DUA PULUH ENAM

5.8K 536 39
                                    

Perjalan pulang biasanya terasa lebih cepat daripada perjalanan berangkat, Zellyn kali ini duduk di samping Zellan, Alena bersama Arsen, dan Bara bersama Rafli

Memang agak sulit membujuk Ghea untuk mengubah posisi duduk mereka

Huh, benar benar membosankan bagi Zellyn, gadis itu hanya diam di pelukan kembarannya, berusaha agar tertidur

"Abang". Panggilnya pelan

Zellan hanya berdehem pelan

"Masih lama ngga?". Tanya Zellyn lemas

"Sebentar lagi, kenapa emang? Laper? Ngantuk?". Tanya Zellan dengan nada lembut

Zellyn menenggelamkan wajahnya di dada bidang Zellan

"Ngantuk tapi ga bisa tidur". Adunya sedikit kesal

Zellan terkekeh kecil, mengecup puncak kepala Zellyn dengan gemas

"Abang ngga ngantuk?". Tanya Zellyn

"Eummm, ngga tuh". Jawab Zellan

Zellyn hanya mengangguk kecil, melirik ke kursi sebelahnya, ke kursi di depannya, terus melirik ke sekitarnya

Gabut kak

-o0o-

Zellan mengikat dasinya dengan rapi, hari ini sekolah kembali dilaksanakan seperti biasanya

Setelah semua siap Zellan dengan segera meraih tasnya dan menariknya

"Eh?". Gumamnya lirih

Pria itu memutar kepalanya bertemu dengan ikat kepalanya yang sudah sobek karna mengait dengan paku

"Sialan". Gumamnya pelan

Pria itu meraih ikat kepala hitam itu lalu diteliti baik baik

"Ck, mana ga bisa di benerin lagi".

Zellan meraih gunting dan merapihkan benang benang yang kusut, pria itu memotong menjadi agak pendek lalu mengikat kedua sisinya, setelah itu memakaikannya pada tangan sebelah kiri

"Abang udah belum?".

Zellan mendongak, menatap Zellyn yang tengah berdiri di ambang pintu kamarnya

"Udah, ayo!"

-o0o-

Jika kemarin adalah hari terbaik bagi Zellyn, maka hari ini menjadi hari terburuk bagi Zellyn

Didepannya ada sahabatnya yang paling baik sedang duduk dengan jaket melekat di tubuhnya

"Alena! Sering sering kabarin kita loh!". Ucap Zellyn sedih

Alena tersenyum dan mengangguk. Hari ini Alena dan Arsen akan pergi atau lebih tepatnya pindah ke New York

"Aku pergi dulu! Dadah!". Alena melambaikan tangannya

Gadis itu berjalan riang dengan Arsen yang menggandengnya lembut

Berbeda dengan mereka yang bersedih, Alena justru merasa senang karna kepindahannya

Zellyn menghela nafas dan berbalik menuju teman temannya yang sedang menunggu pesawat Alena terbang

"Sedih kan aing". Ucap Dandi mendengus

"Huhuhuu, bebeb Alena!!". Sepertinya Samudra terlalu berlebihan

-----

ga suka sama Alena katanya

Yaudah aku ilangin aja

Aku Ampe kebawa mimpi sumpah, ahahahah

TBC

Zellyn and The Sparkling✅ (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang