Felix memasuki rumahnya dengan santai, telinganya mendengar teriakkan teriakkan dari ruang keluarga, pria itu sedikit mengintip untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"Oh iya! Temen temen Airin." Gumamnya pelan.
Felix berjalan mengendap-endap menuju ke ruang keluarga."Lah, penakut tapi nontonnya horor." Ucap pria itu lirih.
Kini justru pandangannya teralihkan kepada gadis mungil yang tengah serius menonton film yang ditayangkan di TV.
Felix berusaha tak menimbulkan suara untuk bisa duduk di sebelah Zellyn, pria itu tersenyum menatap wajah serius Zellyn.
Sedangkan Zellyn yang merasa hangat nafas mengenai lehernya tiba tiba bergidik, dengan perlahan kepalanya menoleh.
"KYAAAAAAAA SETAAAAAAANN!!!"
-o0o-
Felix mengusap wajahnya dengan air, kepalanya terasa berdenyut saat tadi Zellyn memukul kepalanya dengan buku novel tebal milik Airin.
"Ganteng gini dibilang setan." Ucapnya agak kesal.
Pria itu keluar dari kamar mandi sambil melepas pakaiannya, tangannya terangkat mengacak acak rambutnya yang lebat.
"Keinget pas masih jadi jamet." Ucapnya sedih
Felix menuju lemari pakaiannya lalu mengambil kaos putih yang akan dipadukan dengan celana pendeknya.
Cklek!
"Eh?!"
Brakk!!
Felix berjengit kaget saat mendengar pintu terbuka dan langsung tertutup lagi.
"Siapa itu?"
---
Zellyn mengatur nafasnya, walau hanya sesaat tapi gadis itu bisa melihat tubuh atletis Felix yang luar biasa.
"Kenapa ga ngetuk dulu sih?" Ucapnya merutuki diri sendiri.
Zellyn yang kebetulan bersandar di pintu tiba tiba terjatuh ke belakang saat pintu dibuka secara mendadak.
Akibat Felix yang juga tak siap tiba tiba tertimpa tubuh Zellyn. Dan kini keduanya terbaring dengan Felix di bawah dan Zellyn di atas, posisi Felix dari bawah hanya dapat melihat belakang kepala Zellyn, bukan wajahnya.
Zellyn hendak bangkit namun tangan kekar Felix memeluk pinggangnya dengan erat.
"Sial, posisi yang intim sekali!" Felix membatin.
"Lama amat sih ngapaaa—"
Felix langsung melepaskan tangannya saat Dera tiba tiba datang, pria itu menatap Felix dan Zellyn bergantian.
"Kalau mau jangan di lowong pintu juga atuh." Ucapnya pelan.
Dengan wajah memerah Zellyn berlari menuju lantai bawah tepatnya menuju ruang makan.
"Lama banget, ngapain dulu?" Tanya Cici penasaran.
"Ngga ngapa ngapain kok." Ucap Zellyn berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah sempurna.
Zellan memicing curiga, berusaha menghilangkan fikiran negatif yang tiba tiba muncul di kepalanya.
"Yaudah duduk, kita makan." Ucap Airin menginterupsi setelah Felix dan Dera datang.
-o0o-
"Ah! Padahal masih pagi tapi udah mendung gini." Airin mendongak melihat awan mendung.
"Lu naik mobil aja sama Zellan, gue mau pake motor." Ucap Dera.
Zellan dan Airin mengangguk.
"Abang berangkat dulu, kalau mau pulang telpon supir rumah aja." Ucap Zellan pada Zellyn.
Zellyn mengangguk, mengecup singkat pipi Zellan.
Felix menepuk bahu Zellan.
"Hati hati, firasat gue ga enak"---
"Jadi, yang mana?"
"Mobil silver itu"
-o0o-
Part dihapus demi kepentingan penerbitan
Lengkapnya ada di novel
KAMU SEDANG MEMBACA
Zellyn and The Sparkling✅ (Terbit)
De TodoAlcatraz Series (Third story) "Selain suka gulali, Zellyn juga suka sama semua orang" Zellyn, gadis manis lucu nan polos menurun dari ibunya Zellyn itu terlampau polos, membuat gadis itu mudah sekali dikelabui banyak orang Zellyn memiliki aura menar...