~06•Pagi~√

49.4K 5.1K 55
                                    

"Motor? Kenapa Angel mau motor? Kenapa gak mobil aja sayang?" Tanya Adit dengan nada heran pada putrinya.

Bukan apa-apa, hanya saja, tidak biasanya putri kecilnya itu meminta sesuatu yang seperti itu. Biasanya Freya akan meminta mobil baru. Tapi kali ini, putrinya ini malah meminta motor. Bukankah itu sedikit aneh?

"Hmm,, Freya males naik mobil ke sekolah Pah. Mau coba sensasi baru aja, lagian kan Papah udah janji tadi siang ke Freya kalau Papah bakal turutin satu permintaan Frey. Jadi sekarang ayok, Frey nagih janji Papah" Tukas Freya mengingtkan Adit akan janjinya tadi siang.

"Huh, yaudah iya" Pasrah Adit. Freya mendelik ke arah Adit, "Iya apa Pah?" Tanya Freya sok polos. "Iya, Papah beliin motor, sekali nanti sama guru pengajar berkendara motor Papah sewain buat kamu yah" Ujar Adit mengelus surai lembut dari putrinya.

"Gak usah Pah. Frey tau kok ngendarain motor, Papah cukup beliin Frey aja, soal SIM dan lain-lain, itu biar Frey sendiri yang urus. Eh tapi kan Frey udah ada SIM yah. Au deh pokoknya gitulah Pah" Ujar Freya yang mulai pusing sendiri.

Adit dan Nazi terkekeh gemas akan tingkah putri mereka itu. Freya kali ini sungguh berbeda dari yang dulu. Dulu Freya manja pada keluarganya, tapi itu lebih ke caper berlebihan dan membuat para Abangnya menjadi tidak menyukainya. Sedangkan sekarang, entahlah, manjanya Freya sekarang memang lebih baik dari yang dulu. Tapi seperti ada yang hilang di dalam diri Freya, menurut mereka semua.

"Yaudah, Angel mau motor apa?"  Tanya Adit pada Freya. "Frey mau motor sport, warna hitam polos Pah" Balas Freya dengan cepat. Adit sedikit tersentak mendengar jawaban dari sang putri. Motor sport yang di minta oleh putrinya yang manja? Wow.

"Kamu yakin sayang mau motor sport?" Tanya Nazi dengan hati-hati pada putrinya. Freya menjawabnya dengan anggukan semangat dan antusias. "Huft, yaudah, nanti Papah belikan yah" Putus Adit dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

Keesokan harinya, Freya bangun lebih awal. Pukul 04.00 dia sudah terbangun. Untuk apa ia bangun sepagi itu? Jika kalian lupa, itu adalah jiwa dari Adel, dan Adel sudah terbiasa bangun sangat pagi bahkan subuh. Bangun pukul 04 pagi, bagi Adel merupakan hal yang biasa.

Adel pagi itu setelah bangun, langsung melakukan peregangan kecil di dalam kamarnya, setelah itu ia menyambar handuk kecil di atas balasnya, lalu keluar dari kamarnya. Ia bermaksud untuk berangkat jogging pagi ini di sekitaran kompleks perumahan mereka.

Tepat pukul 06.00 Freya kembali setelah selesai jogging, memang Freya hanya sebentar saja jika melakukan hal seperti itu, toh ia hanya butuh udara segar di pagi hari saja.

Setelah kembali, Freya langsung ke arah dapur. Ia berutak-atik di dapur rumahnya, ia membuat nasi goreng untuk sarapannya pagi ini. Sebenarnya bukan untuk dirinya saja sih, tapi untuk orang tua dan Abang-abangnya juga.

Tepat pukul 06.30 Freya selesai dengan sarapannya, kemudian ia kembali ke kamarnya untuk bersiap ke sekolahnya. Pukul 06.40 Nazi pun terbangun dan membangunkan para anggota keluarganya, saat semuanya sudah bangun, Nazi hendak membangunkan sang putrinya.

Namun belum sempat ia mengetuk pintu kamar putrinya, pintu kamar itu sudah terbuka duluan. Menampilkan seorang remaja cantik dengan wajah baby facenya yang di polesi oleh bedak bayi tipis dan lip balm.

"Sayang kamu udah bangun?" Tanya Nazi yang agak kaget dengan putrinya saat ini.

"Iya Mah, yuk turun" Ajak Freya pada Nazi, Nazi mengikuti putrinya turun ke bawah.

Di bawah para anggota keluarga sedang sarapan, Nazi mengernyit bingung. Bukankah ia belum sempat membuat sarapan? Lalu darimana suami dan para putranya mendapatkan makanan yang sedang mereka santap itu?

◇◇◇

Jangan lupa Vote & Komen yahh^^

Jumlah kata, 581 kata
Tanggal publis, 20 Mei

I'm Adel, Not Frey [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang