🌻Perempuan idaman

6.9K 580 13
                                    

Haechan siul-siul jahil kearah somi yang baru aja lewat sambil bawa sepiring batagor, "Bisa kali neng batagornya makan berdua sama abang echan."

Somi natap haechan sinis, "Gausah ngomong, bau jigong lu." sahut somi galak. Abis itu lanjut jalan kearah meja dia sama 3 sahabatnya- Siyeon, Shuhua dan Lia yang letaknya sampingan sama meja 4 bersaudara itu.

Haechan ketawa, "Bau bau surga ini neng."

"Bau neraka iya."

Itu bukan somi yang jawab, tapi renjun kembarannya.

Haechan langsung natap tajam renjun.
Apa sih nyamber aja, orang mau ngalus ke gebetan.

Merasa ditatap, renjun langasung dongak.
Balas natap haechan datar, "Apa? Salah omongan gua?"

"Berantem ajalah kita ren, dah lama gak mukulin orang." Haechan buat gesture seolah-olah mukulin orang.

Renjunnya mah santai dan lanjutin makan bakso.
Gak ngewaro si haechan.
Soalnya haechan gak sepenting itu

"Gaada berantem-beranteman, gua aduin mama," sahut jeno. Mencoba kasih peringatan ke dua kembarannya yang hobi gelut.

Jaemin berdecak, "Cepu banget lo jadi anak, biarin si keling sama si kokoh kokoh ini ribut, haus akan keributan gua nih."

"Enggak ada."
Jeno emang se serius itu.

"Lia nanti istirahat ke dua ikut gua ke atap ya," Jaemin mulai melancarkan aksi.

"Mau ngapain ke atap? Main layangan?" balas lia acuh. Dia rada sentimen gitu sama buaya.
Jaemin = Buaya = PK = Brengsek = harus dihindari atau lo akan kemakan sama rayuan dangdutnya.

Jaemin senyum sabar, "Mau reka adegan film mohabattein pas megha budir, gua jadi narayan shankarnya."

"Mati aja lo jaemin." Lia ngacungin jari tengahnya ke jaemin dan dibalas kekehan dari cowok itu.
Nahan gemes dia ngeliat ekspresi juteknya lia.

"Oh kalo lo jadi narayan shankar min, gua jadi vikram dan ayang somi jadi ishikanya," sahut haechan terus tos tosan sama jaemin, "Lo mau jadi siapa ren no?"

Jeno baru mau jawab tapi ketahan sama renjun, "Ga usah dijawab no, nanti ketulan bego kaya haechan jaemin."

"RIBUT AJA LAH ANJING."

***

Siyeon senyum manis kearah jeno yang sekarang berdiri disampingnya.
Mereka abis sholat zuhur terus janjian ketemu di taman belakang sekolah.
Dalam hati siyeon lagi berbunga-bunga sama ngerasa bangga aja gitu.
Cowok inceran para kaum hawa lintas kelas, lintas angkatan lagi berduaan ini sama dia.
Pokoknya habis ini siyeon mau sombong.

Jeno berdehem, "Yeon?"

"Apa?"

"Gua say-"

"Iya gua juga sayang sama lo dan mulai hari ini kita pacaran."

Jeno mengerjap, ini dia belom selesai ngomong loh.
Semaleman dia mikirin gimana cara nembak yang baik dan benar tapi siyeon langsung motong gitu aja.
Ya gapapa juga sih, intinya siyeon juga sayang sana jeno.
Tapi kan gak- udahlah basi.
Siyeon emang beda.

"Lo tuh main asal potong aja." Jeno ngacak rambut siyeon.

Yang diacak rambut tapi hati siyeon yang berantakkan, "Abis lama banget nunggu lo nembak."

Mom and Twins|《Selesai》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang