Jeno buka web yang isinya tentang profil perusahaan The Three Pillars yang renjun maksud.
"Perusahaan ini merupakan perusahaan jasa transportasi yang didirikan oleh 3 bersaudara sesuai dengan namanya The Three Pillars.""Lo kenapa kepo sama perusahaan ini?" Sambung jeno.
"Coba lo buka profil dari 3 pendirinya," Suruh renjun.
Jeno langsung buka.
"Taeyeong Adi Pramudya, Taehyung Wira Pramudya, Hanbin Aksa Pramudya," Suara renjun mengabsen nama-nama pendirinya.
"Jun kenapa?" Tanya jeno sekali lagi.
Renjun hela nafas berat, "Salah satu dari mereka ada yang ngikutin kita dan satunya lagi....-" Kata renjun ngambang.
Jeno naikin satu alisnya, "Satu lagi?"
"Papa kita."
Mata jeno melotot kaget, "Jangan bercanda."
Renjun ketawa pelan, "Lo gak percaya kan? Gua yang kemaren ketemu salah satu dari mereka aja gak percaya."
Kepala jeno mendadak pusing.
Kenapa hidupnya kaya film gini sih.
Dari awal gak tau siapa bapaknya eh gak ada gak ada hujan tiba-tiba muncul gitu aja.Renjun juga ngerasain hal yang sama kaya jeno.
Apa lagi nanti sore dia ada janji temu sama pramudya bersaudara dan sebentar lagi dia juga tau siapa papanya kandungnya."Mama tau?"
Renjun geleng, "Gua terlalu bingung harus ngasih tau kaya gimana."
Jeno ngusap wajahnya kasar, "Haechan? Jaemin?"
"Baru lo dan pak atuy."
"Pak atuy tau!???" Kaget jeno.
"Iya, kemaren dia yang anter gua."
Fix kepala jeno mau meledag.
"Mau lo yang kasih tau mama atau gua?"
"Gua sama pak atuy yang kasih tau, lo urus haechan jaemin."
***
Pulang sekolah renjun dan pak atuy langsung ke kantor joy.
Mau ngasih tau kejadian kemaren dan ngabarin kalau hari ini si kembar beserta yuta akan pergi nemuin pramudya bersudara."Eh ke sini gak bilang bilang," Kata joy setelah renjun yuta masuk.
"Iya sengaja gak bilang emang."
"Kopi ya mas?" Tawar joy.
Yuta ngangguk, "Boleh."
Joy langsung nelfon ob, minta tolong bawain minuman buat mereka.
"Mam."
Joy noleh ke renjun, "Iya jun?"
Renjun nyerahin kartu nama hanbin, "Apa mama kenal?"
Joy keliatan kaget banget, "Kok bisa kartu namanya di kamu?"
"Aku diikutin sama om itu."
Badan joy menegang.
Gak pernah terbayang kalau anak-anaknya akan berurusan sama hanbin."Selama ini anak-anak diikutin joy, dan kemarin renjun yang berhasil ngomong sama hanbin," Terang yuta.
"Mas tau?"
"Iya."
Entah kenapa ada sedikit rasa kecewa dibenak joy.
Kecewa karena yuta gak kasih tau dia perihal anak-anaknya."Saya tau kamu kecewa sama saya, tapi saya ngelakuin ini semua karena saya gak mau kamu jadi kepikiran."
Mata joy berkaca-kaca, "Tapi mereka anak-anak aku mas dan aku berhak tau apa yang terjadi sama mereka."
Renjun pusing, "Ma aku sama yang lain minta om yuta untuk ngerahasiain ini semua. Plis jangan salahin om yuta ya."
Renjun genggam tangan joy lalu hapus air mata mamanya dengan telunjuknya, "Ma mungkin ini saatnya kita harus tau siapa papa kita."
"Jun."
"Mama kaget? Aku lebih kaget, apalagi denger penjelasan om hanbin kemarin."
Joy langsung meluk anaknya erat.
Sekelebat bayangan masa lalunya mulai menghantui pikiran joy.
Bagaimana joy ditinggal dalam keadaan hamil besar hanya demi seorang perempuan yang menjadi masa lalu mantan suaminya.
Pahit memang, sebuah ikatan pernikahan harus ternodai dengan perselingkuhan."Mama gak mau kamu diambil papa kalian," Tangis joy pecah.
Dia udah punya kekhawatiran lebih sejak ketemu sama mantan suaminya itu.
Terlebih joy tau kalau mantan suaminya itu bukan orang sembarangan, dia bisa ngambil apapun yang dia mau."Kita gak akan ninggalin mama," Kata renjun menenangkan mama joy, "Seenggaknya kita buat papa menyesal karena udah ninggalin kita semua. Karena selama ini kita bahagia sedangkan papa enggak."
***
Aku pengen ngelarin cerita ini guys, biar gak terlalu panjang dan kalian gak bosen hehehehe.
Perihal masa lalu mama joy don't take it serious ya, karen ini fanfic dan kita butuh bumbu-bumbu drama.
Udah ada 2 nama tuh, monggo dipilih😁.Oh iya aku buat work baru, bisa kalian check yaaaa.
Aku lagi oleng ke johnny banget.