16.

255 49 0
                                        

"Hei Ringo, kau punya perahu motor yang bagus, kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei Ringo, kau punya perahu motor yang bagus, kan?"

Trevor menatap ketiganya ketakutan kemudian mengangguk. Setelah mendapatkan apa yang mereka mau, ketiganya langsung pergi dari tempat itu dan menuju perahu motor dengan ukuran yang lumayan besar.

"Jika dia benar soal lokasinya, kita 20 menit dari Pepper," ucap Tony kepada kedua orang yang ada di depannya.

"20 menit apa?" Tany Rhodes membuat Tony memutar bola matanya malas. "Lebih cepat dari Pepper," jawab Diana.

"Ok, kita juga harus menyelamatkan wakil presiden," ucap Rhodes.

"Right, ngomong-ngomong siapa yang aku telepon sekarang?" Tanya Tony melihat handphonenya.

"Wakil presiden," ucap Diana dan Rhodes bersamaan.

Sedangkan di sisi lain wakil presiden sedang berkumpul bersama keluarga besarnya untuk merayakan natal. Dia menyingkir sebentar dari kerabatnya untuk mengangkat telepon dari seseorang.

"Hello."

"Sir, ini Tony Stark," ucap Tony dari seberang sana.

"Oh, selamat datang ke kehidupan," ucap wakil presiden.

"Kami yakin kau terlibat dalam aksi teror Mandarin. Kami harus membawamu ke tempat yang aman secepat mungkin," ucap Tony menjelaskan secara cepat.

"Mr Stark, aku mau makan daging bakar madu," ucap wakil presiden.

Diana yang geram langsung berkata, "kau itu ingin mati di tangan penjahat? Kami memberikan peringatan untuk keselamatanmu dan setelahnya kau bisa makan daging bakar madu."

"Miss Stark, aku dikelilingi oleh agen CIA terbaik kemudian presiden aman di Air Force One bersama Rhodes," ucap wakil presiden terdengar yakin.

Diana kemudian memukul lengan Rhodes membuat pria itu membuka suaranya. "Eum, Sir, ini kolonel Rhodes, mereka menggunakan Iron Patriot untuk membunuh presiden."

Wakil presiden terlihat terkejut mendengar suara Rhodes yang ada di sana. Rhodes meminta keamaan secepat mungkin bagi presiden dan wakil presiden langsung menuruti permintaan dari Rhodes tanpa bertanya atau membantah kalimat yang Rhodes keluarkan.

"Jika perlu kau bisa kirim F-22 dalam 30 detik, hanya saran," ucap Diana.

"Aku setuju, Thank you kolonel dan Starks," ucap wakil presiden.

Mereka langsung menutup sambungan telepon tersebut. Diana terdiam sejenak. Dia sedikit tidak yakin dengan perkataan wakil presiden. Tony yang menyadari itu langsung melihat ke arah sang putri.

"Kenapa?" Tanya Tony membuat Diana menoleh.

"Wakil presiden, sedikit mencurigakan, aku pergi dulu," ucap Diana tanpa berkata apa-apa lagi membuat Tony dan Rhodes terkejut.

Diana pergi meninggalkan kapal dan terbang menuju tempat presiden berada. Firasatnya berkata bahwa wakil presiden tidak akan bergerak mencegah presiden atau mengirim pengamanan untuk presiden.

"Tadashi, cari semua latar belakang keluarga wakil presiden, aku harus mengumpulkan bukti yang banyak jika ingin menuntut orang tertinggi nomer 2 di Amerika," ucap Diana kemapa AI miliknya.

"Dimengerti."

Diana terbang menuju pesawat presiden berasal. Ketika sudah melihat titik pesawat tersebut Diana langsung mempercepat lajunya. Dia terbang menyusul jendela pilot dan berusaha memberikan singal bahaya namun kedua pilot malah melambai ke arah Diana.

"Tadashi, apakah kau sudah mendapatkan apa yang aku minta?" Tanya Diana pada AI kesayangannya.

"Aku sudah menemukannya nona, wakil presiden memiliki anak yang cacat dan alasan tidak adanya perintah dari wakil adalah karena beliau ingin menyembuhkan anaknya."

"Sial, kirim sinyal pada ayah, perubahan udara pada pesawat meningkat, mereka sudah bergerak," ucap Diana kemudian mundur untuk melihat bagian penumpang.

"Baik, sinyal diberikan."

Tidak butuh waktu lama bagi Tony, pria itu sudah ada di samping anaknya. Tony masuk dengan cara membuka pintu utama pesawat. Diana berjaga di luar sesuai dengan arahan Tony. 

Sebuah ledakan muncul membuat lubang besar dan beberapa orang terjatuh. Diana berusaha menangkap beberapa dari mereka. Sialnya Diana hanya bisa menangkap setengah dari mereka.

"Father, beberapa orang terjatuh akibat ledakan tersebut," ucap Diana kepada Tony.

"Berapa banyak orang yang terjatuh?" Tanya Tony.

"13 orang," ucap Diana. "Aku hanya bisa mengambil 5 orang, JUJUR INI BAHKAN BELUM SETENGAHNYA!"

Tony langsung terbang dengan kecepatan tinggi. Diana dapat melihat pesawat yang meledak. Diana turun ke bawah menuju lautan sedangkan Tony sedang berusaha menyelamatkan sisanya.

"Kalian pegangan yang kuat dan dalam hitungan detik aku akan menjatuhkan kalian ke air," ucap Diana kemudian turun bersamaan dengan Tony.

Kedua anak dan ayah itu turun bersamaan dan melepaskan genggaman pada orang-orang di sana. Diana berhenti di atas semua orang di sana kemudian melihat ke arah Tony.

"Dia tidak ada di dalam armornya," ucap Diana ketika melihat armor tersebut hancur di tabrak kereta. "Bodoh."

Diana langsung menuju kapal tempat Tony dan Rhodes berada. Diana membuka topengnya menampilkan wajah gadis itu yang kelelahan. 

"Aku bersumpah bahwa presiden tidak selamat maksudku dia selamat hanya saja bukan karena ayah dan aku," ucap Diana kemudian duduk.

"Astaga bahkan dengan 2 iron saja kita tidak bisa menyelamatkan presiden, bagaimana dengan Pepper?"

Diana hanya mendengarkan ocehan pamannya itu, sejujurnya tidak mungkin dia membuat Pepper menunggu seperti presiden tapi tidak masalah persoalan presiden bisa kita coba lagi. 

Tony keluar dan melihat ke arah Diana. "Kids, kau bisa menyiapkan sebuat pesta? Maksudku ya protokol itu," ucap Tony menanyakan sesuatu pada Diana membuat Rhodes menatap kedua Stark itu bingung.

"Ah soal itu, tentu, Tadashi juga sudah melakukannya," ucap Diana santai.

"Ah soal itu, tentu, Tadashi juga sudah melakukannya," ucap Diana santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














I'm Not Hero : FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang