He Is Mine, I Love Him

1.2K 215 110
                                    

Hari ini hari sabtu, langit terlihat lebih cerah dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hari sabtu, langit terlihat lebih cerah dari biasanya. Anak anak SMA Grilda pun sama cerahnya, mereka ga sabar menyambut liburan akhir semester yang akan datang dikit lagi. Mereka semua terlihat gembira, berbeda dengan gue yang akhir akhir malah ngoyo alias galau ga jelas.

Kalau dilihat lihat hidup gue jadi bener bener berantakan ga karuan. Flat banget lah pokoknya, ga kaya dulu.

"Bengong terus. Lagi mikirin Haruto ya?"

Gue mengalihkan pandangan gue dari jendela dan mendelik kesal ke Jira yang meledek gue. "Bacot ah. Diem lo."

Jira terkekeh. "Gue tau kok Him. Lo akhir akhir ini galau terus karena Haruto kan? Hahahah, nyesel yaa?? Lagian gede gengsi lo mah."

"Ck, apasi ah. Pak Bambang mana sih? Ini udah jam KBM tapi ga dateng-dateng." gue mendumal kesal sesekali melihat jam tangan di tangan gue. Gue berharap guru datang supaya Jira berhenti meledek gue terus menerus tentang Haruto.

"Gausah ngalihin pembicaraan. Lagian guru guru hari ini ga akan ada yang ngajar."

"Lah, kenapa?"

"Mereka mau pada rapat di luar."

Gue manggut-manggut. Jira itu anaknya deket sama guru, makanya dia tau segala informasi. Ck, kalau gitu tadi gue ga usah sekolah aja anjir.

"Him, gue tanya ya untuk terakhir kalinya. Lo seriusan udah ga ada rasa lagi sama Haruto? Udah ga suka?"

Gue menghela nafas, ngerasa jengah ditanya pertanyaan itu terus dari kemarin.
"Gue udah bilang berapa kali sih. Gue udah ga suka sama Haruto. Puas?"

Jira memasang wajah tengilnya, seolah menantang gue. "Serius udah ga suka? Kalau Haruto diambil cewek lain gimana? Apa lo baik baik aja?"

"Gapapa kok. Bagus kalau Haruto sama cewek lain."

BRAK!!

Gue dan Jira sama sama terkejut kala pintu kelas didobrak. Muncul sosok Ryujin yang dengan nafas engos engosan kaya abis lari maraton. Dia menatap gue dengan mata melototnya.

"Him...lo harus liat apa yang terjadi di lapangan!!  Buruan!"

Ryujin langsung menyambar tangan gue dan menyeret gue untuk keluar kelas.
Hal yang gue tangkap saat keluar kelas adalah kondisi lapangan yang benar benar ramai dipinggirannya. Ck, ada apasih?

Gue mengedarkan pandangan gue ke tengah lapangan, titik yang kini pusat perhatian semua orang.

Deg.

JUNIOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang