END-ING :)

1.4K 213 119
                                    

Panjang+++ 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panjang+++ 😂

-----

"Engga! Engga boleh! Lo ga boleh nerima dia. Lo cuma punya gue, To..hiksss. Gue masih sayang sama lo. Jangan ninggalin gue, hiks..."

Gila.

Satu yang tepat ditujukan buat diri gue.

Saat gue mengatakan itu, semua keadaan di lapangan hening. Gue meraung raung dalam hati, meneriaki diri sendiri betapa memalukannya gue saat ini. Gue benar benar berharap dunia segera kiamat saat ini juga saking malunya.

Gue masih setia memeluk Haruto, menyembunyikan wajah bengap akibat nangis gue di punggung dia. Gue sama sekali ga berani melihat keadaan sekitar saking malunya membuka mata.

Gue semakin mau menangis kejar saat Haruto ga bergerak sedikitpun, dia ga membalikan badan dia untuk sekedar melihat gue. Bahkan Haruto ga berniat membuka suara. Sial. Gue jadi malu sendiri. Siapapun tolong hilangkan gue dari dunia ini.

Namun, detik berikutnya gue bisa merasakan kedua tangan gue yang melingkar di pinggang Haruto dilepas begitu saja sama dia, seolah menolak sentuhan dari gue. Hati gue mencelos melihat itu semua. Prasangka prasangka buruk langsung memenuhi kepala gue. Apa setelah ini Haruto bakal mengabaikan gue dan pergi nerima Wonyoung?

Sial. Seharusnya dari awal gue menahan diri untuk ga dateng dan memeluk---

"YEY BERHASIL!!"

"NAH GINI DONG! AKHIRNYA HIMA MAU JUJUR SAMA PERASAANYA SENDIRI!!"

"MANA YANG NGAKUNYA BENCI TAPI PAS MAU DIAMBIL ORANG MALAH NANGESS?"

"SELAMAT BUAT HIMA! ANDA KENA PRANK!"

Gue bisa mendengar suara teriakan Jira dan Ryujin bersamaan dengan Haruto yang menangkup wajah gue. Dia menatap gue lembut, ada gurat kesenangan di kedua matanya. Dia mengusap air mata gue lembut sambil tersenyum.

"Gausah nangis. Aku ga akan ninggalin kak Hima." Haruto memegang pipi gue lembut.

Tunggu.

Ini sebenarnya kenapa sih anjir?

Gue di prank?

Gue cuma bisa cengo dengan muka bengkak akibat menangis. Jira, Wonyoung, dan Ryujin menghampiri gue dengan tampang girangnya.

"Gimana? Hebat kan rencana kita? Gue gitu loh yang ngerancanain." ucap jira bangga.

"Hahahah selamat ya Him lo kenapa prank dari kita. Tapi dengan cara ini akhirnya lo bisa jujur sama perasaan lo sendiri."

JUNIOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang