Why Are You So Cruel?

1.1K 232 82
                                    

Setelah kejadian di taman saat itu, gue ga pernah lagi bertemu Haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian di taman saat itu, gue ga pernah lagi bertemu Haruto. Ah, lebih tepatnya gue yang ga nampakin diri di hadapan dia.  Setiap ada dia diarea sekolah pun, gue berusaha untuk ga menunjukan diri gue. Pernah sesekali kita papasan, tapi gue bersikap biasa aja, ga berusaha ngemis-ngemis cinta lagi ke Haruto dan bersikap seperti orang asing. Karena sesuai janji gue, gue ga akan lagi muncul dan gangguin Haruto lagi.

Gue bener-bener menyerah atas dia. Selain karena alesan Haruto kepalang benci sama gue, ada kehadiran Wonyoung di sisi Haruto yang menjadi alasan mendukung buat gue untuk benar-benar menyerah.

Jadi, yaudah gitu. Gue dan Haruto sama sama terlihat kaya orang asing yang ga kenal satu sama lain. Haruto juga kelihatannya lebih tenang saat ga lagi bertemu atau melihat muka gue. Kadang gue berharap, gue kira setelah gue mengucapkan kalimat itu di taman kemarin, Haruto akan menahan gue. Tapi lagi lagi gue harus menelan pil pahit atas harapan bodoh itu.

Hima bego. Mana mau Haruto balikan sama lo setelah lo nyakitin dia. Gue tahu kesalahan gue ga bisa dimaafkan dengan mudah. Kesalahan gue yang udah memainkan perasaan orang lain. Yang udah gue permainin itu hati orang loh, bukan mainan.

Jadi kayanya pantas pantas aja kalau Haruto ga memaafkan gue.

"Hima, kak Jeno dari tadi ngeliatin lu anjir. Liat deh, itu dia dipojok kantin. Dari tadi ga lepas tatapannya dari sini."

Jira menyikut lengan gue yang lagi bertopang dagu, membuat lamunan gue tentang Haruto buyar seketika. "Ngapa?"

"Ish, itu kak Jeno ngeliatin lu bae anjir." bisik Ryujin sambil sesekali menengok ke arah pojok kantin.

Gue menghela nafas. Dan menatap kedua sahabat gue malas. "Asal lo tau ya, dia kemaren tiba-tiba ngechat gue di wa."

"Hah?! Serius Lo?! Ih ngechat apaan dia?"

Gue mengedikan bahu gue acuh. "Ya minta save doang. Terus nanya-nanya."

Jira yang mendengar jawaban gue tersenyum penuh arti. "Keknya dia demen deh Him sama lo."

"Terus?" tanya gue.

"Bego! Ya gebet lah anjir! Kakel ganteng gitu."

Gue menghela nafas lelah, memandang teman gue datar dan meminum es jeruk punya gue tanpa memedulikan ucapan mereka

"Gebet Him. Kapan lagi lo disukain sama modelan kak Jeno." ucap Jira.

"Gue ga minat pacaran." Ga minat pacaran kecuali sama yang namanya Watanabe Haruto.

"Elah Him..Kan kalo lo pacaran sama kak Jeno, kali aja lo bisa ngelupain Haruto. Move on gitu. Liat noh, Haruto aja udah ngegaet Wonyoung. Masa lo terus terusan galau sih."

JUNIOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang