DUA PULUH SATU

8.3K 644 17
                                    

Inget gys...

Kalau ga suka? Buang aja



Zellyn berjalan antusias mendekati rekan setimnya, mereka terlihat seperti couple sekarang

"Alena!". Sapanya senang

Alena tersenyum dan membalas sapaan Zellyn, Rafli dan Bara juga menyapa dengan senyuman tipis

Zellyn memakai jaket kulit milik Zellan yang berwarna hitam, Alena memakai cardigan putih, Rafli menggunakan hoddie abu abu, sedangkan Bara tak menggunakan lapisan apapun

"Ayo masuk bis!". Ajak Rafli

Mereka mengangguk, berjalan masuk ke dalam bis yang sudah dibagi, begitu juga tempat duduk yang sudah dibagi

Zellyn kebetulan duduk bersama Rafli sedangkan Alena bersama Bara

"Kak, saya ga bisa duduk sama Zellyn aja?". Tanya Zellan pada Ghea

Sayangnya guru itu menggeleng

"Tempat duduk sudah disiapkan masing masing, tidak bisa protes". Ucapnya tegas

Zellan menghela nafas, menatap tajam pada Rafli yang terlihat santai santai saja

Waktu yang terlampau masih pagi serta suasana yang dingin membuat Zellyn mengeratkan jaketnya, gadis itu menatap jalanan lewat jendela

Tidak seperti Zellyn, Alena justru tertidur lelap dengan jendela di tutup tirai. Gadis itu tidak terusik sedikitpun oleh suara suara bising di sekitarnya

Zellyn sedikit heran pada Bara, ketika orang orang lain memakai jaket dan hoddie, dia justru hanya memakai seragam saja

-o0o-

Ah, sepertinya Zellyn merasa lapar, bis mereka sedang terjebak macet dan matahari sudah menampakkan diri

Zellyn menoleh ke belakang, menemukan Alena yang masih terlelap di pundak Bara

Akh, jika Arsen tau habislah Bara

"Kenapa?". Tanya Bara

Zellyn berfikir sebentar, jika pergi membeli roti apakah memakan waktu lama?

Baiklah, saat ini pukul 06.00, macet sedikit panjang sekitar kembali maju pukul 06.30. Jarak tempuh dari lokasinya saat ini menuju supermarket membutuhkan waktu 10 menit

Jadi, Zellyn bisa membeli roti dan kembali ke bis tanpa membuat yang lain menunggu

"Bisa tolong bangunin Alena, Zellyn mau beli roti". Ucapnya memohon

Bara mengangguk singkat, menepuk nepuk pipi Alena yang tak berfungsi apapun, Bara sedikit mengguncang lengan gadis itu, sedikit menggeliat lalu terbangun

"Kenapa?". Tanya Alena dengan suara serak

Zellyn dengan segera menarik lengan Alena dan membawanya keluar bis

"Ayo lari!". Ajaknya buru buru

Keduanya berlari, Alena yang tidak tau maksud dan tujuan Zellyn hanya berlari pasrah mengikuti gadis itu

"Ngapain ke sini?". Tanya Alena

"Beli makan". Jawab Zellyn

Zellyn and The Sparkling✅ (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang