🌻Pertemuan

1.8K 318 31
                                    

Si kembar dan pak atuy benar-benar nemuin pramudya bersaudara.
Haechan sama jaemin udah tau kronologinya dan reaksinya LEBAY BANGET.
Untung yang kasih pengertian jeno, jadi masih agak sabar ngehadepinnya.
Kalo renjun yang ngasih tau, udah baku hantam kali.
Soalnya renjun alergi sama yang lebay lebay.

Begitu masuk mereka disambut seseorang.
Bukan hanbin, tapi taehyung.
Papa kandung si kembar.

"Makasih kalian mau datang," Ucap taehyung.

Haechan nyenggol lengan renjun, "Dia papa kita?" Bisiknya.

Renjun ngendikkin bahu. Karena dia emang belom tau.

"Terima kasih pak yuta karena sudah nemenin anak-anak," Sambung taehyung lagi, "Gak nyangka kita akan ketemu lagi."

Otomatis si kembar noleh ke yuta.
Apa nih???? Kok pak atuy bisa ketemu sama taehyung sebelumnya.
Kok ga cerita-cerita????.

Sebelum mereka protes, yuta udah keburu nyela, "Keselnya nanti dulu. Pas di rumah gua jelasin."

Renjun mendengus, "Pelanggaran nih."

"Ayo silahkan duduk," Taehyung mempersilahkan, "Anggap aja rumah sendiri."

Langsung pada duduk.

"Bingung ya?"

"Sebenernya om ini siapa? Tujuannya ajak kita ke sini apa?" Tanya jeno to the point. Sepanjang perjalanan hal itu yang menuhin otaknya.

Taehyung senyum kecil, "Sebelum saya jawab, bisa gak saya menyebut nama kalian satu-satu?"

"Ceritanya mau diabsen nih," Bisik jaemin ke haechan. Sempet-sempetnya woy.

"Ini jeno, ini haechan, ini jaemin dan ini renjun," Taehyung nunjuk satu per satu anaknya dengan suara pelan, "Senang bisa ngeliat kalian tumbuh sebesar dan sebaik ini, walaupun tanpa kehadiran papa."

Deg

Perasaan si kembar langsung gak karu-karuan.
Mereka udah menebak taehyung ini papanya, tapi gak ngira efeknya akan sebesar ini ketika taehyung menyebut dirinya papa.

"Boleh gak kalau kalian manggil papa bukan om?" Tanya taehyung dengan mata berkaca-kaca.

Mata si kembar juga berkaca-kaca, tapi masih nahan untuk gak nangis.

"Papa, saya papa kalian. Papa yang tega ninggalin keluarga kecilnya demi kebahagiaan sementara."

"Seorang papa yang pantas disebut pecundang."

Si kembar nangis.
Taehyung nangis.
Yuta cuma nunduk, mau ikutan nangis tapi dia sendiri bingung kenapa harus nangis.

"Rasanya papa gak pantes untuk bilang maaf. Tapi-" Taehyung bangun. Jalan pelan kearah si kembar dan bersimpuh sambil menangis, "Maafin papa, maaf maaf maaf. Papa menyesal."

"Pa."

"Papa ngerasa hina, papa ngerasa malu sama kalian. Maafin papa."

Jaemin ikut bersimpuh dan meluk papanya erat.
Dia kecewa ngeliat papanya yang pergi dan gak mau urusin mereka.
Tapi ngeliat taehyung kaya gini dia gak bisa diem aja.
Bagaimanapun taehyung tetep papa mereka, dan jaemin senang kalau faktanya papanya masih hidup.

"Pukul papa kalau itu bisa menebus kesalahan papa, pukul papa aja nak, papa pantes nerima itu semua."

"Papa udah ya," Isak jaemin.

Haechan dan renjun ikut meluk, mereka nangis kejer sama kaya jaemin
Sedangkan jeno diem aja, cuma natap kosong pemandangan didepannya.
Dia terlalu kaget.

"Jeno," Panggil yuta.

Jeno noleh tanpa suara.

Yuta senyum kecil dan majuin dagunya kearah taehyung.
Ngasih kode kalau jeno juga harus ikutan meluk.
Yuta tau kok jeno juga pengen ngelakuin hal yang sama kaya kembarannya, cuma gengsi aja.

Setelah nangkep kode dari yuta, jeno langsung turun dari sofa dan meluk papanya erat.
Dia nangis paling kejer diantara kembarannya.

***

Nangeeeesssss.

Mom and Twins|《Selesai》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang