Yuta sama renjun liat-liatan sebentar terus beralih pandangan ke sekeliling rumah yang lagi mereka kunjungin secara mendadak.
"Gede banget om," Bisik renjun.
Yuta ngangguk, "Ini kayanya istana presiden deh jun."
Renjun berdecak malas, "Plis om ga usah lebay."
"Tapi serius ini gede banget. Untung ryujin kaga ikut bisa latah minta rumah modelan gini juga."
Sempet-sempetnya ngomongin hal gak penting.
"Pak yuta dan renjun silahkan duduk," Ucap cowok gak dikenal yang sempet buntutin renjun, "Ada hal yang saya mau bicarakan."
Yuta dan renjun duduk.
"Maaf kalau tidak nyaman dengan ajakan saya untuk berkunjung, tapi saya rasa hal ini penting."
"Jadi bapak yang ikutin saya dan 3 kembaran saya yang lain?" Tanya renjun to the point.
Cowok itu ngangguk, "Saya minta maaf soal itu."
"Terus alasannya?" Tanya renjun lagi.
"Jun bentar, biar dia kasih tau dulu identitasnya," Sahut yuta.
Cowok itu ngangguk lalu nyerahin kartu namanya ke yuta dan renjun, "Saya hanbin dan saya bekerja di perusahaan The Three Pillars persis yang tertera di kartu nama," Hanbin memperkenalkan diri.
"Saya bukan orang jahat yang akan menyelakai renjun, jeno, jaemin dan haechan," Sambungnya.
Yuta berdecak, "Lalu ada urusan apa anda dengan mereka?"
Hanbin nyandarin badannya di sandaran sofa, "Tapi sebelum saya jawab pertanyaan anda, boleh saya bertanya?"
"Silahkan"
"Apa benar anda suami joy?"
***
"Om."
Yuta noleh, "Kenape?"
"Kalo renjun kaget itu wajar kan."
Tawa yuta pecah terus ngacak rambut renjun, "Wajar lah."
Renjun hembusin nafas panjang terus merhatiin kartu nama hanbin, "Kenapa harus dateng tiba-tiba?"
"Mereka punya alasan jun."
"Renjun gak siap sama reaksi mama."
Yuta nyalain rokoknya, "Ya kita rahasiain dulu," Usul yuta, "Besok gua anterin lo ketemu sama mereka."
"Kayanya jaemin bener deh."
"Apaan?"
"Pilih pak atuy sebagai ayah."
Yuta cuma ketawa pelan aja.
Bingung mau jawab apa.***
J
am 10 malem joy sama wonwoo pulang, ngepasin banget sama yuta dan renjun yang juga baru dateng goncengan naik motor haechan.
Motor beatnya udah dibalikkin tadi di pos satpam depan.Joy yang baru keluar dari mobil langsung nyamperin yuta sama renjun, "Mas yuta kok bisa sama renjun?"
Yuta nyempetin buat lirik wonwoo sebentar sebelum jawab pertanyaan joy, "Iya abis jjs sama renjun joy."
Wonwoo ngerutin dahi bingung, "Jjs?"
"Jalan-jalan sore," Sahut yuta pelan.
"Kok bawa-bawa stik golf?" Heran joy.
Nah kan yuta bingung ngasih alasan.
Masa dia jawab "Iya ini jaga-jaga kalo renjun diapa-apain, soalnya tadi dia diikutin sama orang gak dikenal." Bisa spaneng nanti mama joy."Tadi mau nyolong mangga di rumah pak suho ma," Renjun beralasan. Sungguh alasan yang membuat hati yuta sakit.
Bayangin aja coy Honma Golf's Five Star punyanya yang masuk kategori stik golf mahal dijadiin alasan buat nyolong mangga punya tetangga sebelah.Joy ketawa, "Aduh mas kok mau aja ngikutin renjun sih."
Yuta garuk kepalanya yang sama sekali gak gatel, "Gapapa nyenengin renjun."
"Yaudah kalo gitu pamit dulu ya," Wonwoo ngusap kepala joy pelan, "Mas yuta, renjun saya pamit."
"Hati-hati om," Balas renjun.
Yuta gak jawab apa-apa cuma ngangguk samar aja.
"Makasih woo hati-hati di jalan."
"Oke."
***
#PilihPakAtuySebagaiAyah atau #KawalJoyWonwookePelaminan atau #MamadanPapasiKembarRujuk