𝕺𝖀𝕽 𝕯𝕰𝕾𝕿𝕴𝕹

019

~••••••••••••••••••••••••~

Mendengar cerita Kevin, membuat Hwall semakin terdiam dibuatnya.

Selama ini ayahnya telah melakukan pelanggaran yang seharusnya tidak boleh dilakukan, namun ayahnya sudah melakukan itu sebanyak 2 kali.

Seakan ayahnya tidak ingin menggantikan Ibunya dalam wujud manusia yang sudah tiada dan memilih menunggu Reinkarnasinya.

Mungkin bisa dibilang, ayahnya adalah sosok yang tidak akan pernah mengganti pendamping hidupnya sampai kapanpun demi menunggu reinkarnasi pasangan nya sebanyak yang ia bisa tunggu sampai akhir hidupnya.

Namun, mengingat jika Vampire Demon disebelahnya lah yang telah membuat wujud manusia ibunya dulu mati.

Ia akui, itu membuatnya marah sama halnya yang dirasakan Juyeon.

Bagaimana dulu wujud ibunya yang tidak bersalah namun mati karena peraturan kaum mitologis seperti mereka.

Sungguh, jika saja Hwall hidup di masa itu bisa dipastikan ia akan membunuh Kevin.

Tapi, untuk masa sekarang sangatlah percuma.

Kejadian itu sudah puluhan tahun lamanya, tidak bisa diputar selain mampir ke masa lalu saja lalu kembali ke masa sekarang.

Hwall akui, orang pada masa ayahnya muda dulu sangatlah kejam.

~•••••••••••••••••••••~

Jaehyun memekik kesakitan saat merasakan seperti sengatan di lengannya, lebih tepatnya pada Tatto Matenya.

Tatto itu terlihat semakin memudar, bahkan hampir setengahnya mulai menghilang.

Jaehyun semakin dibuat gelisah dan takut, takut jika Juyeon mati.

Bahkan Juyeon belum pernah melihat perkembangan Hwall sejak bayi, hingga menginjak usia remaja.

Jaehyun tidak ingin Juyeon mati sebelum bertemu Hwall, Jaehyun semakin stress dibuatnya.

Ah mengingat Hwall, dimana anak itu?.

Ini sudah hampir malam, sejak pagi belum pulang.

Astaga kenapa beban pikirannya semakin banyak, bahkan kepalanya terasa sakit memikirkan nya.

Hingga..

Tok..

Tok..