Seorang pria berjalan diiringi seorang wanita yang menenteng anak kecil dengan boneka beruangnya. Banyak wartawan mengelilingi mereka membuat sang anak terlihat takut menghadapinya.
"Pepper, apa mereka akan terus mengambil gambarku?" tanya gadis berusia 5 tahun itu
"Tidak sayang, dia hanya mengambil gambar ayahmu dan tenang saja aku ada di sini," ucap wanita bernama Pepper
Mereka berhenti ketika para wartawan menyodorkan beberapa pertanyaan dan kameran yang terus mengambil gambar mereka. Pria yang berada di depan berusaha menjawab semua pertanyaan yang ada dengan tenang dan juga sedikit narsis.
5 Tahun kemudian, Provinsi Kunar, Afganistan
Beberapa kendaraan tentara berjalan melewati gurun yang gersang. Mereka di lengkapi dengan beberapa senjata canggih. Di salah satu mobil di sana ada seorang gadis berusia 10 tahun dan pria tua yang bukan lain adalah ayahnya sendiri.
Beberapa tentara yang ada di mobil terlihat canggung dengan mereka dan juga saling bertatapan seperti kagum dengan apa yang mereka lihat. Mereka mendampingi keluarga Stark dalam perjalanan mereka.
"Aku seperti dibawa menuju mahkamah militer, ini gila. Aku salah apa?" tanya Tony. "Aku seperti ingin ditembak di pinggir jalan. Kenapa? kalian tidak bisa berbicara?"
"Ayah, kau harus diam, aku rasa itu lebih baik mengingat kau memang memiliki banyak kesalahan dalam hidupmu," ucap Diana
"Ayoklah mini Stark, kau tidak harus seperti itu pada ayahmu," ucap Tony. "Hei Forrest!"
Seorang pria berseragam militer terkejut dan menegakkan badannya. "Kami bisa bicara, tuan," jawab pria bernama Forrest.
"Oh i see, jadi ini urusan pribadi?" tanya Tony
"Kau membuat mereka takut ayah," ucap Diana memutar bola matanya malas
Tony melihat putria terkejut lalu berkata, "Hei kau belajar itu dari mana?"
Sedangkan sang gadis kecil hanya mengangkat bahunya menandakan ketidak tahuan padahal dia belajar hal-hal buruk tentu dari ayahnya.
"Benar sir, kau membuat mereka takut," ucap prajurit wanita yang duduk di bangku pengemudi
"God damn, you are a women," ucap Tony. "Sejujurnya aku tidak tahu, maksudku, maafkan aku tapi bukankah untuk itu kita ke sini? aku langsung menganggapmu prajurit."
"Aku penerbang," jawab prajurit wanita tersebut
"Struktur tulangmu bagus, aku sampai sulit untuk mengalihkan perhatianku saat ini," ucap Tony
Diana langsung menginjak kaki sang ayah ketika mendengar rayuan tersebut, entah itu sakit atau tidak tapi Diana menginjak kaki ayahnya sekuat yang dia bisa.
"Hei... ini sakit nak, auch," ucap Tony mengelus kakinya
Semua yang ada di mobil tertawa, membuat sebuah suasana sedikit berubah. Tidak ada kecanggungan dari hal yang ayah dan anak itu lakukan.
"Sudah tidak apa, tertawalah," ucap Tony yang diiringi tawa dari mulutnya
Seoarang prajurit yang duduk di depan berbalik dan melihat Tony.
"Sir, aku punya sedikit pertanyaan," ucap prajurit itu
"Tidak apa-apa, tanyakan apapun itu," ucap Tony
Prajurit itu sedikit melirik ke arah Diana lalu melihat ke arah Tony.
"Jadi apakah benar kau pernah berhubungan dengan dua belas model sampul majalah Maxim tahun lalu?" tanya prajurit itu
Tony melepas kaca matanya lalu memberikan kepada Diana. "Pertanyaan yang bagus, ya dan tidak. Aku memiliki jadwal di bulan maret dan aku bentrok tapi untungnya model sampul natalnya kembar."
Semua menatap Tony tidak percaya dan juga Diana yang terlihat malas mendengarkan ocehan ayahnya.
"Ada pertanyaan lain?" tanya Tony
Seorang prajurit bernama Forrest mengangkat tangannya membuat Tony menoleh ke arahnya.
"Apa kau sedang bercanda dengan mengacungkan tanganmu?" tanya Tony membuat pria itu sedikit takut
"Bolehkah aku berfoto dengan kalian?" tanya Forrest
Tony langsung menyetujui permintaan prajurit itu dan dia langsung mengeluarkan ponselnya. Diana terlihat malas namun dia mendekatkan dirinya ke sang ayah agar dia masuk ke kamera.
"Aku tidak mau lihat foto ini di Myspace miliku," ucap Tony
"Mereka tidak peduli dengan itu ayah," ucap Diana
"Dan jangan gunakan bahasa isyarat geng," ucap Tony ketika menyadari prajurit tersebut menggunakan tanda peace untuk bergaya.
Prajurit itu langsung menurunkan tangannya dan Diana berkata, "Dia hanya bercanda, kau bisa menggunakannya Mrs Forrest."
Prajurit itu langsung bergaya dan seketika sebuah ledakan besar terjadi pada mobil yang berada di belakang mereka. Semuanya terkejut dan berhenti, Tony langsung merangkul sang anak ke dalam pelukannya.
"Tunggu, apa yang terjadi?" tanya Tony pada prajurit
"Ada musuh di sebelah kiri!" teriak prajurit yang ada di luar
Prajurit yang ada di depan keluar dari mobil dan salah satunya tetap berada di dalam untuk menjaga Stark. Tony memeluk Diana erat ketika suara tembakan terus terdengar membuat Diana gemetar.
Diana melihat ke arah jendela dan terkejut ketika melihat salah satu prajurit mati tertembak begitu juga dengan Tony yang terkejut melihat itu.
Forrest keluar dari mobil sambil menyiapkan senjatanya. Tony melarang prajurit itu untuk tetap di mobil dan memberikan senjata tersebut untuk pertahanan dia dan Diana namun prajurit itu terlalu keras kepala dan keluar tanpa meninggalkan satu senjata untu mereka.
"Wait, wait!" teriak Tony
Dan sebuah tembakan mengenai kepala prajurit itu. Diana berteriak ketika melihat tembakan lalu memeluk Tony begitu dengan sang ayah yang terkejut dan memeluk anaknya.
Sebuah ledakan besar menghantam mereka, suara ledakan membuat kuping Tony dan Diana berdengung. Tony berusaha memeluk sang anak sekuat yang dia bisa dan tidak melepaskannya.
Tony keluar sambil menggendong Diana dan bersembunyi di balik batu yang lumayan besar. Tony mengeluarkan handphonenya berusaha menghubungi kepala militer namun sedetik sebelumnya sebuah roket kecil meluncur ke arah mereka dan mendarat tidak jauh dari mereka.
"Dad," panggil Diana memeluk Tony ketika gadis itu melihat ke arah roket kecil tersebut
Tony berdiri dan menarik Diana menjauh namun belum sempat mereka berjaga jarak, roket kecil itu meledak dan membuat mereka terpental cukup jauh.
Tony langsung melepaskan pelukannya ketika dia merasakan sakit di dadanya. Diana langsung melihat ayahnya dan membuka bajunya. Darah mengalir dari dada ayahnya. Diana berusaha menghentikannya dan melihat sekitar namun seketika beberapa orang menghampiri mereka dan membawa mereka ke sebuah tempat yang tidak mereka kenali.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Hero : First
FanficSLOW UPDATE TP PASTI UPDATE. Diana Merly Stark, anak yang beruntung karena lahir dari bibit unggul pemilik perusahaan Stark. Kelahirannya bukan sebuah keinginan bagi ibunya namun dia juga berterima kasih kepada sang ibu bahwa wanita itu bisa melahir...