"Aku baru tau ada yang pindah mam," ujar haechan begitu masuk ke rumah.
Abis jogging dia, itung-itung ngisi waktu luang lah selama masa skors.
Joy ngelirik haechan sekilas, "Iya, duda anak satu tuh chan."
"Wehh cocok dong sama mama," Haechan duduk disamping joy terus nyenderin kepalanya di bahu mama, "Janda ketemu duda, mantab."
"Heh?!!!"
"Bercanda mam."
Joy cuma mendesis pelan terus lanjutin baca majalah sambil sesekali ngusap kepala haechan.
"Mama ke kantor hari ini?"
"Enggak, mama mau ngecek beberapa resto sama nanti siang ada meeting bareng orang IT di outlet cikini," jawab joy, "Kamu mau ikut?"
Haechan sih males banget buat ikut mamanya ngecekin resto apalagi ikut meeting, soalnya ga ngerti apa-apa.
Dia bukan jeno atau jaemin yang tertarik sama dunia bisnis dan nyambung-nyambung aja kalo diajak diskusi bareng mama.
Tapi kalo dipikir-pikir ngapain dia dirumah.
Gaada renjun yang buat diisengin juga.
Bisa mati gaya.
"Gimana ikut gak?" tanya joy sekali lagi.
Haechan ngangguk kecil, "Ikut aja lah." Putusnya.
"Tapi sebelum berangkat kita ke tetangga sebelah yuk."
Hmmmm
***
"RYUJINNN??"
"HAECHAN, DEMI APA SIH LO??"
"HUAAA AKHIRNYA BALIK JUGA LO."
Haechan langsung pelukan sama ryujin.
Pokoknya heboh deh sampe lompat-lompat gitu.
Kangen soalnya sama temen lama, apalagi dulu deket banget eh pas pindah langsung lost contact.
Joy bingung, kok bisa haechan kenal sama tetangga baru ini.
"Kalian saling kenal?" tanya joy.
Haechan lepasin pelukannya terus ngerangkul cewek itu kasual, "Temen smp mam, satu geng sama aku."
Ryujin senyum terus cium tangan joy, "Ryujin tante."
"Halo ryujin." Joy nyapa ramah.
"Diminum dulu mbak joy haechan."
"Papa tuh jangan masang muka galak coba," protes ryujin ke sang papa - yuta yang dari tadi tampangnya gak bersahabat banget, gaada senyum senyumnya.
Sehari-harinya sih gitu, cuma kan ga enak ada tamu.
"Ya papa harus gimana sih nak? Muka papa emang gini," sambung yuta.
Ryujin berdecak, "Tante maaf ya, papa emang gitu orangnya keliatannya doang galak tapi aslinya lembut didalam."
Joy ketawa cantik denger omongan ryujin, "Iya ryujin, saya minum tehnya ya mas yuta."
Yuta mempersilahkan dengan memberi kode anggukan.
"Om inget aku nggak?" tanya haechan.
"Ya inget lah, kamu kan yang ajakin anak saya manjat pohon mangga setiap pulang sekolah," dengus yuta yang dibalas cengiran lebar dari haechan.
Sedikit flashback.
Yuta dan ryujin itu dulu tinggal di Jakarta sampe ryujin kelas 1 smp.
Karena bercerai akhirnya yuta mutusin untuk pindah ke malang sama anak semata wayangnya itu.
