2.

628 114 4
                                    

Mereka sedang berada di tengah daratan hampa, Tony sedang mempresentasikan roket buatannya dan Diana yang akan mengoprasikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka sedang berada di tengah daratan hampa, Tony sedang mempresentasikan roket buatannya dan Diana yang akan mengoprasikannya. Sebetulnya terjadi perdebatan antara anak dan ayah itu namun Tony mengalah karena dia tahu bahwa gadis kecilnya itu sangat mirip dengannya sesekali.

"Kalian tidak seharusnya takut, lebih baik ditakuti atau dihormati?" ucap Tony sambil mengisyaratkan Diana untuk menggerakan peluncur roket ke arah pegunungan di belakangnya.

"Atau mungkin kalian harus memilih keduanya? terkadang mengingat hal tersebut membuatku berpikir lagi tapi dengan rendah hati aku persembahkan aset paling berharga dari industri persenjataan Stark."

Diana memajukan mobil rudal tersebut dengan remot kontrolnya, kalian mengharapkan apa dengan anak berumur 10 tahun? mengendarai mobi? tidak mungkin.

"Ini rudal pertama yang dibuat dengan menggunakan teknologi repulsor kami, mereka bilang senjata terbaik tidak perlu di tembakan tapi..."

Tony melirik ke arah Diana.

"Aku tidak setuju karena sebuah senjata harus di tembakan sekali, begitulah cara ayahku bekerja dan begitulah yang dilakukan Amerika."

"Jadi ayah... kenapa tidak kau ledakan sekarang?" tanya Diana yang sudah tidak sabar, "aku hanya bertanya."

Semua orang melihat kearah Diana, mereka pikir gadis itu tidak takut dengan medan perang tapi dia hanya tidak takut dengan presentasi seperti sekarang bukan medan perang sungguhan. 

"Dan seperti yang kalian dengar, aku harap dengan senjata ini bisa membuat para musuh kita keluar dari gua mereka," ucap Tony lalu mengangkat tangannya mengisyratkan Diana

Diana mulai memutar remot kontrolnya, memencet beberapa tombol membuat rudal terarahkan sedikit terangkat menuju gunung. Semua orang terpaku pada pertunjukan yang akan dia dapatkan.

Diana langsung memencet tombol merah dan memastikan hitungan ketiga sebelum rudal itu melesat ke arah gunung. Salah satu rudah terlepaskan dan terbuka ketika dia berada di udara. Melepaskan rudal-rudal kecil di dalamnya.

"Dan aku perkenalkan... Jericho," ucap Tony dan gunung hancur dalam sekali ledakan

"Aku tahu itu, ledakan adalah sebuah seni," ucap Diana sambil berpegengan dengan Rhodes ketika angin kencang akibat ledakan menghampiri mereka

Para tentara terlihat takjud dengan ledakan yang dihasilkan juga dengan apa yang mereka lihat. Kerusakan yang sangat-sangat membuat musuh langsung berlutut jika ledakan itu terjadi di depan mereka. Tony membuka koper besar berisikan wine.

"Aku akan memberikan wine ini gratis atas setiap pembelian lima ratus juta dan no no kau tidak boleh gadis kecil," ucap Tony langsung mengganti gelas yang Diana ambil dengan susu kotak dingin

Diana terlihat kesal, baru saja dia ingin menyicipi wine seharga belasan juta tapi sang ayah sangat peka dengan tangan kecilnya hingga apa yang dia lakukan sang ayah tahu. 

I'm Not Hero : FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang